Banner Iklan

UIN Malang Tegaskan Tidak Memecat Yai Mim, Hanya Menonaktifkan untuk Fokus Penyelesaian Kasus

Anis Hidayatie
30 September 2025 | 03.36 WIB Last Updated 2025-09-29T21:38:09Z


 UIN Malang Tegaskan Tidak Memecat Yai Mim, Hanya Saya mengizinkan untuk Fokus Penyelesaian Kasus

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM:  Pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang akhirnya angkat bicara terkait kasus yang menimpa dosen sekaligus kiai yang akrab disapa Yai Mim. Pihak kampus menegaskan bahwa Yai Mim tidak pernah dipecat, melainkan hanya di izinkan non aktif sementara dari tugas mengajar sebagai respon permohonan pengunduran dirinya agar dapat fokus menghadapi kasus yang sedang menimpa.

Salah satu petinggi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjelaskan, keputusan penonaktifan ini semata-mata dilakukan untuk memberikan ruang bagi Yai Mim menyelesaikan masalah yang menyita banyak waktu. 

“Kasus seperti ini tentu memerlukan banyak proses, termasuk pemanggilan dan pemeriksaan, sehingga perlu diberikan kesempatan untuk fokus,” terangnya pada JatimSatuNews Senin, 29/9/2025.

Lebih lanjut, pihak kampus menegaskan bahwa UIN Malang tidak memiliki kewenangan untuk memecat Yai Mim. Hal ini karena statusnya adalah pegawai negeri sipil (PNS) di bawah Kementerian Agama.

 "Proses pencahayaan seorang PNS tidak bisa dilakukan sepihak oleh kampus. Ada mekanisme pemanggilan dan tahapan administrasi yang harus dilalui sesuai aturan Kementerian Agama. Jadi, tidak seperti memutus kontrak kerja biasa," ujarnya.

Terkait informasi yang beredar bahwa Yai Mim telah mundur, pihak UIN Malang tidak membantah. Tetapi menggaris bawahi pengunduran dirinya hanya sebagai pengajar bukan menjadi PNS 

 “Kalau kemarin ada pernyataan dia ingin mundur, itu betul tertuang dalam surat, dan kami memberikan kesempatan kepada Pak Mim untuk fokus menangani kasusnya,” ucapnya.

Dengan penonaktifan ini, memastikan kampus tidak ada pihak yang dirugikan. Yai Mim tetap mendapatkan hak-haknya sebagai PNS, hanya saja kewajiban mengajar sementara ditiadakan.

 “Ini bukan sanksi, melainkan langkah administratif agar beliau bisa lebih fokus menghadapi masalah,” tambahnya.

Pihak UIN Malang berharap masyarakat dapat melihat posisi kampus dalam kasus ini.

 “Kami hanya menjalankan prosedur sesuai aturan kepegawaian. Tidak ada istilah pemecatan karena bukan ranah UIN untuk mengambil keputusan itu,” paparnya.

Pihak UIN Malang meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu proses hukum yang sedang berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.


Dalam wawancara terpisah dini hari, Selasa 30/9/2025, Yai Mim yang saat ini sedang di Jakarta menyatakan kecintaannya pada UIN Malang sehingga mengajukan mundur.

"Saya sangat mencintai UIN Malang, untuk itu saya ajukan mundur agar UIN tidak terbawa-bawa. Ini perang saya dengan Sahara pribadi, seumpama adu fisik pasti ada darah. Saya tidak ingin darah tersebut menciprat setitik pun ke UIN. Saya akan fokus menyelesaikan masalah ini dulu," ujarnya.

Atas perkara yang sedang menimpa, Yai Mim berharap tidak mempengaruhi proses usulannya menjadi seorang guru besar, karena tidak ada kesalahan apapun yang perlu ditinjau atas permasalan yang sedang dia alami.

Ketahuilah, Yai Mim sedang menghadapi kasus berkonflik dengan tetangganya bernama Sahara. Perselisihan ini muncul di media sosial setelah beredarnya video yang menampilkan Yai Mim menegur Sahara dan suaminya Sopian, terkait pemanfaatan sebidang tanah.

Dalam video yang viral, Yai Mim terlihat menjelaskan bahwa tanah tersebut dia wakafkan diperuntukkan sebagai jalan umum, bukan untuk parkir mobil rental milik Sahara ataupun pembangunan kandang kambing.

Perselisihan bermula dari rencana pembangunan pagar dan aktivitas parkir mobil yang dia nilai mengganggu akses jalan. Mobil Yai Mim tidak bisa keluar karena tertutup mobil yang parkir di depan rumahnya.

Beberapa warganet juga menyoroti berbagai kejadian lanjutan, seperti musik di lokasi rental bervolume tinggi yang berpotensi mengganggu hingga aksi saling tegur yang berakhir pada penayangannya. Situasi ini sempat memicu reaksi siswa datang ke lokasi karena mengira sedang terjadi masalah besar.

Kasus ini awalnya memojokkan Yai Mim karena unggahan-unggahan Sahara menunjukkan seolah yai Mim bersalah. Berbalik arah, Netizen kini malah mendukung Yai Mim setelah muncul video Mim dan Ros yang berisi video Sahara ketika mendatangi rumahnya. Netizen mendukung Yai Mim yang melaporkan balik tindakan Sahara setelah mengetahui bahwa Sahara memiliki usaha rental mobil yang sering parkir di lahan jalan wakaf Yai Mim.

 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • UIN Malang Tegaskan Tidak Memecat Yai Mim, Hanya Menonaktifkan untuk Fokus Penyelesaian Kasus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now