Banner Iklan

DPD RI Lia Istifhama Minta Pemuda Muslim Asia Tenggara Jadi Agen Inovasi Global, Tekankan Pemberantasan Kemiskinan Kultural

Anis Hidayatie
23 November 2025 | 11.33 WIB Last Updated 2025-11-23T04:33:38Z

 


Webinar Internasional STAI Taruna Surabaya, Peran Strategis DPD RI Lia Istifhama Soroti Kekuatan 64 Juta Pemuda Indonesia

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: 23 November 2025 — Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Taruna Surabaya berhasil menyelenggarakan International Webinar bertema “The Role of Southeast Asian Muslim Civilization and the Acceleration of International Collaboration” secara virtual pada 21 hingga 22 November 2025. Acara ini menjadi forum penting yang mempertemukan akademisi dan tokoh dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand, untuk membahas penguatan peradaban Islam dan kolaborasi global di kawasan Asia Tenggara.

Pada pembukaan hari pertama, Ketua STAI Taruna Surabaya, Asist. Prof. Dr. H. Zuman Malaka, MH., M.Pd.I., M.Kn, menegaskan kontribusi krusial umat Muslim Asia Tenggara dalam menjaga dan memajukan peradaban Islam di dunia.

Anggota DPD RI Komisi III sekaligus Ketua Yayasan Universitas Taruna Surabaya, Dr. Lia Istifhama, SE., SEI., MEI, menjadi salah satu tokoh sentral dalam webinar ini. Ning Lia, sapaan akrabnya yang juga Peraih Anugerah Figur Akselerator Kemajuan pada detikJatim Awards 2025, menekankan bahwa kolaborasi lintas negara adalah kunci untuk menjawab tantangan modern, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan nilai kemanusiaan universal.

"Dunia akademik perlu memperkuat kerja sama dan memperluas jangkauan riset agar nilai-nilai Islam dapat memberikan jawaban terhadap kompleksitas zaman modern," ujar Ning Lia.

Dalam paparannya, ia menyebutkan bahwa kolaborasi menjadi makin penting mengingat tantangan disrupsi. Narasumber dari Malaysia, Muhammad Ali Mukhtar Bin Abu Bakar dan Jefry Bin Fadzil, turut mengulas posisi strategis komunitas Muslim Asia Tenggara sebagai motor penggerak harmoni global.

Pada sesi hari kedua, Sabtu (22/11), yang berfokus pada percepatan inovasi dan dampak sosial, DPD RI Lia Istifhama menyoroti secara tajam pentingnya peran pemuda. Ia menyampaikan bahwa pemuda harus menjadi agen perubahan yang adaptif dan inovatif dalam menghadapi era digital dan tantangan global.

Mengacu pada data BPS 2024, putri ulama karismatik ini menyebut bahwa jumlah pemuda Indonesia yang mencapai 64,22 juta jiwa merupakan kekuatan besar bangsa untuk menciptakan inovasi dan transformasi sosial berkelanjutan.

"Mengaitkan pandangan Frederick E. Fiedler, kepemimpinan adaptif harus menyesuaikan kondisi zaman, terutama dalam menghadapi disrupsi teknologi dan perubahan sosial," tandas Ning Lia.

Secara spesifik, DPD RI Lia Istifhama menggarisbawahi urgensi pemberdayaan pemuda dalam memutus rantai kemiskinan kultural. Ia menjelaskan bahwa kemiskinan tidak hanya berdimensi ekonomi, melainkan juga keterbatasan akses pada pendidikan, informasi, dan kesempatan untuk berkembang yang dapat menghambat partisipasi politik maupun sosial.

Di sesi yang sama, Asist. Prof. Muhammad Mahbubi Ali, Ph.D. dari Malaysia dan Abdul Meatam, M.IRKH., Ph.D. dari Thailand, membahas peluang kolaborasi pendidikan tinggi dan program pengabdian masyarakat lintas negara sebagai upaya penguatan kualitas SDM Muslim Asia Tenggara di masa depan.

Webinar yang dimoderatori oleh Dr. Sauli Anah, M.Pd.I. dan Ainur Rif’at, M.Pd. ini menegaskan komitmen STAI Taruna Surabaya untuk memperkuat peran pendidikan Islam dalam pengembangan ilmu, kolaborasi global, dan pemberdayaan generasi muda sebagai pilar kemajuan bangsa dan umat. ANS


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DPD RI Lia Istifhama Minta Pemuda Muslim Asia Tenggara Jadi Agen Inovasi Global, Tekankan Pemberantasan Kemiskinan Kultural

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now