Banner Iklan

Pleret-Pohjentrek Desa ke-15 Dinilai Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan, Unggulkan Kampung Limo dan Budidaya Ikan Nila

Anis Hidayatie
15 September 2025 | 03.11 WIB Last Updated 2025-09-15T03:53:27Z

 


Pleret Desa ke-15 Dinilai Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan, Unggulkan Kampung Limo dan Budidaya Ikan Nila

PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, tampil bersemangat saat menjadi desa ke-16 yang dinilai dalam ajang Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan. 

Tari tunggal Wanci Kahuripan dibawakan warga setempat menyambut penilai.

Tim juri yang hadir terdiri dari Sekretaris Pokja 3 PKK Kabupaten Pasuruan, Budi Rahayu (Bu Ayu), didampingi Imron Rosyidi dari Polres, Joko Sutrisno dari TNI, Titin Rustini selaku Plt Kabid Poldagri Kesbangpol, serta Anis Hidayatie dari Forum Pembauran Kebangsaan (FPK).

Acara juga dihadiri sejumlah tamu undangan lintas agama dan tokoh masyarakat, di antaranya GKJW Malang, Ketua TP PKK Kecamatan Pohjentrek, TP PKK Desa Pleret, serta tokoh agama lain seperti Yudi.

Camat Pohjentrek, Achmad Hadi Choirul Anam S.Sos MM, dalam sambutannya menegaskan bahwa meski dirinya baru bertugas dua bulan, ia merasa memiliki kedekatan batin dengan wilayah tersebut.

“Wilayah ini sudah seperti rumah sendiri bagi saya. Sejak kecil saya sudah mengenal Desa Pleret. Karena itu saya yakin Pleret mampu menunjukkan jati dirinya sebagai Desa Pancasila,” ujarnya.


Salah satu unggulan Desa Pleret adalah Kampung Limo yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun. Gapura bersejarahnya menjadi simbol Pancasila karena berada di kawasan dengan keberagaman agama dan budaya sejak era karyawan pabrik Belanda.

Kepala Desa Pleret Budiono memaparkan filosofi Kampung Limo yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila Toleransi antarumat beragama terjaga, bahkan Desa Pleret menjadi satu-satunya desa di Kecamatan Pohjentrek yang memiliki gereja. Warganya kompak dan menjunjung tinggi persaudaraan. Musyawarah terwujud melalui peran BPD sebagai wadah penjaringan aspirasi rakyat.

Kepala Desa Pleret menegaskan bahwa seluruh kegiatan yang dilakukan warga merupakan pengejawantahan nyata dari nilai-nilai Pancasila.

“Semua sila Pancasila hidup dalam keseharian warga Pleret. Dari toleransi, gotong royong, hingga kepedulian lingkungan, semuanya ada di sini. Desa Pleret adalah Desa Pancasila,” tegasnya.

Selain Kampung Limo, Desa Pleret juga mengembangkan bank sampah sejak tahun 2013 secara swadaya. Pada tahun 2016, program ini semakin berkembang dengan dukungan kolektif warga. Kini bank sampah tak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberikan tabungan warga menjelang hari raya dengan nilai hingga jutaan rupiah.


Inovasi lain adalah pembangunan MCK swadaya yang bisa dimanfaatkan warga dengan biaya terjangkau hanya Rp2.000, serta pengelolaan RPL (lahan bekas pembuangan sampah liar) yang disulap menjadi fasilitas produktif.

Dalam bidang ketahanan pangan, Desa Pleret mengunggulkan budidaya ikan nila. Dengan target minimal 5 ton panen, program ini diharapkan bisa meningkatkan ekonomi desa, termasuk melalui olahan presto ikan nila yang dapat dipasarkan langsung oleh warga.


Sebagai bagian dari penilaian ketahanan pangan oleh Pokja 3 PKK, Desa Pleret juga menampilkan berbagai produk UMKM, antara lain: Kerupuk puli, Keripik beras, Rempeyek empuk, Minuman rosella, secang, jahe, hingga bunga telang-belimbing wuluh untuk menurunkan tekanan darah, Telur asin khas UMKM desa serta Aneka olahan tempe dan sayur.

Bu Ayu dari Pokja 3 PKK Kabupaten Pasuruan memberikan apresiasi sekaligus masukan agar produk-produk UMKM desa bisa segera mendapatkan izin PIRT dan label resmi sehingga lebih berdaya saing.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pleret-Pohjentrek Desa ke-15 Dinilai Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan, Unggulkan Kampung Limo dan Budidaya Ikan Nila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now