Banner Iklan

Sistem Barcode Permudah Akses Perpustakaan Digital MTsN 3 Malang

Anis Hidayatie
13 Oktober 2025 | 11.18 WIB Last Updated 2025-10-13T20:34:08Z

 

Pustakawan Aldi, Kamad Warsi, dan pustakawan 

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Di tengah kemajuan teknologi dan efisiensi kebutuhan administrasi pendidikan, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Malang di Kecamatan Lawang tampil sebagai madrasah yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Perpustakaan madrasah ini kini menerapkan sistem barcode digital untuk mempermudah akses informasi bagi siswa dan guru, sekaligus mendukung gerakan literasi berbasis teknologi.
Kepala Perpustakaan Muhammad Aldi Tri Setiawan menjelaskan, sejak awal dibangun, perpustakaan MTsN 3 Malang memang dirancang dengan konsep perpustakaan digital.

“Memang dari awal kita bangun berbasis digital supaya mempermudah penggunaan produk-produk digital. Siswa dan guru tinggal membaca barcode untuk mendapatkan informasi atau materi pembelajaran,”terang Aldi.

Melalui sistem ini, pengunjung perpustakaan dapat mengakses berbagai konten digital seperti modul terbuka, video pembelajaran, hasil penelitian, serta koleksi buku digital. Hingga kini, tercatat sudah ada sekitar 34 barcode aktif yang terhubung ke berbagai sumber digital.

“Kalau di aplikasi jumlahnya lebih banyak, tapi karena aplikasinya berbayar, kami bekerja sama dengan vendor. Untuk fisik, kami juga punya dua ribu koleksi buku,” tambahnya.

Disampaikan dia, aktivitas perpustakaan biasanya ramai pada jam istirahat, antara pukul 08.30 hingga 11.00 WIB, di mana siswa bergantian meminjam dan membaca buku di tempat.
Selain itu, setiap bulan pihak perpustakaan juga mengadakan program apresiasi literasi, siswa paling aktif berkunjung dan meminjam buku akan mendapatkan doorprize alat tulis.

“Dulu hampir 100% siswa ikut, sekarang sekitar 50-an yang aktif. Tapi semangatnya tetap tinggi,” tutur Aldi.

Sementara itu, Kepala MTsN 3 Malang, Dra. Warsi, M.Pd, memberikan apresiasi penuh terhadap sistem barcode yang diterapkan di perpustakaan. Menurutnya, digitalisasi bukan sekedar mengikuti tren, namun juga solusi nyata untuk efisiensi ruang, perawatan, dan kemudahan akses belajar.

“Sekarang administrasi tidak bisa lagi manual. Kalau masih manual, kasih sayang petugasnya. Selain itu, kalau semuanya berupa buku cetak, perawatannya susah dan butuh tempat yang luas,” ujar Kamad Warsi.

Dengan sistem barcode, selanjutnya. siswa dapat mengakses bacaan tanpa harus membawa buku fisik. Ruang penyimpanan pun tidak penuh, dan bahan bacaan lebih awet.

“Anak-anak bisa membaca dari mana saja, cukup dengan sensor kode,” tambahnya.

Warsi menegaskan bahwa perpustakaan digital juga mendukung visi madrasah dalam menumbuhkan kemandirian belajar dan literasi digital di kalangan siswa.

“Perpustakaan itu rumah ilmu. Dengan digitalisasi, kita ingin anak-anak terbiasa belajar mandiri dan kreatif mengikuti perkembangan zaman,”pungkasnya.

Dengan langkah inovatif ini, MTsN 3 Malang membuktikan bahwa transformasi digital di dunia pendidikan bisa dimulai dari ruang yang paling sunyi sekaligus paling bermakna perpustakaan. HM

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sistem Barcode Permudah Akses Perpustakaan Digital MTsN 3 Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now