Banner Iklan

Dari Limbah Jadi Berkah: Maggot Center Pasuruan Jadi Inspirasi Kawula Muda

22 September 2025 | 21.41 WIB Last Updated 2025-09-22T20:45:31Z

Mengubah sampah menjadi Cuan Bersama Pak Kholis di Maggot Center Pasuruan budidaya maggot BSF jadi solusi cerdas untuk lingkungan bersih dan peluang ekonomi baru


PASURUAN | JATIMSATUNEW.COM

Di sudut Desa Puntir Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, berdiri Maggot Center Warna-warni atau lebih dikenal sebagai Maggot Center Pasuruan. Tempat ini menjadi pusat inovasi budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) yang dipelopori oleh Pak Kholis, sosok inspiratif di balik gerakan pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan. Dengan senyum ramah, Pak Kholis berbagi kisah perjalanan usahanya yang bermula dari keprihatinan terhadap tumpukan sampah organik di lingkungan sekitar.Awal Mula dari Kepedulian Lingkungan Senin Siang 22 September 2025.

Pak Kholis menceritakan ke pemuda GP Ansor Bugul Kidul bahwa ide budidaya maggot BSF muncul dari keinginannya mengatasi masalah sampah organik yang kerap mencemari lingkungan. Alih-alih membiarkan sampah menumpuk, ia mencari cara untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai. 

Dari pencariannya, ia menemukan potensi maggot BSF, larva lalat tentara hitam yang dikenal sangat efektif dalam mengurai limbah organik. Tidak hanya itu, maggot juga dapat diolah menjadi pakan ternak bernutrisi tinggi, pupuk organik, hingga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.

“Budidaya maggot bukan sekadar bisnis, tetapi juga solusi lingkungan,” ujar Pak Kholis dengan penuh semangat.

Menurutnya maggot mampu menyelesaikan dua masalah sekaligus mengurangi tumpukan sampah rumah tangga dan pasar, serta menghasilkan produk bernilai ekonomis. Pendekatan ini menjadikan Maggot Center Pasuruan bukan hanya tempat produksi, tetapi juga wadah edukasi bagi masyarakat yang ingin belajar tentang pengelolaan limbah secara berkelanjutan.

Manajemen Profesional untuk Hasil Optimal Keberhasilan Maggot Center Pasuruan tidak lepas dari pengelolaan yang rapi dan terukur. Pak Kholis menjelaskan bahwa ruang-ruang di pusat budidaya ini dirancang sesuai fungsinya. Ada area khusus untuk penetasan telur BSF, ruang pemeliharaan larva, hingga tempat pengolahan maggot menjadi produk siap pakai seperti pakan ternak dan pupuk organik. 

Sistem ini memastikan alur produksi yang efisien, higienis, dan mudah dikontrol.Kebersihan dan sirkulasi udara menjadi perhatian utama dalam pengelolaan Maggot Center. Lingkungan yang terjaga dengan baik mampu meminimalkan bau, mencegah serangan hama, dan meningkatkan kualitas maggot yang dihasilkan. 

Magang Budidaya Maggot BSF langsung ditempatnya Mas Ivan Asisten MCP beri edukasi ke GP Ansor


“Kunci keberhasilan budidaya maggot adalah konsistensi dan kesabaran,” ungkap Pak Kholis. Meski prosesnya terbilang sederhana, perhatian terhadap detail seperti pengelolaan media, pemberian pakan, dan siklus hidup BSF menjadi faktor penentu keberhasilan.Pusat Edukasi dan Inspirasi Masyarakat

Maggot Center Pasuruan kini menjadi rujukan bagi berbagai kalangan, mulai dari petani, peternak, hingga pelajar yang ingin mempelajari budidaya maggot. Pak Kholis dengan senang hati berbagi ilmu, menjadikan tempat ini sebagai pusat edukasi sekaligus praktik langsung. Banyak pengunjung datang untuk memahami proses pembudidayaan, mulai dari tahap penetasan telur hingga pemanfaatan maggot sebagai produk bernilai tinggi.

Bagi Pak Kholis, berbagi pengetahuan adalah cara untuk memperluas dampak positif budidaya maggot. Ia berharap Maggot Center dapat menginspirasi masyarakat untuk mengelola sampah organik secara bijak, sekaligus membuka peluang ekonomi baru. 

“Harapan saya, maggot ini bisa menjadi gerakan bersama, bukan hanya untuk keuntungan, tetapi juga untuk masa depan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” tutupnya dengan penuh keyakinan.

Mendorong Gerakan Lingkungan yang Berkelanjutan Melalui Maggot Center Pasuruan, Pak Kholis menunjukkan bahwa solusi lingkungan dapat berjalan seiring dengan inovasi ekonomi. Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai pakan maggot, limbah yang sebelumnya menjadi masalah kini bertransformasi menjadi sumber daya yang bermanfaat.

Kisah Pak Kholis dan Maggot Center Pasuruan menjadi bukti bahwa dengan kepedulian, konsistensi, dan manajemen yang baik, setiap individu dapat berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.Maggot Center Pasuruan kini berdiri sebagai teladan dalam pengelolaan limbah organik, sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk turut serta dalam gerakan menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.(PR)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dari Limbah Jadi Berkah: Maggot Center Pasuruan Jadi Inspirasi Kawula Muda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now