Banner Iklan

DPD RI Cantik Lia Istifhama Ungkap 3 Unsur Penting Keberlangsungan Bangsa, Nomor 1 Pendidikan

Admin JSN
13 Agustus 2025 | 18.48 WIB Last Updated 2025-08-13T12:16:08Z
Anggota DPD RI Jawa Timur, Lia Istifhama mengungkap adanya tiga unsur penting di balik keberlangsungan bangsa./dok. Lia Istifhama Center

JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM - Anggota MPR RI dari unsur DPD RI Jawa Timur, Lia Istifhama mengungkap tiga unsur penting untuk keberlangsungan bangsa.

Menurutnya, keberlangsungan bangsa akan bergantung pada arah pembangunan nasional, yang di dalamnya ada tiga unsur yang harus diperhatikan secara menyeluruh.

Setidaknya, ada tiga aspek penting yang disebut Lia Istifhama untuk menunjang arah pembangunan nasional demi keberlangsungan bangsa.

Dimulai dari pendidikan, demokrasi, lalu kesepakatan publik terkait arah pembangunan nasional. 

Menurut senator yang identik dengan tagline Cerdas Inovatif dan Kreatif (Cantik) ini, perjuangan tidak selalu untuk hasil sekarang tetapi juga untuk generasi mendatang.

Ia pun mengutip inspirasi dari RA Kartini terkait perjuangan pendidikan untuk kaum perempuan yang dilakukan Kartini bukan untuk masanya sendiri, melainkan untuk generasi 10, 20, bahkan 30 tahun setelahnya.

"Itu yang saya tangkap, bagaimana ketika kita memiliki positioning sebagai keterwakilan rakyat, kita memahami hakikat demokrasi dan nilai musyawarah dalam Pancasila," ucap Lia dalam acara diskusi Konsitusi dan Demokrasi Indonesia MPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (13/8/2025).

Ning Lia--sapaannya--menyoroti dinamika isu publik yang kerap memunculkan pro dan kontra, termasuk pada kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

Ia mengaitkannya dengan teori siklus disintegrasi bangsa dari Ibnu Khaldun, yang mengingatkan bahwa jika ketimpangan dan rasa termarjinalkan tidak dikelola, dapat memicu krisis kepercayaan antarmasyarakat maupun terhadap pemerintah.

Terkait wacana MPR kembali menjadi lembaga tertinggi negara, Lia mengungkap respons beragam dari masyarakat di ruang publik. Tetapi, dirinya menyakini bahwa wacana tersebut bukan sebuah ambisi politik, melainkan upaya menjaga keberlangsungan bangsa sesuai sejarah konstitusi nasional.

"Perubahan konstitusi bisa terjadi karena konsensus rakyat maupun mekanisme formal. Tantangannya adalah memberi edukasi publik agar memahami pentingnya kesepakatan bersama," penulis novel 'Berkisah Tentang Hati' ini.

Tidak hanya itu, Lia juga menyoroti pentingnya Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai panduan pembangunan jangka panjang, seraya menekankan perlunya generasi muda memahami istilah dan konsep politik agar merasa memiliki peran dalam demokrasi. 

Maka dari itu, dirinya mendorong revisi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 untuk memberi penguatan pada ketetapan MPR, yang dinilainya lebih memiliki nilai eksternal dibanding pada tingkatan peraturan atau keputusan MPR.

Kemudian, Lia mengajak generasi muda melihat proses politik secara utuh, termasuk penerapan otonomi daerah yang berkeadilan antara pusat dan daerah. 

"Jangan sampai keadilan hanya dirasakan di satu sisi, tapi di mata publik justru terlihat timpang. Generasi muda juga harus merasa menjadi bagian penting dalam kajian dan praktik demokrasi," tegas pencipta lagu bertema tani ini. ***

Editor: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DPD RI Cantik Lia Istifhama Ungkap 3 Unsur Penting Keberlangsungan Bangsa, Nomor 1 Pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now