Banner Iklan

Ikut Temui Pendemo di Balaikota Malang, DPRD Provinsi Hikmah Bafaqih Sebut Trans7 Tak Paham Dunia Pesantren: Tayangan Itu Lukai Hati Santri

Anis Hidayatie
15 Oktober 2025 | 15.05 WIB Last Updated 2025-10-15T09:50:30Z


Malang | JATIMSATUNEWS.COM: 

Pernyataan tegas datang dari Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih saat berbaur menemui pendemo di Balaikota Malang pagi ini, Rabu 15/10/2025.

Menyoal tayang Trans7 yang dinilai mendiskreditkan pesantren, Hikmah sepakat dengan pendemo mayoritas kaum santri sarungan itu. Ia menilai salah satu tayangan di stasiun televisi Trans7 menunjukkan ketidakpahaman mendasar terhadap dunia pesantren.

 Tayangan yang sempat viral itu disebutnya mengandung narasi keliru dan berpotensi menyesatkan publik tentang kehidupan santri dan kiai.

 “Trans7 tidak memahami dunia pesantren. Mereka menilai hanya dari permukaan, membangun logika sendiri tanpa memahami nilai, tradisi, dan kultur pesantren,” ujar Hikmah Bafaqih.

Menurutnya, tayangan tersebut tidak hanya menyinggung perasaan para santri dan kiai, tetapi juga menodai kehormatan lembaga pesantren yang selama ini menjadi pilar pendidikan moral di Indonesia.

Ia menilai, program tersebut lebih mengedepankan sensasi dan rating, ketimbang mengedepankan tanggung jawab sosial dan etika jurnalistik.

Hikmah yang putranya sedang nyantri di pesantren Sidogiri Pasuruan menegaskan, kehidupan pesantren tidak bisa diukur dengan kacamata dunia luar yang sekadar menilai perilaku fisik atau hubungan sosial semata.

Di balik setiap aturan dan tradisi, tersimpan filosofi panjang tentang penghormatan kepada ilmu dan guru (kiai).

 “Ketundukan santri kepada kiai bukan bentuk penindasan. Itu adalah riyadhah, latihan jiwa, agar ilmu yang dipelajari menjadi berkah dan bermanfaat,” tegasnya.

Ia menambahkan, relasi antara santri dan kiai dibangun atas dasar kasih sayang, keikhlasan, dan pengabdian. Karena itu, framing negatif dari tayangan televisi yang tidak memahami nilai spiritual tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman luas di masyarakat.

Politisi asal PKB yang saat demo didampingi DPRD Arif Wahyudi, Anas Muttaqin, juga walikota Wahyu Hidayat itu meminta Trans7 segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada dunia pesantren, khususnya kepada KH. Anwar Mansur dan Pondok Pesantren Lirboyo yang disebut dalam tayangan tersebut.

 “Atas nama para santri di seluruh Indonesia, kami mendesak Trans7 untuk meminta maaf secara terbuka. Ini bukan sekadar masalah etika, tapi soal penghormatan terhadap lembaga yang telah mencetak jutaan generasi bangsa,” ucap Hikmah Bafaqih.

Tayangan yang menjadi polemik ini menuai gelombang reaksi dari berbagai kalangan, khususnya komunitas pesantren. Banyak pihak menilai media massa seharusnya lebih berhati-hati dalam mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan kehidupan keagamaan dan budaya lokal.HM


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ikut Temui Pendemo di Balaikota Malang, DPRD Provinsi Hikmah Bafaqih Sebut Trans7 Tak Paham Dunia Pesantren: Tayangan Itu Lukai Hati Santri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now