Dina Anwary Meminta Jamaah Hadirkan Hati Saat Mahalul Qiyam di Pengajian Jumat Pahing Muslimat NU PAC Widodaren
NGAWI | JATIMSATUNEWS.COM – Muslimat NU PAC Widodaren barusaja menggelar pengajian rutin di depan masjid Al Iman dusun Bangunrejo, desa Kayutrejo pada Jumat siang (12/09/2025) dengan pembicara KH Ali Muttaqin dari Purwodadi Grobogan Jawa Tengah.
"Nanti saat mahalul qiyam sebisa mungkin hadirkan hati kita di majelis ini. Supaya kita dapat syafaat dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan hajat kita dikabulkan!" ajak Dina Anwary selaku ketua Muslimat NU PAC Widodaren pada jamaah dalam sambutannya.
Masih dalam suasana Muludan, hiasan jajanan, perabot plastik dan aluminium besi, bumbon, hingga buah labu kuning nampak menghiasi tempat acara pengajian. Hingga membuat jamaah tertarik untuk segera mengambil. Namun sebelum instruksi, ternyata jamaah sudah berebut.
"MasyaAllah dereng wayahe pun dicopoti. Sebenarnya kersa mboten dibersamai oleh Allah? Kan Gusti Allah bersama orang-orang yang sabar?" tanya Dina yang membuat jamaah riuh.
Diketahui centelan yang digunakan untuk hiasan adalah donasi dari ibu-ibu Muslimat NU di kecamatan Widodaren, termasuk jagung dan labu kuning.
"Saya gak dapat apa-apa, karena tadi gak ada komando, tapi sudah rebutan ambil yang kathing printil di atas!" jelas salah satu jamaah tertawa.
Banom dan Lembaga NU yang ada di kecamatan Widodaren turut bergembira dan menghadiri acara Muslimatan, yang sudah berskala besar. Hal ini karena hampir di tiap acara, mampu menyedot jumlah jamaah yang tidak sedikit.
Namun, beberapa ketua Banom dan Lembaga NU di wilayah kecamatan Widodaren tidak dapat menghadiri acara, karena sedang giat mengikuti Diklat ke NU an.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam terlaksananya acara pengajian ini!" kata Suparmi selalu ketua PAR Bulakpande yang baru saja mendapatkan SK bersama enam belas pengurus lainnya.
"SK ini tidak dapat disekolahkan, tapi insyaallah dapat menjadi bukti khidmat kita di NU dan menjadi wasilah jalan ke surga!" jelas Dina yang mampu melecut semangat para Srikandi NU di tingkat anak ranting, dan ranting yang ada di bawah PAC Widodaren.
Susunan acara meliputi: pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Siti Robingatun, Menyanyikan lagu; Indonesia Raya, Shubanul Wathan, Mars Muslimat Hymne Muslimat dengan dirigen Nila Puspitasari. Disusul pembacaan Asmaul Husna dan Sholawat, pentasyarufan zakat infaq dan sedekah, sambutan, doa, dan penutup. Dengan pemeriah acara grup Hadrah Shoutun Nisa' dari dusun Tanjungrejo.
Dalam Mauidhoh Hasanah narasumber menyebutkan tentang hakikat dari Barjanzi, yang merupakan refleksi dari kisah sejarah Nabi Muhammad SAW dari lahir sampai wafat. Selain itu, juga disebutkan tentang kisah Abu Lahab yang diberikan hadiah oleh Allah SWT, berupa keringanan siksa kubur tiap hari Senin, sebab merasa gembira atas kelahiran insan mulia Nabi Muhammad SAW.
"Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam acara Muludan insyaallah amalnya tidak akan muspro!" jelas KH Ali Muttaqin.
"Ibu-ibu ini seragamnya banyak. Dari seragam arisan sampai seragam rasan-rasan. Beda dengan bapak-bapak!" kelakarnya.
"Usaha dadi wong apik. Ojo bosan-bosan jadi wong apik. Ojo rumangsa nak awake dewe wong apik!" pesan KH Ali Muttaqin sebagai kunci dalam beramal.
"3 bukti kalau kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah; pertama memperbanyak membaca sholawat, kedua saat setiap beribadah selalu teringat kepada tuntunan Kanjeng Nabi Muhammad SAW, dan yang ketiga mengabdi atau mengkondisikan diri dengan mempresentasikan tugas kenabian. Di mana tugas kenabian yaitu menyempurnakan akhlak manusia!" tutupnya.
Acara dimulai dari pukul 13:22-16:20. Di mana selain masyarakat umum dan sekitar, Banom dan Lembaga NU hadir sebagai undangan, juga pejabat desa Kayutrejo kepala desa Mashuri beserta istri. Dengan pengamanan dari sahabat banser, Pagar Nusa, Karangtaruna, dan Forkopimcam.
Pewarta: Qony
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?