STIE Malangkuçeçwara (ABM) Tekankan Peran Asosiasi dan Regulator dalam Rekonstruksi Tata Kelola dan Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan Publik
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM – STIE Malangkuçeçwara (ABM) kembali menunjukkan komitmennya sebagai kampus riset melalui kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian Fundamental–Reguler yang digelar di Ruang Smart Class pada Jumat (26/9/2025).
Dua riset strategis yang memaparkan pentingnya peran asosiasi industri dan regulator dalam memperkuat tata kelola perusahaan dan meningkatkan kualitas pelaporan keberlanjutan.
Penelitian pertama bertema “Eksplorasi Peran Asosiasi Industri dan Regulator: Rekonstruksi Tata Kelola Perusahaan dan Pelaporan Keberlanjutan” dipimpin Dr. Wiyarni, MSPA., Ak., CA., CSRA. bersama timnya, Dr. Drs. Aminul Amin, M.M., CPA., CTA. dan Dr. Kadarusman, M.M., Ak., CA., AFA.. Dalam pemaparannya, Dr. Wiyarni menegaskan bahwa keberlanjutan bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan strategis bagi perusahaan publik.
“Tata kelola yang baik tidak hanya menciptakan transparansi, tetapi juga membangun kepercayaan publik. Asosiasi dan regulator hadir untuk memberikan arah, standar, dan pengawasan agar laporan keberlanjutan lebih kredibel,” ujarnya.
Wiyarni juga menekankan pentingnya rekonstruksi tata kelola perusahaan agar adaptif terhadap tantangan global.
“Keberadaan asosiasi industri dan regulator sebagai mediasi adalah kunci. Mereka bisa menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan praktik di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, penelitian kedua bertajuk “Prinsip Tata Kelola dan Pengaruhnya Terhadap Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan Publik di Indonesia dengan Peran Asosiasi dan Regulator sebagai Pemoderasi” dipresentasikan oleh Dr. Drs. Aminul Amin, M.M., CPA., CTA. dengan anggota tim yang sama. Aminul Amin menegaskan bahwa tata kelola perusahaan (good corporate governance) adalah fondasi utama dalam mendorong kualitas pelaporan keberlanjutan.
“Tata kelola perusahaan yang baik bukan sekadar kewajiban, tetapi kunci meningkatkan kepercayaan publik dan daya saing.
Keberlanjutan tidak bisa dilepaskan dari transparansi, dan di sinilah peran asosiasi serta regulator menjadi sangat penting sebagai pemoderasi,” jelasnya.
Kedua penelitian ini memperoleh pendanaan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dr. Wiyarni dan Dr. Aminul Amin sama-sama mengapresiasi dukungan pemerintah yang dinilai menjadi bukti perhatian besar terhadap penelitian strategis yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi dunia usaha dan kebijakan nasional.
Kegiatan diseminasi ini dihadiri sivitas akademika STIE Malangkuçeçwara (ABM) praktisi industri, mahasiswa, serta perwakilan asosiasi dan regulator. Melalui forum ini, STIE Malangkuçeçwara (ABM) menegaskan perannya sebagai kampus riset yang aktif melahirkan gagasan ilmiah untuk memperkuat tata kelola perusahaan publik sekaligus mendorong terciptanya laporan keberlanjutan yang kredibel dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan. Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?