Foto: Dokumentasi bersama Dosen UIN Malang dan Komisi VIII RI
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM – Dua dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yakni Shidqi Ahyani, M.Ag., dan Abu Bakar, M.Pd., berperan aktif dalam kegiatan bertajuk “Peningkatan Mutu Pendidikan Islam: Islam dan Ekologi, Peran Pesantren dan Pendidikan Lingkungan.”
Kegiatan itu merupakan hasil kerja sama antara FITK UIN Malang, Kementerian Agama RI, dan Komisi VIII DPR RI, yang diselenggarakan di Gili Ketapang, Probolinggo, pada awal Oktober 2025.
Acara tersebut dihadiri lebih dari 200 peserta yang terdiri dari kepala madrasah, guru, tokoh agama, dan masyarakat pesisir. Forum ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antara pendidikan Islam dan kesadaran ekologi, khususnya dalam konteks pesantren dan madrasah yang memiliki peran penting dalam membentuk etika lingkungan berbasis nilai-nilai Islam.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi VIII DPR RI, Saifun Nuri, menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi keagamaan dan legislatif dalam memperkuat arah kebijakan pendidikan Islam yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan.
“Kita tidak bisa memisahkan pendidikan agama dari tanggung jawab ekologis. Islam telah mengajarkan keseimbangan antara manusia dan alam. Ini saatnya pesantren menjadi pusat gerakan pendidikan lingkungan berbasis iman,” ujarnya.
Sebagai narasumber utama, Shidqi Ahyani, M.Ag., menyoroti konsep khalifah fil ardh sebagai dasar teologis dalam menjaga kelestarian alam. Ia menjelaskan bahwa manusia diberikan amanah untuk mengelola bumi dengan penuh tanggung jawab, dan pesantren dapat menjadi laboratorium sosial yang efektif untuk menanamkan kesadaran ekologis kepada generasi muda.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?