ARTIKEL| JATIMSATUNEWS.COM: Seminar Pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi aparatur negara yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM menghadirkan Ketua STIK (Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian)
Lemdiklat Polri, Irjen Pol. Dr. Eko Rudi Sudarto, SIK, M.Si. sebagai narasumber dengan materi “Polisi sebagai Penjaga Demokrasi.” 12/10/2025.
Dalam pemaparannya, Dr. Eko menekankan peran strategis Polri dalam menjaga keseimbangan antara stabilitas keamanan dan perlindungan hak-hak demokratis warga negara. Kegiatan ini menjadi ruang komunikasi ilmiah bagi para aparatur dari berbagai kementerian dan lembaga untuk membahas sinergi antara fungsi Aparatur Negara dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip HAM dalam sistem demokrasi modern.
Ketua STIK juga menegaskan bahwa transformasi Polri harus diarahkan pada peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan orientasi pada kepentingan publik. Hal ini sejalan dengan amanat UUD 1945, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta peraturan internal yang memperkuat konsep Perpolisian Demokratis. Dalam paradigma ini Polri tidak sekedar bertindak sebagai alat negara, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan supremasi hukum.
Transformasi Polri meliputi tiga dimensi perubahan: kebijakan dan regulasi, operasional, serta budaya organisasi. Inovasi seperti penerapan Body-Worn Camera (BWC), penguatan pengawasan independen, dan pendidikan HAM berkelanjutan menjadi langkah konkret untuk membangun kepolisian yang humanis dan berkeadaban.
Melalui kegiatan ini STIK Lemdiklat Polri menegaskan komitmennya sebagai pusat keilmuan yang aktif mendukung reformasi kepolisian yang demokratis, berintegritas, dan berorientasi pada peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?