Mahasiswa KKN SDG’s Kelompok 123 UPN Veteran Jatim dan Warga Kebraon Lakukan Aksi Hijau Lewat Penanaman Lidah Mertua

SURABAYA, 6 JULI 2025 | JATIMSATUNEWS.COM – Dalam rangka mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya pada isu lingkungan dan permukiman yang berkelanjutan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 123 dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur menginisiasi kegiatan penanaman tanaman Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata) bersama warga dari RW 10 Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 15.00 WIB hingga selesai di Kelurahan Kebraon, khususnya di daerah Balai RW 10, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya. Hari Minggu dipilih agar warga dapat turut serta tanpa terganggu aktivitas kerja harian. Pelaksanaan penanaman lidah mertua dilakukan pada sore hari untuk menghindari teriknya matahari, sehingga peserta merasa lebih nyaman dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan yang dilakukan adalah penanaman tanaman Lidah Mertua secara kolektif di balai RW 10 Kelurahan Kebraon dengan total 70 pot dan 70 tanaman Lidah Mertua yang telah Kelompok 123 siapkan untuk ditanam bersama. Tanaman ini dipilih karena mampu menyerap berbagai zat polutan udara seperti karbon monoksida (CO), benzena, dan formaldehida yang banyak dihasilkan dari aktivitas kendaraan dan industri di sekitar Kebraon.

Selain penanaman, dilakukan pula edukasi kepada warga tentang manfaat tanaman lidah mertua, teknik perawatan yang sederhana, serta pentingnya membentuk ruang hijau mikro di lingkungan perkotaan padat penduduk.

Selama pelaksanaan kegiatan, kami juga menerima sambutan yang hangat dan antusiasme yang tinggi dari warga RW 10 yang secara aktif terlibat dalam proses penanaman dan penyuluhan lingkungan sehingga acara tersebut dapat berlangsung dengan lancar dan sukses.

Urgensi program yang dilaksanakan sangat tinggi mengingat volume polusi udara di Kelurahan Kebraon terus meningkat seiring dengan pembangunan perumahan, aktivitas kendaraan bermotor, serta lokasi yang berdekatan dengan pabrik dan jalur logistik industri. Di sisi lain, keterbatasan ruang terbuka hijau di wilayah ini menjadi tantangan signifikan dalam upaya menciptakan kualitas udara yang baik dan sehat. Oleh karena itu, kami memilih tanaman Lidah Mertua sebagai solusi yang efektif dan efisien karena beberapa alasan utama: 

1. pertama, kemampuannya yang efektif dalam menyerap zat-zat polutan udara berbahaya; 

2. kedua, bentuknya yang ramping dan minimalis membuatnya sangat cocok untuk ditempatkan di ruang-ruang sempit; 

3. ketiga, ketahanannya yang luar biasa terhadap cuaca panas dan kondisi lingkungan yang ekstrim; serta 

4. keempat, kemudahan dalam perawatan dan pemeliharaannya. 

5. Terakhir, tanaman Lidah Mertua juga dapat ditanam dalam pot sehingga memberikan fleksibilitas dalam penempatan dan memungkinkan warga untuk menempatkannya di berbagai sudut rumah mereka, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Melalui pendekatan ini, mahasiswa berharap dapat menanamkan kesadaran warga bahwa upaya penghijauan tidak selalu harus melalui lahan luas, tetapi bisa dimulai dari halaman rumah sendiri.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari perwakilan mahasiswa KKN dan warga RW 10 Kelurahan Kebraon, dilanjutkan dengan sosialisasi tentang polusi udara dan manfaat tanaman lidah mertua. Setelah sesi penyuluhan, warga diajak untuk menanam secara langsung tanaman yang telah disiapkan oleh tim mahasiswa di balai RW. 10 di Balai RW. 10.

Tanaman lidah mertua disalurkan kepada warga RW 10 sebanyak 47 pot, lengkap dengan media tanam dan label informasi. Mahasiswa juga mendampingi warga dalam proses penanaman dan diakhiri dengan memberikan pengetahuan mengenai perawatan tanaman serta tips menjaga kualitas udara di lingkungan rumah.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN SDG'S Kelompok 123 UPN "Veteran" Jatim berharap tercipta lingkungan yang lebih sehat dan hijau di tengah pesatnya pembangunan permukiman di Kebraon. Mereka juga berharap warga dapat terus merawat tanaman tersebut dan menjadikannya sebagai langkah awal membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya penghijauan dan pengendalian polusi udara.