Banner Iklan

Peduli Lingkungan, Dosen PAI UIN Malang Dorong Integrasi Nilai Islam dan Ekologi dalam Pendidikan Pesantren

M. Kholilur Rohman
28 Oktober 2025 | 20.25 WIB Last Updated 2025-10-28T13:26:02Z

 Foto: Dokumentasi bersama Dosen UIN Malang dan Komisi VIII RI

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM – Dua dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yakni Shidqi Ahyani, M.Ag., dan Abu Bakar, M.Pd., berperan aktif dalam kegiatan bertajuk “Peningkatan Mutu Pendidikan Islam: Islam dan Ekologi, Peran Pesantren dan Pendidikan Lingkungan.”

Kegiatan itu merupakan hasil kerja sama antara FITK UIN Malang, Kementerian Agama RI, dan Komisi VIII DPR RI, yang diselenggarakan di Gili Ketapang, Probolinggo, pada awal Oktober 2025.

Acara tersebut dihadiri lebih dari 200 peserta yang terdiri dari kepala madrasah, guru, tokoh agama, dan masyarakat pesisir. Forum ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antara pendidikan Islam dan kesadaran ekologi, khususnya dalam konteks pesantren dan madrasah yang memiliki peran penting dalam membentuk etika lingkungan berbasis nilai-nilai Islam.

Dalam sambutannya, Anggota Komisi VIII DPR RI, Saifun Nuri, menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi keagamaan dan legislatif dalam memperkuat arah kebijakan pendidikan Islam yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan.

“Kita tidak bisa memisahkan pendidikan agama dari tanggung jawab ekologis. Islam telah mengajarkan keseimbangan antara manusia dan alam. Ini saatnya pesantren menjadi pusat gerakan pendidikan lingkungan berbasis iman,” ujarnya.

Sebagai narasumber utama, Shidqi Ahyani, M.Ag., menyoroti konsep khalifah fil ardh sebagai dasar teologis dalam menjaga kelestarian alam. Ia menjelaskan bahwa manusia diberikan amanah untuk mengelola bumi dengan penuh tanggung jawab, dan pesantren dapat menjadi laboratorium sosial yang efektif untuk menanamkan kesadaran ekologis kepada generasi muda.

“Pesantren memiliki modal sosial dan spiritual yang kuat. Jika pendidikan lingkungan diintegrasikan ke dalam kurikulum pesantren, maka akan lahir generasi santri yang tidak hanya alim, tetapi juga sadar ekologi,” ungkapnya.
Sementara itu, Abu Bakar, M.Pd., turut menambahkan bahwa pembentukan karakter peduli lingkungan sejalan dengan misi pendidikan Islam yang menekankan keseimbangan (tawazun) dan tanggung jawab sosial. Ia mendorong para pendidik agar mengembangkan program pendidikan berbasis ekologi yang kontekstual dengan kebutuhan masyarakat pesisir dan pesantren.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi penguatan paradigma pendidikan Islam yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Para peserta berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan dengan program pendampingan nyata di pesantren dan madrasah agar kesadaran ekologi benar-benar terinternalisasi dalam praktik pendidikan sehari-hari. Keterlibatan dosen PAI FITK UIN Malang dalam kegiatan “Islam dan Ekologi” menunjukkan komitmen nyata dunia akademik terhadap pendidikan Islam yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Sinergi antara kampus, pesantren, dan pemerintah diharapkan mampu melahirkan generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan peduli terhadap kelestarian alam—menjadikan Islam sebagai inspirasi dalam mewujudkan harmoni antara manusia dan lingkungan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peduli Lingkungan, Dosen PAI UIN Malang Dorong Integrasi Nilai Islam dan Ekologi dalam Pendidikan Pesantren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now