Jenguk Korban Ambruknya Musala Al Khoziny di RS, Senator Lia Istifhama Kagum Ketegaran Orang Tua Santri
SIDOARJO| JATIMSATUNEWS.COM: Sedih menampak di rona Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama. Dirinya menjenguk tiga santri korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Mereka yang selamat kini masih dirawat intensif di RS Siti Hajar, Kamis (2/10).
Santri tersebut adalah Royhan (16) asal Bangkalan, Abdin Ramadhani (18) asal Probolinggo, dan Shaka Nabil (16) asal Lumajang. Ketiganya mengalami luka yang cukup serius setelah berhasil dievakuasi dari pendingin bangunan yang abruk pada Senin (29/9) sore.
Lia Istifhama atau akrab disapa Ning Lia, tak kuasa menahan kekaguman terhadap seluruh santri dan keluarga korban. Menurutnya, ketegaran para santri yang berjuang melawan sakit tidak terlepas dari kekuatan doa dan kesabaran orang tua mereka.
"Mereka luar biasa ketegarannya. Saya lihat langsung Royhan, kakinya masih digips karena retak tulang, tangannya juga. Tapi ibunya tetap kuat mendampingi dengan penuh sabar. Ini luar biasa," ucap Ning Lia dengan nada haru.
Pihaknya dukungan keluarga adalah obat paling mujarab bagi para korban untuk kembali pulih. "Pasti itu ketegaran yang tidak mudah. Kita semua semoga mereka segera pulih, pulih seperti semula," tambahnya.
Keharuan semakin terasa ketika para ibu korban menceritakan kondisi anak mereka. Mayuni, ibu dari Royhan, datang jauh-jauh dari Bangkalan untuk mendampingi putra. “Anak saya retak tulang kaki dan tangan. Belum bisa pulang. Terima kasih atas doa dan dukungan semuanya, terutama dari Ibu Lia yang sudah hadir,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Munik, orang tua Abdin, tak kalah tegar. Ia menceritakan anaknya mengalami muntah, pusing, dan mimisan akibat gumpalan pada pembuluh darah. "Anak saya sempat muntah terus. Alhamdulillah sekarang mulai ditangani dokter. Kami hanya bisa pasrah dan berdoa," ucapnya lirih.
Suparti, ibu dari Shaka Nabil, terus mendampingi anak yang mengalami cedera di kepala. Meski lelah, ia tetap berusaha kuat. “Yang penting anak saya selamat, semoga cepat pulih,” tuturnya singkat dengan senyum penuh ikhlas.
Selain mendoakan korban yang dirawat, Ning Lia juga menyampaikan empati mendalam kepada keluarga santri yang masih menunggu proses evakuasi.
“Kita semua berdoa untuk para wali santri yang masih menantikan kabar anak-anak mereka. Semoga Allah beri ketegaran, dan semoga yang belum ditemukan segera diselamatkan,” kata Ning Lia.
Dalam kesempatan itu, Putri KH Maskur Hasyim turut mengapresiasi kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, daerah, serta relawan dan Basarnas yang bekerja tanpa lelah.
“Kolaborasi yang baik ini membuktikan bahwa dalam musikbah kita bisa bersatu. Semoga bantuan segera selesai, para korban dirawat secara intensif, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?