.png)
 |
| Anggota DPD RI Lia Istifhama mengusulkan kemitraan antara Pertamina dengan masyarakat untuk gas elpiji 3 kg./dok. Lia Istifhama Center |
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM - Anggota DPD RI Jawa Timur, Lia Istifhama mengusulkan tentang kolaborasi antara Pertamina dengan masyarakat untuk distribusi dan pengelolaan Liquefied Petroleum Gas alias LPG 3 kilogram atau juga disebut elpiji 3 kg.
Menurut Senator Lia, elpiji subsidi 3 kilogram masih menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat kecil. Sehingga, distribusi dan pengelolaannya juga harus diperhatikan.
Dalam hal pengelolaan, Lia menyebut tanggung jawabnya bukan hanya dari Pertamina, namun juga perlu melibatkan masyarakat.
Menurutnya, masyarakat perlu dilibatkan dalam sistem distribusi yang adil dan transparan.
Dengan menggaet masyarakat ke dalam sistem distribusi dan pengelolaan dapat menjadi solusi efektif dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan gas bersubsidi di lapangan.
"Walaupun tetap dikelola secara resmi oleh Pertamina, masyarakat bisa berperan sebagai mitra aktif. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi tentang pemberdayaan dan tanggung jawab sosial," ucap Ning Lia, sapaannya pada Selasa (4/11) di Surabaya.
Kemitraan antara Pertamina dan masyarakat dapat berupa pangkalan elpiji resmi yang akan membantu pencegahan praktik penimbunan dan penyimpangan distribusi.
Jika sistem kemitraannya jelas, maka pengawasan bisa lebih mudah dilakukan, dan warga yang berhak menggunakannya juga memperoleh manfaat ekonomi dari pengelolaan yang berkelanjutan.
"Bayangkan, jika setiap daerah memiliki mitra lokal yang terverifikasi dan bekerja sesuai standar Pertamina. Maka masyarakat tidak akan kesulitan lagi mendapatkan gas bersubsidi dengan harga yang wajar," bebernya.
Senator yang baru saja mendapat penghargaan pada detikJatim Awards 2025 ini menekankan pentingnya transparansi data dan pengawasan bersama, baik dari pemerintah daerah, aparat, maupun masyarakat.
Politisi yang identik dengan tagline Cerdas Inovatif dan Kreatif (Cantik) ini juga mengajak Pertamina dan pemerintah daerah untuk membuka ruang kolaborasi yang lebih luas dengan masyarakat.
Termasuk dalam hal pembinaan dan edukasi. Menurutnya, banyak warga di tingkat bawah yang memiliki semangat wirausaha dan bisa diberdayakan menjadi agen resmi elpiji 3 kg.
"Jangan hanya melihat dari sisi regulasi, tapi juga dari potensi sosial ekonomi. Dengan kemitraan yang inklusif, kita bukan hanya mengatur distribusi gas, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat," jelas putri KH. Masykur Hasyim ini.
Selain mengusulkan adanya kolaborasi antara Pertamina dengan masyarakat, ia juga mengingatkan kepada Pertamina untuk dapat memastikan penyaluran elpiji 3 kg sesuai sasaran.
Ia juga berharap Pertamina terus berinovasi dan berkoordinasi dengan para mitra di lapangan demi memastikan kebutuhan energi rumah tangga masyarakat kecil terpenuhi secara berkelanjutan.
"Distribusi elpiji yang adil bukan hanya soal pasokan, tetapi tentang rasa keadilan bagi rakyat kecil. Ketika masyarakat dilibatkan, maka mereka ikut memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga sistem ini tetap berjalan baik," tegasnya. ***
Editor: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?