Banner Iklan

Pak De, Seniman Jalanan Kayutangan Malang Fasih Berbahasa Inggris

Anis Hidayatie
12 Oktober 2025 | 12.24 WIB Last Updated 2025-10-12T05:24:39Z


Pak De, Seniman Jalanan Kayutangan Malang Fasih Berbahasa Inggris

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM:
Di tengah gemerlap lampu dan hiruk-pikuk kawasan wisata Kayutangan Heritage Kota Malang, suara merdu seorang penyanyi jalanan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pejalan kaki. Dialah Pak De, sosok seniman jalanan yang tak hanya menghibur dengan lantunan lagu-lagu lawas, tetapi juga menginspirasi banyak orang lewat kepiawaiannya berbahasa Inggris dan pandangan hidupnya yang bijak.

Dengan gaya bernyanyi khas era 90-an dan pembawaan yang santai, Pak De kerap mengundang senyum serta kekaguman dari siapa pun yang lewat. Uniknya, di sela-sela bernyanyi, ia sering berbincang dengan mahasiswa maupun wisatawan asing yang melintas, menggunakan bahasa Inggris yang fasih dan percaya diri.

“Yang membuat daya tahan generasi sekarang mudah down adalah adanya shortcut information,” ujar Pak De dengan logat Inggris yang jelas, memberi nasihat kepada beberapa mahasiswa yang menemuinya di trotoar Kayutangan.

Sabtu (11/10) lalu, empat mahasiswa asal Lombok tampak duduk bersama Pak De, mendengarkan kisah perjalanannya dalam mempelajari bahasa asing secara otodidak. Dengan semangat dan kerendahan hati, ia menceritakan bagaimana dirinya belajar dari pengalaman, percakapan, dan rasa ingin tahu yang tak pernah padam.

“Kalau kamu bisa bahasa, jadilah seperti anak kecil. Kalau saya, harus bisa berbahasa 80 persen lebih baik dari orang Amerika,” ujarnya sambil tersenyum lebar.

Pak De membuktikan bahwa belajar tak mengenal usia dan tempat. Meski berprofesi sebagai penyanyi jalanan, semangatnya untuk terus berkembang dan berbagi ilmu menjadikannya sosok yang dihormati banyak orang.

Bagi sebagian orang, Pak De hanyalah penghibur di pinggir jalan. Namun bagi yang mengenalnya lebih dekat, ia adalah guru kehidupan yang menebar semangat belajar, menghargai proses, dan mencintai ilmu di tengah denting nada dan hiruk Kayutangan.

“Hidup itu seperti musik,” katanya menutup percakapan. “Kalau nadanya salah, jangan berhenti — perbaiki, lalu teruskan,” ujarnya.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pak De, Seniman Jalanan Kayutangan Malang Fasih Berbahasa Inggris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now