Banner Iklan

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan di Wilayah OJK Malang Terjaga Meski Ekonomi Global Melemah

Admin JSN
23 Juli 2025 | 20.41 WIB Last Updated 2025-07-23T13:41:34Z

 

OJK Malang memastikan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) di wilayah kerjanya tetap terjaga di tengah tekanan perekonomian global

MALANG|JATIMSATUNEWS.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang memastikan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) di wilayah kerjanya tetap terjaga di tengah tekanan perekonomian global. Hal ini disampaikan dalam siaran pers OJK Malang terkait perkembangan sektor perbankan, industri keuangan non-bank (IKNB), pasar modal, serta edukasi dan perlindungan konsumen hingga Mei dan Juni 2025.

Perbankan Tumbuh Positif

Aset perbankan di wilayah kerja OJK Malang yang mencakup tujuh daerah tercatat tumbuh 8,50 persen (yoy) menjadi Rp175,57 triliun per 31 Mei 2025. Pertumbuhan ini ditopang oleh 35 Bank Umum Konvensional (BUK), 6 Bank Umum Syariah (BUS), 50 BPR, dan 6 BPRS. Aset BUK menjadi pendorong utama dengan peningkatan sebesar Rp13,75 triliun atau tumbuh 8,43 persen yoy.

Konsentrasi aset perbankan masih terpusat di Kota Malang untuk BUK dan BUS, sedangkan BPR dan BPRS lebih banyak tersebar di Kabupaten Malang. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga menunjukkan peningkatan sebesar 3,75 persen yoy menjadi Rp101,16 triliun.

Sementara itu, penyaluran kredit tumbuh 11,58 persen yoy, terutama pada kredit investasi (18,75 persen) dan kredit UMKM (3,76 persen). Namun, rasio kredit bermasalah (NPL) naik menjadi 2,83 persen dari 2,59 persen di tahun sebelumnya.

Sebagai bentuk komitmen dalam memberantas perjudian daring, OJK telah meminta bank memblokir sekitar 17.026 rekening berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Digital. Bank juga diminta memperketat pemantauan rekening mencurigakan dan melakukan Enhanced Due Diligence (EDD).

IKNB dan Regulasi Baru

Sektor IKNB juga mencatatkan perkembangan positif. Pinjaman yang disalurkan Lembaga Keuangan Mikro tumbuh 7,37 persen ytd menjadi Rp11,31 miliar hingga Triwulan I 2025, dengan penurunan NPL menjadi 19,98 persen. Investasi Dana Pensiun pun meningkat 5,52 persen yoy menjadi Rp211,24 miliar

OJK memperkuat pengawasan dengan menerbitkan tiga SEOJK baru yang mengatur pelaporan dana pensiun, sertifikasi kompetensi SDM di sektor perasuransian, serta pelaporan perusahaan pialang asuransi.

OJK juga meluncurkan Database Agen dan Database Polis Asuransi untuk meningkatkan legalitas agen dan memperkuat akurasi data industri asuransi nasional.

Pasar Modal Semakin Bergairah

Pasar modal di wilayah OJK Malang menunjukkan peningkatan frekuensi transaksi saham sebesar 35,38 persen yoy menjadi 564.926 transaksi per Mei 2025. Nilai transaksi juga meningkat 18,44 persen, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di Pasuruan (93,21 persen) dan Probolinggo (56,46 persen).

Jumlah investor pasar modal mencapai 311.600 SID, termasuk 148.594 investor saham. Nasabah reksa dana juga tumbuh signifikan hingga 123,73 persen yoy. Kota Malang mencatat transaksi reksa dana tertinggi dengan nilai Rp214,94 miliar.

Edukasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen Ditingkatka

Hingga 30 Juni 2025, OJK Malang telah menyelenggarakan 57 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 16.532 peserta. Layanan konsumen yang diterima mencapai 1.040, termasuk pengaduan dari sektor perbankan, IKNB, dan aktivitas keuangan ilegal seperti pinjaman online dan investasi bodong.

Melalui Satgas PASTI, OJK telah menghentikan 1.556 entitas pinjaman online ilegal dan 283 penawaran investasi ilegal. Sebanyak 2.422 nomor kontak debt collector juga telah diajukan untuk diblokir, dan 22.993 nomor kontak penipuan ditemukan melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC).

Sejak diluncurkan pada November 2024, IASC telah menerima 166.258 laporan penipuan dengan kerugian total sebesar Rp3,4 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp558,7 miliar telah berhasil diblokir.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stabilitas Sektor Jasa Keuangan di Wilayah OJK Malang Terjaga Meski Ekonomi Global Melemah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now