Banner Iklan

Plinggisan-Kraton Desa ke-16 Dinilai Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan, Prank Pasien hingga Gapura Garuda

Anis Hidayatie
15 September 2025 | 03.14 WIB Last Updated 2025-09-15T05:42:50Z

 


Plinggisan-Kraton  Desa ke-16 Dinilai Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan, Semarak Gapura Garuda 

PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Desa Plinggisan, Kecamatan Kraton, menjadi desa ke-16 yang dikunjungi tim penilai dalam ajang Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan. Suasana penilaian berlangsung semarak dengan penyambutan yang meriah. Drumband SDN 1 Plinggisan mengiringi kedatangan tim juri, sementara tiga pemuda-pemudi desa mengenakan kostum burung Garuda yang gagah, mengawal langkah para juri menuju lokasi acara.

Tim juri yang hadir di Desa Plinggisan terdiri dari Sekretaris Pokja 3 PKK Kabupaten Pasuruan, Budi Rahayu (Bu Ayu), didampingi Imron Rosyidi dari Polres, Joko Sutrisno dari TNI, Titin Rustini Plt Kabid Poldagri Kesbangpol, serta Anis Hidayatie perwakilan dari Forum Pembauran Kebangsaan (FPK).


Kepala Desa Plinggisan, Heru Supriyanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa warganya hampir mencapai 3.000 jiwa, dengan mayoritas beragama Islam. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila telah lama diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Setiap kegiatan selalu dimusyawarahkan bersama. Bahkan pembelian mobil ambulans pada tahun 2025 mendatang juga merupakan hasil musyawarah desa. Warga kami kompak, anti narkoba, dan siap mengawal Desa Plinggisan sebagai Kampung Pancasila,” tegasnya.


Camat Kraton, Saiful Anwar Rohman Ali, menyebut Desa Plinggisan sebagai salah satu desa yang paling siap dalam lomba ini.

“Di Plinggisan, lima sila Pancasila terimplementasi lengkap. Masyarakatnya rukun, pemerintahan desanya aman, dan pemimpinnya amanah,” ujarnya.


Perwakilan tim juri Bu Ayu, menyampaikan bahwa penilaian Kampung Pancasila tidak hanya dilihat dari ketahanan pangan, tetapi juga ketahanan sandang, UMKM, hingga pemanfaatan tanaman obat keluarga. Ia menilai Desa Plinggisan memiliki keunggulan tersendiri melalui ornamen-ornamen Pancasila.

“Ornamen burung Garuda dan simbol Pancasila menjadi nilai tambah tersendiri, apalagi di desa ini hampir seluruh warganya beragama Islam, tetapi tetap menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan,” ucapnya.


Dalam kunjungan, tim juri juga meninjau gerai UMKM Desa Plinggisan. Berbagai produk unggulan ditampilkan, mulai dari olahan makanan seperti peyek dan gorengan yang langsung dibuat di lokasi hingga produk konveksi yang memamerkan keterampilan warga dalam menjahit. Aroma rempeyek yang harum dan suasana pameran yang hidup menambah semarak kegiatan penilaian.


Salah satu kejutan yang disiapkan Pemdes Plinggisan adalah simulasi penanganan darurat medis. Seorang warga diperankan seolah menderita stroke dan diantar menggunakan becak motor. Dengan sigap, perangkat desa menghadang dan segera memanggil ambulans. Kepala Desa pun langsung memerintahkan staf untuk mengurus administrasi hingga membawa pasien ke RSUD. Aksi tersebut menuai apresiasi dari tim juri karena menunjukkan kesiapsiagaan desa dalam layanan kesehatan.


Penilaian berlanjut ke kampung lain di Desa Plinggisan. Juri diantar arakan pemukul patrol, disambut budaya memukul lesung, sebagai simbol gotong royong warga, serta diajak meninjau rumah sehat yang menjadi ikon program desa.


Bagian akhir penilaian ditutup di salah satu RT yang menampilkan gapura dengan replika burung Garuda berbahan ranting bambu. Gapura tersebut merupakan peninggalan lomba tujuhbelasan lalu dan kini menjadi simbol semangat warga dalam merawat nilai Pancasila.

“Ini sisa lomba tujuhbelasan kemarin, lomba bikin gapura Garuda. Kami biarkan tetap berdiri karena menjadi simbol kebanggaan warga,” tutur salah satu ketua RT.


Dengan seluruh potensi yang ditampilkan—mulai dari ornamen Garuda, budaya lokal, simulasi darurat, hingga UMKM—Desa Plinggisan menegaskan kesiapannya sebagai Kampung Pancasila yang berkarakter.

“Semoga melalui lomba ini, nilai-nilai Pancasila semakin membumi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” tutup Kades Heru Supriyanto. Ans



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Plinggisan-Kraton Desa ke-16 Dinilai Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan, Prank Pasien hingga Gapura Garuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now