![]() |
Kepala OJK Malang, Farid Faletehan ungkap kondisi terkini sektor jasa keuangan wilayah OJK Malang hingga Agustus 2025./dok. OJK Malang |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang yang dikepalai Farid Faletehan mengungkapkan bahwa situasi jasa keuangan di wilayahnya masih terjaga stabil dengan kinerja baik.
Hal ini disampaikan pada Selasa, 7 Oktober 2025 melalui siaran pers resmi OJK Malang.
Menurut rilis tersebut, sektor jasa keuangan di wilayah kerja OJK Malang terjaga stabil dengan kinerja yang terpantau baik hingga Agustus 2025.
OJK Malang bersama Industri Jasa Keuangan kembali menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) pada Oktober dengan diawali Kick-Off berupa Seminar Financial Literacy for Youth di Universitas Brawijaya pada Senin, 6 Oktober 2025.
Tema tahun ini adalah Financial Evolution yang menggambarkan perjalanan keuangan masyarakat dari pemahaman dasar hingga kemampuan mengelola dan mengembangkan uang secara cerdas serta terlindungi.
Sebagai gambaran dari situasi sektor jasa keuangan di lingkup OJK Malang, terdapat lima rinciannya.
Yakni, perkembangan sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), perkembangan sektor perbankan, perkembangan pasar modal, perkembangan edukasi dan perlindungan konsumen, serta tindak lanjut Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI).
Perkembangan Sektor IKNB
Penyaluran piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan menurun 2,28 persen yoy menjadi Rp7,06 triliun per 31 Juli 2025 dengan profil risiko terjaga yang tercermin dari rasio Non Performing Financing (NPF) gross sebesar 3,56 persen (-0,12 persen yoy).
Penyaluran piutang pembiayaan masih didominasi kepada sektor Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi Dan Perawatan Mobil Dan Sepeda Motor (Rp1,67 triliun; porsi 23,58%), Aktivitas Jasa Lainnya (Rp926,37 miliar; porsi 13,11%), dan Industri Pengolahan (Rp827,12 miliar; porsi 11,71%).
Pembiayaan modal ventura di Juli 2025 tumbuh pesat sebesar 28,12 persen yoy), dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp436 miliar (Juni 2025: Rp438 miliar).
Pada industri dana pensiun, total aset per Agustus 2025 tumbuh sebesar 3,93 persen yoy dengan nilai mencapai Rp233,06 miliar. Di sisi lain, total investasi tumbuh sebesar 3,01 persen dengan nilai Rp216,50 miliar.
Perkembangan Sektor Perbankan
Penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di wilayah kerja OJK Malang tumbuh 9,53% yoy dari Rp99,35 triliun (Agustus 24) menjadi Rp108,82 triliun (Agustus 25).
Secara yoy, baik Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, BPR, dan BPRS seluruhnya mencatatkan pertumbuhan positif.
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 13,47 persen yoy namun mayoritas kredit di wilayah kerja OJK Malang masih disalurkan untuk penggunaan Modal Kerja (Rp45,23 triliun/porsi: 41,57 persen).
Seluruh daerah Tingkat II di wilayah kerja OJK Malang mengalami pertumbuhan kredit, dimana persentase pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Probolinggo dari Rp7,99 triliun (Agustus 2024) menjadi Rp10,66 triliun (Agustus 2025) atau tumbuh 33,31% yoy.
Penyaluran kredit/pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang terfokus pada sektor Rumah Tangga (Rp32,09 triliun/porsi: 29,49 persen); Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (Rp21,44 triliun/porsi: 19,71 persen), serta Industri Pengolahan (Rp18,04 triliun/porsi: 16,58 persen).
Kredit UMKM tumbuh 1,77 persen yoy menjadi Rp36,92 triliun per 31 Agustus 2025. Adapun daerah dengan pertumbuhan nominal kredit UMKM tertinggi adalah Kota Probolinggo, yakni tumbuh Rp2,66 triliun dari Rp1,74 triliun (Agustus 2024) menjadi Rp1,97 triliun (Agustus 2025).
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan positif yakni sebesar 4,47 persen yoy atau mencapai Rp104,81 triliun per 31 Agustus 2025.
Perkembangan Pasar Modal
Tingkat inklusi pasar modal di wilayah kerja KOJK Malang terus menunjukkan pertumbuhan positif yang tercermin dari pertumbuhan Single Investor Identification (SID) yang mencapai 19,15 persen yoy sampai dengan akhir Agustus 2025.
Berdasarkan jenis investor, investor di wilayah kerja OJK Malang sangat didominasi oleh investor individu (porsi: 99,83 persen).
SID C-BEST tumbuh 27,76 persen yoy dari 125.565 SID (Agustus 2024) menjadi 160.426 SID (Agustus 2025).
Instrumen dalam C-BEST antara lain saham dan obligasi korporasi. Sedangkan SID S-INVEST tumbuh 18,51 persen yoy dari 272.189 SID (Agustus 2024) menjadi 322.571 SID (Agustus 2025). Instrumen dalam S-INVEST antara lain berupa Reksa Dana.
Jumlah nasabah reksa dana juga menunjukkan peningkatan signifikan yakni tumbuh 36,05 persen yoy menjadi 40.873 nasabah sampai dengan akhir Juli 2025.
Nilai penjualan reksa dana juga meningkat signifikan sebesar 43,17 persen dari Rp287 miliar (Juli 2024) menjadi Rp410 miliar (Juli 2025).
Rata-rata nilai transaksi saham di Malang Raya, Kota dan Kabupaten Pasuruan, serta Kota dan Kabupaten Probolinggo meningkat 19,92 persen dibandingkan posisi yang sama tahun.
Kenaikan tersebut juga diikuti dengan kenaikan frekuensi dan nilai transaksi saham. Hal ini mencerminkan keyakinan investasi di pasar modal Indonesia masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan dinamika global dan domestik.
Perkembangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen
OJK Malang secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Upaya tersebut dilakukan salah satunya melalui kegiatan edukasi keuangan yang telah dilaksanakan sebanyak 100 kegiatan sejak 1 Januari s.d 30 September 2025 yang menjangkau 30.966 peserta.
Dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan secara masif di Indonesia, OJK bersama Pelaku Usaha Jasa Keuangan, asosiasi, dan stakeholders kembali menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025.
Kick-off BIK 2025 OJK Malang berupa penyelenggaraan Seminar Financial Literacy for Youth di Samantha Krida, Universitas Brawijaya pada Senin (06/10).
Acara yang diikuti oleh lebih dari 1.000 mahasiswa se-Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo tersebut juga diselenggarakan dalam rangka World Investor Week (WIW) 2025.
WIW adalah kampanye global tentang pentingnya pelaksanaan edukasi dan perlindungan investor selama satu pekan di bulan Oktober. WIW diikuti serentak oleh negara anggota IOSCO C8 yang didukung oleh 118 anggota jurisdiksi dan 14 organisasi internasional. Pada tahun ini, WIW jatuh pada tanggal 6-12 Oktober 2025.
Dari sisi layanan konsumen, sampai dengan 30 September 2025, OJK Malang telah menerima 1.792 permintaan layanan konsumen atau naik 42,34 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya.
Dari permintaan layanan konsumen tersebut, sebanyak 710 layanan berasar dari sektor perbankan dengan topik layanan terbanyak terkait SLIK (24,31 persen); 333 layanan berasal dari perusahaan fintech lending dengan topik layanan terbanyak terkait fraud eksternal berupa penipuan, pembobolan rekening, skimming, dan cyber crime (29,13 persen); 297 layanan terkait perusahaan pembiayaan dengan topik layanan terbanyak terkait SLIK (25,25 persen); dst.
OJK Malang menerima 241 permintaan layanan konsumen terkait aktivitas keuangan ilegal dimana 57,26 persen diantaranya terkait masyarakat yang terjebak pinjaman online ilegal. Perusahaan fintech lending yang berizin dikinikan dan dipublikasikan secara berkala di situs resmi OJK (ojk.go.id).
Masyarakat dapat langsung mengecek legalitas lembaga jasa keuangan melalui layanan konsumen OJK via Whatsapp 081-157-157-157.
Tindak Lanjut Satgas PASTI
Dalam upaya pemberantasan kegiatan keuangan ilegal, sejak 1 Januari hingga 21 September 2025, secara nasional OJK telah menerima 16.685 pengaduan terkait entitas ilegal. Dari total tersebut, 13.313 pengaduan mengenai pinjaman online ilegal dan 3.372 pengaduan terkait investasi ilegal.
Selain itu, Satgas PASTI memonitor laporan penipuan yang disampaikan masyarakat di Indonesia kepada Indonesia Anti Scam Centre (IASC) dan menemukan sebanyak 22.993 nomor kontak yang dilaporkan oleh korban penipuan.
Menindaklanjuti hal tersebut, Satgas PASTI telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI untuk menganalisis dan melakukan pemblokiran nomor dimaksud jika terbukti digunakan dalam upaya penipuan.
Sejak peluncuran pada November 2024 sampai dengan 21 September 2025, IASC atau Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan menjadi wadah untuk mendukung komitmen nasional dalam pemberantasan scam dan fraud.
IASC telah menerima 264.781 laporan yang terdiri dari 158.895 laporan disampaikan oleh korban melalui Pelaku Usaha Sektor Keuangan (bank dan penyedia sistem pembayaran) yang kemudian dikoordinasikan penanganannya melalui sistem IASC dan 105.796 laporan yang langsung disampaikan korban ke sistem IASC.
Jumlah rekening yang dilaporkan terkait penipuan sebanyak 424.808 dan jumlah rekening yang sudah diblokir sebanyak 84.539.
Sejauh ini, total kerugian dana yang telah dilaporkan sebesar Rp5,6 triliun dan total dana korban yang sudah diblokir sebesar Rp353,5 miliar. IASC akan terus meningkatkan kapasitasnya mempercepat penanganan kasus penipuan di sektor keuangan. ***
Editor: YAN
---
Informasi lebih lanjut: Kepala Kantor OJK Malang – Farid Faletehan; Telp. (0341) 363150; Email: faridf@ojk.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?