![]() |
Duka Ponpes Al Khoziny Gedung Ambruk Saat Shalat Ashar,Tim SAR Berjuang Selamatkan 100 Santri |
SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM
Tragedi mengejutkan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9/2025) sore. Salah satu bangunan ponpes yang digunakan untuk kegiatan santri ambruk saat lebih dari 100 santri tengah melaksanakan shalat Ashar berjamaah.
Seorang santri kelas tujuh Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al Khoziny mengaku sempat merasakan lantai musala di lantai dua bergoyang sebelum runtuh.
“Ketika masuk rakaat kedua bagian ujung musala ambruk, lalu merembet ke bagian lain gedung. Saya langsung lari dan mengajak teman-teman untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Evakuasi Besar-Besaran
Pantauan di lapangan, sejumlah petugas gabungan segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Suara teriakan minta tolong sempat terdengar dari balik reruntuhan bangunan. Sedikitnya 18 unit ambulans dari berbagai unsur bersiaga di sekitar lokasi untuk mengevakuasi korban.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, turun langsung ke lokasi bersama Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing. Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, serta pejabat BPBD Jatim dan BPBD Sidoarjo juga terlihat memantau proses pencarian korban.
Basarnas Kerahkan Dua Tim Rescue
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P.H., M.M., mengonfirmasi pihaknya mengerahkan dua tim rescue dengan total 13 personel ke lokasi kejadian. Tim pertama langsung melakukan assessment awal dan menemukan tanda-tanda adanya dua korban selamat di bawah reruntuhan.
“Tim kedua datang dengan membawa peralatan tambahan, dan saat ini tim SAR gabungan melakukan pembukaan akses dengan peralatan ekstrikasi,” jelas Nanang.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih berlangsung. Belum ada keterangan resmi terkait jumlah korban maupun penyebab pasti ambruknya bangunan. Namun, dugaan sementara runtuhnya bangunan disebabkan pondasi yang tidak kuat menahan pengecoran di lantai 4 yang dilakukan sejak pagi hari.
“Pengecoran di lantai 4 diduga membuat struktur tidak kuat, sehingga bangunan ambruk hingga lantai dasar,” tambah Nanang.
Suasana Haru dan Panik
Tragedi ini membuat suasana ponpes dipenuhi kepanikan. Puluhan wali santri berdatangan ke lokasi, khawatir dengan kondisi putra-putrinya. Aparat kepolisian bersama TNI menjaga ketat area ponpes untuk memudahkan proses evakuasi dan menghindari kerumunan warga.
Hingga Senin malam, tim SAR gabungan terus berupaya keras mengevakuasi korban yang masih terjebak reruntuhan, sementara doa dan harapan keselamatan santri-santri Al Khoziny terus menggema dari masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?