Kedungbanteng, Desa ke-22 Dinilai Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan, Angkat Laga Ojung
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Meriah, Desa Kedungbanteng siang ramai siang itu, terdapat panggung dengan biduan. Terletak di Kecamatan Rembang tim juri Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan melakukan penilaian, Senin (15/9/2025).
Desa ini menjadi peserta ke-22 dari total 24 kecamatan yang dinilai, menampilkan berbagai potensi lokal mulai dari kesenian, budaya, hingga praktik nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kunjungan dimulai dengan penampilan Tari Sorote Lintang dari siswa-siswi SMPN Rembang, disambung suguhan khas sambutan ala Kepala Desa Ilham.
“Apa adanya, mangan sambel terasi iwak kukusan tempe ojo kaget. Athuk-an elek masih thithik, sing penting saking hurmate, jam 10 kita action,” ujar Kades Ilham menggunakan bahasa Jawa, hangat menggambarkan keramahan khas masyarakat desa.
Tak kalah menarik, kesenian tradisional Laga Ojung atau adu ketangkasan khas Kedungbanteng ditampilkan sebagai ikon budaya.
Tim juri diwakili Gus Bayhaqi (Gus Bay), Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Pasuruan dan kader JPM BPIP. Ia menegaskan, Kampung Pancasila bukan sekadar lomba, melainkan wujud nyata ideologi bangsa.
“Kalau kampung tangguh itu fisiknya tanaman, obat-obatan, ternak, kuliner, maka Kampung Pancasila adalah ketangguhan ideologi. Kita berbeda-beda, tapi satu tujuan, satu tanah air. Itulah Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya disambut tepuk tangan.
Ia juga menekankan bahwa inspirasi awal gerakan Kampung Pancasila lahir dari gagasan ibu-ibu PKK.
“Kampung Pancasila ini adalah ruang persaudaraan, ruang gotong royong, ruang pembauran kebangsaan yang harus terus kita hidupkan,” tambahnya.
Selain Gus Bay nampak juri Setyowati (Staf Ahli PKK Kabupaten Pasuruan), Budi Rahayu atau Bu Ayu (Pokja 3 PKK Kabupaten Pasuruan), Titin Sumartini (Plt. Kabid Poldagri Kesbangpol), serta perwakilan Polri, Imron Rosyidi dan TNI Ridwan.
Pemaparan, Desa Kedungbanteng menunjukkan tiga bentuk implementasi Pancasila dalam kehidupan warganya, Religiusitas – rutin doa dan pengajian dua pekan sekali bersama perangkat desa, RT, RW, BPD, hingga masyarakat, Kegiatan Keagamaan – ibu-ibu Muslimat menggelar pertemuan bulanan, sholawat, dan hadrah sebagai wujud persaudaraan, Kemanusiaan dan Gotong Royong – aktif membantu tetangga yang sakit, gotong royong dalam musibah, serta aksi sosial lainnya.
Selain itu, Desa Kedungbanteng juga dikenal sebagai sentra pertanian mangga, bunga sedap malam, bunga pacar air, hingga bunga kenanga yang kini mulai banyak diminati pasar. Bahkan desa ini pernah mencatatkan diri dengan rekor MURI penanaman pohon mangga.
Bu Camat dalam komentarnya menegaskan bahwa Kampung Pancasila di Kabupaten Pasuruan hadir untuk memperkuat rasa persatuan dalam keberagaman.
“Desa Kedungbanteng ini contoh nyata bagaimana nilai Pancasila dihidupkan. Seni, budaya, hingga kehidupan sosial warganya memperlihatkan gotong royong yang luar biasa,” ucapnya.
Kegiatan ditutup dengan pekikan bersama:
“Salam lima jari, salam Pancasila! Kabupaten Pasuruan – Kampung Pancasila!” serentak dijawab, “Desa Kedungbanteng luar biasa!”
Dengan tampilnya Laga Ojung, tradisi, dan kerukunan warganya, Desa Kedungbanteng kian menegaskan diri sebagai potret harmoni kebhinekaan yang menjadi semangat utama Lomba Kampung Pancasila Kabupaten Pasuruan 2025.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?