Banner Iklan

Sejarah Kelam Pengkhianatan Komunis kepada Bangsa, Sarasehan Literasi SPARTA Malang

Admin JSN
29 September 2025 | 18.52 WIB Last Updated 2025-09-29T11:52:55Z
SPARTA Malang menggelar sarasehan menangkal ideologi komunis dengan narasumber Gus Bayhaqi Kadmi./dok. SPARTA Malang

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - SMP Ar-Rohmah Boarding School Putra (SPARTA) Malang mengadakan agenda penting pada Sabtu, 27 September 2025.

Bertempat di Aula SPARTA, digelar sebuah sarasehan bertema Menangkal Ideologi Komunis.

Acara ini dihadiri seluruh warga sekolah dengan penuh antusias, menunjukkan betapa pentingnya memahami sejarah bangsa sekaligus menjaga agar nilai-nilai kebangsaan tetap kokoh di tengah generasi muda.

Hadir sebagai narasumber, Gus Bayhaqi Kadmi menyampaikan materi dengan ciri khasnya: lugas, santai, penuh keteladanan, namun sarat makna.

Dengan gaya bahasa sederhana, beliau membedah sejarah kelam pengkhianatan PKI kepada NKRI. Mulai dari pemberontakan Madiun 1948 hingga tragedi G30S 1965, Gus Bayhaqi menjelaskan bahwa gerakan komunis bukan hanya bertentangan dengan ideologi Pancasila, melainkan juga berulang kali berusaha merongrong keutuhan bangsa.

Antusiasme siswa terlihat sejak awal hingga akhir acara. Mereka menyimak dengan seksama setiap penjelasan yang diberikan. Bahkan, ketika sesi tanya jawab dibuka, tangan-tangan siswa langsung terangkat tinggi.

Salah satu momen menarik terjadi ketika Damar, siswa kelas 8 asal Demak, dengan lantang menanyakan, “Apa visi dan misi komunisme?” Pertanyaan ini sontak membuat riuh suasana aula. Banyak yang tidak menyangka pertanyaan mendalam tersebut muncul dari seorang siswa, bahkan sang narasumber pun sempat terkejut sekaligus kagum.

Gus Bayhaqi menjawab dengan tenang dan lugas. Beliau menekankan bahwa misi komunisme adalah mewujudkan masyarakat tanpa kelas dengan cara mengganti sistem sosial, politik, dan agama yang ada, yang jelas bertentangan dengan nilai luhur bangsa Indonesia. Jawaban itu disambut penuh perhatian oleh para siswa yang semakin semangat mengikuti jalannya diskusi.

Kegiatan ini berlangsung dengan semangat luar biasa. Setelah sesi selesai, para siswa berbondong-bondong menghampiri narasumber.

Mereka berebut untuk bersalaman dan bahkan meminta tanda tangan di buku catatan masing-masing. Suasana hangat dan penuh penghormatan itu menunjukkan bagaimana sosok Gus Bayhaqi benar-benar memberi kesan mendalam bagi peserta sarasehan.

Gus Bayhaqi di tengah para siswa SPARTA Malang dalam agenda literasi kebangsaan./dok. SPARTA Malang

Dalam kesempatan tersebut, Gus Bayhaqi menyampaikan apresiasi langsung kepada Ustadz Zaki, Waka Kurikulum SPARTA sekaligus penanggung jawab acara.

“Luar biasa antusiasme anak-anak santri ini. Saya bangga mereka hadir sebagai garda terdepan bangsa di masa depan. Semoga merekalah kelak yang akan memimpin bangsa dan umat ini,” ujarnya penuh optimisme.

Sarasehan ini tidak hanya menjadi ruang belajar sejarah, tetapi juga ajang penguatan karakter kebangsaan.

Dengan mengenal sejarah kelam pengkhianatan komunis, generasi muda SPARTA diharapkan semakin paham pentingnya menjaga Pancasila dan NKRI.

Antusiasme yang terlihat pada hari itu menjadi bukti nyata bahwa semangat cinta tanah air terus tumbuh di dada para siswa, menjadikan mereka generasi penerus bangsa yang siap menghadapi tantangan zaman. SPARTA JAYA! Ditulis: ZLion

Editor: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sejarah Kelam Pengkhianatan Komunis kepada Bangsa, Sarasehan Literasi SPARTA Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now