![]() |
| Kehadiran Hj. Samilah, S.Pd., Selaku Ketua Bidang Perempuan PGRI Kabupaten Pasuruan,turut memeriahkan Lomba Menyanyi Duet Putra-Putri dalam rangka HUT PGRI ke-80 dan HGN 2025 |
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM
Suasana penuh semangat dan keakraban menyelimuti halaman Gedung Solidaritas Guru PGRI Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (6/11/2025). Pengurus PGRI Kabupaten Pasuruan menggelar Lomba Menyanyi Duet Putra-Putri sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-80 sekaligus Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025.
Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh H. Akhmad Ponali, S.Pd., M.Pd., Ketua PGRI Kabupaten Pasuruan, beserta seluruh jajaran pengurus. Turut hadir pula Ketua Pengurus Cabang (PC) PGRI dari seluruh kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Pengurus Harian, Pengurus Pleno, serta ratusan anggota PGRI yang antusias menyaksikan penampilan para peserta.
Dalam sambutannya, Hj. Samilah, S.Pd., Ketua Bidang Perempuan PGRI Kabupaten Pasuruan, menjelaskan bahwa kegiatan ini sengaja digelar untuk memberikan ruang ekspresi bagi para guru yang memiliki bakat di bidang seni budaya dan olahraga.
“Tujuan dari acara ini sebagai rangkaian peringatan HUT PGRI ke-80 dan HGN Tahun 2025 adalah memberikan wadah bagi para anggota yang memiliki bakat dan minat di bidang seni budaya serta olahraga,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, H. Akhmad Ponali mengapresiasi terselenggaranya lomba menyanyi duet antar PC PGRI se-Kabupaten Pasuruan. Ia menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus mempererat tali persaudaraan di antara keluarga besar PGRI.
“Melalui acara ini, kami berharap solidaritas dan kekompakan seluruh jajaran PGRI se-Kabupaten Pasuruan semakin terjalin erat. Para peserta bertemu, bersilaturahmi, dan berlaga dalam lomba menyanyi duet lagu daerah yang penuh makna,” ungkapnya.
Para peserta yang berasal dari berbagai PC PGRI tampil memukau dengan suara emas, koreografi yang terarah, serta kostum baju adat khas daerah yang memperkaya nuansa budaya lokal. Setiap penampilan berhasil mencuri perhatian penonton dan dinilai secara profesional oleh tim juri yang kompeten di bidang seni suara dan pertunjukan.
Lomba ini tidak hanya menjadi ajang adu bakat, tetapi juga sarana untuk melestarikan lagu-lagu daerah yang kini semakin jarang didengar di kalangan generasi muda. Nuansa kebersamaan, kegembiraan, dan rasa bangga menjadi guru terpancar jelas dari sorak sorai penonton dan senyum para peserta usai tampil.(DM)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?