Profil seorang guru bahasa Indonesia Desi Dwi Ingkana
Nama saya Desi Dwi Ingkana, berasal dari Kedok, Turen. Motivasi saya menjadi seorang guru berawal dari sosok guru Bahasa Indonesia saya di SMPN 1 Turen, yaitu Pak Goffur. Beliau kerap meminta saya maju untuk membaca puisi di depan kelas, dan dari pengalaman sederhana itu tumbuhlah rasa percaya diri serta kecintaan saya pada Bahasa Indonesia. Karena dorongan tersebut, setelah lulus SMA saya memilih melanjutkan pendidikan di jurusan Bahasa Indonesia.
Saya telah mengabdi sebagai guru selama 20 tahun. Salah satu pengalaman yang paling berkesan terjadi ketika saya menjadi wali kelas di kelas 10 (kelas 2 pada sistem lama) di SMA Negeri 1 Bululawang. Saat itu banyak guru mata pelajaran mengeluhkan perilaku siswa di kelas saya: tidak mengumpulkan tugas, sering gaduh, dan kurang disiplin. Setelah saya dalami, ternyata sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga yang mengalami masalah atau broken home.
Sebagai wali kelas, saya berusaha mendampingi mereka dengan penuh perhatian. Saya mendorong mereka untuk bangkit dan membuktikan bahwa latar belakang keluarga bukanlah alasan untuk menyerah. Saya selalu menegaskan bahwa setiap anak, dari kondisi apa pun, mampu berhasil dan berprestasi jika memiliki semangat dan kemauan belajar.
Untuk siswa-siswa saya dan generasi masa depan, pesan saya sederhana namun penting:
Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Kerjakan tugas dan tanggung jawab kalian. Jangan larut dalam TikTok, media sosial, atau game yang mengarah pada judi online. Gunakan waktu muda sebagai investasi masa depan. Terima kasih.
- WIDYA WULAN S / X-I
- ZAZCHIA NUR H.L / X-I



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?