Banner Iklan

Kepala SMAN 1 Turen Agus Haryanto tentang Pemilos dan Pilketum, Ajarkan Murid Berpikir Kritis, Logis, dan Demokratis

Anis Hidayatie
18 September 2025 | 15.30 WIB Last Updated 2025-09-18T09:07:33Z

 


Kepala SMAN 1 Turen Agus Haryanto tentang Pemilos dan Pilketum, Ajarkan Murid Berpikir Kritis, Logis, dan Demokratis

MALANG – Proses demokratisasi di sekolah bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan sarana pendidikan kontekstual yang membekali murid dengan keterampilan berpikir kritis, logis, serta sikap demokratis. Hal itu disampaikan Kepala SMAN 1 Turen, Agus Haryanto , saat memberikan pandangan terkait pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) dan Pemilihan Ketua Umum MPK (Pilketum) di sekolahnya.

Menurutnya, kegiatan pemilihan pengurus OSIS dan MPK adalah bagian penting dari proses pembelajaran yang nyata. Melalui kegiatan tersebut, murid tidak hanya belajar tentang mekanisme demokrasi, tetapi juga membentuk kebiasaan positif, terbiasa berpikir rasional, tidak mudah berpikiran negatif, serta selalu mempersiapkan diri menjadi generasi penerus bangsa.

“Membelajarkan berpikir kritis, logis, dan demokratis kepada semua murid tentu saja menjadi bagian tugas dari semua pendidik. Proses demokratisasi di sekolah ditandai dengan kegiatan pemilihan ketua OSIS dan MPK. Banyak hal penting dan bermakna yang bisa diambil dari kegiatan ini,” ujar Agus Haryanto.

Puncak rangkaian kegiatan demokrasi di SMAN 1 Turen ditandai dengan debat terbuka pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS serta MPK yang digelar di GOR SMAN 1 Turen, Selasa (16/9/2025). Debat ini menjadi ajang edukasi politik yang sehat, di mana murid dapat melihat langsung proses adu gagasan, visi-misi, dan strategi kepemimpinan dari para kandidat.


H. Agus menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan miniatur demokrasi Indonesia dalam skala kecil yang nyata. Ia berharap seluruh pengalaman yang diperoleh murid dari kegiatan tersebut bisa menjadi bekal saat mereka terjun ke masyarakat luas.

Selain itu, Kepala SMAN 1 Turen juga menekankan bahwa seluruh kegiatan sekolah, baik kurikuler maupun non-kurikuler, harus diarahkan untuk mendukung visi dan misi sekolah.

“Terwujudnya Generasi yang Religius, Kompeten, Berprestasi, Berdaya Saing, dan Berwawasan Lingkungan sesuai dengan Perkembangan Global Menuju Sekolah Pariwisata Berbasis Adiwiyata.”

Dengan visi tersebut, SMAN 1 Turen menargetkan diri bukan sekadar menjadi sekolah menengah atas biasa, tetapi juga lembaga pendidikan unggul yang mampu mengangkat potensi daerah dan kearifan lokal, terutama di bidang pariwisata berbasis Adiwiyata.

“Ke depan, SMA Negeri 1 Turen diharapkan tidak hanya menjadi sekolah biasa, namun benar-benar menjadi sekolah yang bisa menjadi contoh lembaga pendidikan yang mengangkat potensi daerah dan kearifan lokal melalui pariwisata,” jelasnya.

Melalui perpaduan antara pendidikan demokratis, visi global, dan pengembangan potensi lokal, SMAN 1 Turen terus berkomitmen melahirkan generasi unggul yang siap bersaing di era modern tanpa kehilangan jati diri daerahnya.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kepala SMAN 1 Turen Agus Haryanto tentang Pemilos dan Pilketum, Ajarkan Murid Berpikir Kritis, Logis, dan Demokratis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now