Banner Iklan

Ikamantab Buahkan Dua Gagasan: Pendirian Sekolah Pemikiran dan Museum KH. Wahab Hasbullah

M. Kholilur Rohman
30 September 2025 | 02.08 WIB Last Updated 2025-09-29T19:08:12Z

 

Foto: Sambutan Ny Chisbiyah

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Silatnas (Silaturahim Nasional) Ikamantab (Ikatan Alumni MAN Bahrul Ulum Tambakberas) pada Sabtu (27/9/2025) lalu menghasilkan sejumlah rekomendasi penting. Selain gagasan pendirian Sekolah Pemikiran KH Wahab Hasbullah, acara ini juga melahirkan inisiatif pendirian Museum KH Wahab Hasbullah.

Ketua Yayasan Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unwaha), Nyai Hj. Chisbiyah Wahab MA, yang juga putri KH. A. Wahab Hasbullah, menyatakan pihaknya siap mendirikan museum tersebut di lingkungan kampus Unwaha Jombang.

"Sejak lama kami sadar, pemikiran-pemikiran KH Wahab harus tetap hidup dan dijadikan referensi. Itu sebabnya, museum ini secepatnya direalisasikan," ujar Ny Hj Chisbiyah menanggapi usulan peserta Silatnas.

Tujuan museum ini, kata Ny Chisbiyah, agar masyarakat, peneliti, dan mahasiswa dapat memperoleh informasi yang lengkap mengenai sejarah perjuangan, pemikiran, dan gerakan Kiai Wahab, baik di tingkat Nasional maupun Internasional.

"Museum itu juga dapat menjadi ruang klarifikasi dan koreksi sejarah Indonesia,” katanya dengan semangat dan mendapatkan applaus meriah dari peserta Silatnas.

Ketua Ikamantab, Prof. Dr. Nur Ali, menegaskan bahwa kehadiran museum sangat penting untuk memperkuat literasi tentang perjuangan KH Wahab Hasbullah.

“Dengan adanya museum, alumni dan peneliti akan lebih mudah mengkaji gagasan-gagasan Kiai Wahab, termasuk 27 kaidah ajarannya yang menekankan pentingnya religiusitas, kebangsaan, dan cinta tanah air,” jelasnya.

Dukungan juga datang dari anggota DPR RI Komisi IX, Zainul Munasikhin, yang merupakan alumni MAN Bahrul Ulum angkatan 1995. Menurutnya, museum ini akan menambah semangat civitas akademika Unwaha dan masyarakat pesantren dalam memahami ketokohan Kiai Wahab.

“Beliau adalah ulama yang menunjukkan bahwa menjaga keutuhan negara adalah bagian dari ibadah dan amanah keagamaan. Semangat ini penting diwariskan kepada generasi muda,” ujarnya.

Acara Silatnas dan HUT ke 9 Ikamantab ini dihadiri oleh jajaran pengasuh pesantren Bahrul Ulum, Kepala MAN 3 Jombang,  pengurus yayasan, tokoh agama, akademisi, politisi, serta alumni dari berbagai profesi.

"Alhamdulillah, acara Silatnas berlangsung sukses dan lancar. Para alumni yang hadir juga sangat variatif, mulai tahun 80-an, 90-an sampai 2000-an ikut memeriahkan acara," ujar Moh Syifa (Gus Syifa), ketua panitia.

Setelah selesai acara, para alumni meneruskan reuni masing-masing angkatan. Mereka secara bergiliran, melakukan ziarah ke makam KH Wahab Hasbullah, yang letaknya tidak jauh dari lokasi acara.

Sebagai informasi, KH. Abdul Wahab Hasbullah (1888–1971) adalah ulama pejuang asal Jombang yang dikenal sebagai motor kebangkitan pemikiran Islam di Indonesia. Ia mendirikan forum diskusi Tashwirul Afkar di Surabaya pada 1914 yang menjadi wadah lahirnya gagasan-gagasan kebangsaan di kalangan santri. Kiai Wahab juga merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) pada 1926, yang hingga kini menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Selain kiprah keulamaan dan perjuangan politiknya, ia dikenang sebagai tokoh yang memadukan nilai keagamaan dengan nasionalisme, serta mewariskan 27 kaidah perjuangan untuk generasi bangsa.

Atas jasa-jasanya, KH. Wahab Hasbullah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2014. Penganugerahan ini menjadi bukti sejarah pengakuan negara atas peran besar beliau dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa, dan penguatan nilai keislaman serta kebangsaan.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ikamantab Buahkan Dua Gagasan: Pendirian Sekolah Pemikiran dan Museum KH. Wahab Hasbullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now