Retreat Pimpinan UIN Malang Hadirkan Itjen Kemenag, Khoirunas Tekankan Tata Kelola Kampus yang Berintegritas
MALIKI ISLAMIC UNIVERSITY – Retreat Pimpinan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada Sabtu, 13 September 2025, terasa semakin berbobot dengan hadirnya Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Khoirunas, SH., MH., CGCAE. Dalam forum strategis tersebut, ia menyampaikan materi penting terkait penguatan tata kelola perguruan tinggi, khususnya di lingkungan Kementerian Agama.
Dalam paparannya, Khoirunas menegaskan bahwa tata kelola perguruan tinggi yang baik adalah pondasi utama dalam mencetak lulusan yang berdaya saing sekaligus menjaga kepercayaan publik.
“Penguatan tata kelola bukan hanya soal aturan, tetapi juga tentang membangun integritas, transparansi, dan kualitas yang berkelanjutan,” tegasnya di hadapan para pimpinan kampus.
Ia juga mengingatkan kembali arahan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang meminta Inspektorat Jenderal bekerja lebih tegas dan berani dalam melakukan pembenahan dan pembersihan di tubuh Kementerian Agama.
“Siapapun yang melakukan pelanggaran harus segera ditindak. Jangan ditunda, karena itu hanya akan merugikan dan mempermalukan Kementerian Agama,” tambahnya dengan nada serius.
Khoirunas menjelaskan, pengawasan yang dilakukan Itjen tidak boleh sebatas formalitas, melainkan harus berdampak nyata, solutif, dan kolaboratif. Perubahan regulasi, menurutnya, hanya akan efektif jika didukung penuh oleh pimpinan lembaga dan seluruh pejabat di dalamnya, termasuk di lingkungan UIN Malang.
Ia juga menyoroti peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang dituntut bekerja lebih optimal dengan sikap tegas dalam menghadapi setiap ketimpangan. “SPI adalah garda terdepan dalam memastikan tata kelola yang sehat,” ujarnya.
Dalam konteks penguatan tata kelola, Kemenag RI kini memberi perhatian khusus pada beberapa agenda prioritas, yaitu:
- Penguatan kapabilitas SPI,
- Peningkatan mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI),
- Perbaikan tata kelola sumber daya manusia,
- Akselerasi digitalisasi melalui pengembangan Super Apps Pusaka.
Menurutnya, upaya ini akan memperkuat efektivitas manajemen risiko dan pengendalian internal di perguruan tinggi.
Lebih lanjut, Khoirunas menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian, termasuk dengan KemenPAN-RB, sebagai kunci untuk memastikan tata kelola kampus berjalan optimal. Tata kelola yang baik, kata dia, harus mencerminkan transparansi, partisipasi aktif pemangku kepentingan, responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat, akuntabilitas, serta kepemimpinan yang mampu menggerakkan perubahan.
Paparan ini disambut antusias oleh para pimpinan UIN Malang. Mereka menilai pesan yang disampaikan sangat relevan dengan langkah kampus yang kini bertransformasi dengan branding baru sebagai Maliki Islamic University—perguruan tinggi Islam yang berkomitmen menuju standar internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?