Wakil Ketua DPRD Muhamad Zaini Apresiasi Peran PMI Pasuruan, Siap jadi Ketua PDDI Dorong Semangat Donor Darah Sukarela
PASURUAN| JATIMSATUNEWS.COM: Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan menggelar acara silaturahmi Koordinator Donor Darah Sukarela (DDS) dan Seminar Kesehatan di Ruang Pertemuan Hotel Senyiur Prigen, Kamis (25/9/2025). Kegiatan ini menjadi ajang mempererat tali kebersamaan para koordinator donor darah dari berbagai kecamatan serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya donor darah sukarela.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan yang siap jadi Ketua PDDI (Perhimpunan Donor Darah Indonesia) Muhamad Zaini, Ketua PMI Kabupaten Pasuruan Agus Setiaji, Kepala UDD PMI Dr. dr. Wiwik Winaringsih, MARS, para koordinator donor darah sukarela, serta perwakilan pelajar SMA/SMK se-Pasuruan. Acara ini juga diisi dengan seminar ilmiah mengenai kesehatan dan edukasi pentingnya donor darah sukarela.
Dalam sambutannya, Ketua PMI Kabupaten Pasuruan Agus Setiaji menegaskan peran vital UDD PMI dalam melayani kebutuhan darah masyarakat.
“Unit donor darah tidak hanya melakukan rekrutmen pendonor, tetapi juga bertugas mengolah, menyimpan, dan mendistribusikan darah sesuai standar kesehatan. Semua ini dilakukan agar darah yang diterima pasien benar-benar aman,” ujarnya.
Agus juga menekankan bahwa donor darah sukarela jauh lebih baik dibanding donor berbayar.
“Donor darah sukarela dilakukan secara teratur dan sehat. Berbeda dengan donor berbayar yang rawan manipulasi identitas dan frekuensi, bahkan bisa membahayakan kesehatan pendonor. Karena itu, PMI hanya menerima donor sukarela,” tegasnya.
Menurut Agus, antusiasme masyarakat Pasuruan sangat tinggi. Di beberapa kecamatan seperti Tutur, misalnya, PMI kerap kekurangan kantong darah karena jumlah pendonor yang terus bertambah. “Ini menunjukkan semangat kemanusiaan warga Pasuruan sangat luar biasa,” tambahnya.
Agus juga memaparkan bahwa setiap darah yang terkumpul harus melalui proses uji empat parameter—termasuk Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV—yang memerlukan biaya besar. Selain itu, darah disimpan di alat khusus dengan masa simpan tertentu agar kualitas tetap terjaga.
“Semua layanan donor ini gratis bagi pendonor, tetapi proses pengolahan darah memerlukan biaya, sehingga ada istilah biaya pengganti pengolahan darah (BPD). Masyarakat perlu memahami bahwa ini bukan biaya pembelian darah, melainkan biaya untuk menjaga darah tetap aman,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Muhamad Zaini memberikan apresiasi tinggi kepada PMI dan seluruh koordinator donor darah. Ia menyebut PMI telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menyediakan darah bagi masyarakat. Terdorong ingin lebih berbuat banyak untuk masyarakat Muhammad Zaini menyatakan kesediaannya untuk menjadi ketua PDDI (Perhimpunan Donor Darah Indonesia).
“PMI Kabupaten Pasuruan telah memberi manfaat besar bagi masyarakat. Sinergi antara PMI, pemerintah daerah, dan para koordinator donor darah harus terus dijaga. Donor darah adalah amal jariyah yang pahalanya mengalir tanpa henti. Untuk itu saya ingin terlibat pula maka saya insyaallah bersedia menjadi ketua PDDI, Perhimpunan Donor Darah Kabupaten Pasuruan," kata Zaini.
Ia juga mendorong generasi muda untuk aktif menjadi pendonor darah sejak dini.
“Mulailah donor darah sejak usia 17 tahun. Banyak pendonor yang sebelum usia 50 sudah mencapai 100 kali donor dan mendapat penghargaan dari Presiden. Ini bukti nyata bahwa donor darah bukan hanya menolong orang lain, tapi juga menjaga kesehatan diri sendiri,” pesannya.
Acara juga diisi pemaparan dari narasumber kesehatan yang menjelaskan tentang resus negatif, sebuah kondisi langka pada golongan darah yang memerlukan perhatian khusus, terutama bagi ibu hamil. Peserta diajak memahami pentingnya pemeriksaan darah dan tindakan pencegahan agar kehamilan tetap aman.
Kepala UDD PMI Kabupaten Pasuruan Dr. dr. Wiwik Winaringsih menambahkan, kegiatan ini bukan hanya untuk berbagi informasi, tetapi juga memperkuat silaturahmi antar koordinator donor darah.
“Kami berharap komunikasi ini terus berlanjut. Koordinator donor darah adalah mitra penting PMI dalam memastikan ketersediaan darah bagi masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan silaturahmi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, diskusi pengalaman donor darah, dan ajakan untuk terus menularkan semangat kemanusiaan. Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, PMI Kabupaten Pasuruan optimistis mampu menjaga ketersediaan darah dan memberikan pelayanan terbaik bagi yang membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?