Banner Iklan

Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya Olah Nanas Subgrade Kediri Jadi Keripik Bernilai Ekonomi Tinggi

Anis Hidayatie
14 Oktober 2025 | 03.18 WIB Last Updated 2025-10-13T20:18:35Z

 


Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya Bersama Mitra

KEDIRI| JATIMSATUNEWS.COM: Kabupaten Kediri dikenal sebagai salah satu sentra penghasil nanas di Jawa Timur. Namun, di balik melimpahnya hasil panen, masih banyak nanas subgrade atau nanas tak layak jual yang terbuang sia-sia. Melihat potensi tersebut, Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM-UB) hadir memberikan solusi kreatif dengan mengolah nanas subgrade menjadi keripik nanas renyah yang bernilai jual tinggi. 

Program yang dilaksanakan di Dusun Kali Lanang, Desa Selodono, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri ini melibatkan dosen lintas bidang dan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian UB. Program ini dipimpin oleh Hendrix Yulis Setyawan, STP., M.Si., Ph.D. dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB, bersama tim dosen Andan Linggar Rucitra, STP., MP., Gabryna Aluliya Nughroho, SP., MSc., MP., Nailah Firdausiyah, ST., MT., Ph.D., dan Jhauharotul Muchlisiyah, STP., MP., Ph.D., serta enam mahasiswa peserta Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD UB). 

Melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan transfer teknologi, tim membantu kelompok tani setempat menciptakan usaha baru berbasis hasil pertanian lokal. Inovasi ini tidak hanya mencegah limbah buah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga Kediri untuk bangkit melalui produk unggulan desa. Sebelumnya, sebagian besar petani Kediri hanya menjual nanas sebagai buah segar. Nanas yang tidak memenuhi standar pasar baik karena ukuran, warna, maupun bentuk tidak memiliki nilai ekonomi dan akhirnya terbuang. 

Harga nanas yang bisa mencapai Rp5.000 per buah di pasar, justru tidak berarti apa-apa saat buah tersebut membusuk tanpa pembeli. Melalui kegiatan ini, Tim DM UB memperkenalkan inovasi pengolahan nanas menjadi keripik menggunakan teknologi sederhana yang dapat diadaptasi oleh masyarakat. Proses pembuatannya meliputi pengirisan, pengeringan, dan penggorengan dengan teknik penggorengan vakum agar cita rasa dan aroma khas nanas tetap terjaga.

Keripik Nanas Kediri

Tim DM UB tidak hanya memperkenalkan teknologi pengolahan, tetapi juga melakukan pelatihan teknis dan pendampingan usaha bagi kelompok tani. Warga diberikan pelatihan mengenai manajemen produksi, pengemasan, hingga strategi branding produk agar mampu bersaing di pasar. Desain kemasan produk menjadi salah satu daya tarik utama. Tim merancang kemasan modern berbahan aluminium foil kedap udara untuk menjaga kualitas dan daya simpan produk. Tampilan kemasan menggunakan gaya kartun yang kasual dan menarik, menjadikan produk ini ramah bagi semua kalangan usia.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya mampu memproduksi, tetapi juga memiliki identitas produk yang kuat dan berdaya saing,” ujar Hendrix.

Selain pelatihan teknis, tim juga memperkenalkan strategi pemasaran digital. Melalui media sosial dan pasar, warga mengajarkan cara mempromosikan produk, membuat konten menarik, dan menjangkau konsumen yang lebih luas tanpa biaya besar. Pendekatan ini dinilai efektif karena generasi muda di desa mulai aktif menggunakan media digital. Dengan bimbingan mahasiswa MMD UB, produk “Keripik Nanas Kediri” diharapkan akan segera dikenal di tingkat lokal dan berpotensi menembus pasar regional.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan. Inovasi keripik nanas tidak hanya mengurangi limbah buah, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar.

“Harapan kami, usaha ini terus berlanjut bahkan setelah program berakhir, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat desa,” tutup Hendrix.

Inovasi sederhana dari nanas subgrade Kediri ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan ilmu pengetahuan dapat berjalan beriringan untuk memberdayakan masyarakat. Dari buah yang terbuang, kini lahir produk unggulan desa yang bernilai ekonomi tinggi dan membawa semangat baru bagi petani lokal.

#DMUB2025

#SDGs8 #SDGs9 #SDGs17 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya Olah Nanas Subgrade Kediri Jadi Keripik Bernilai Ekonomi Tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now