.png)
IKAQ Jabodetabek Bhakti Sosial di Bogor
BOGOR | JATIMSATUNEWS.COM: Ikatan Keluarga Alumni Qudsiyyah (IKAQ) Jabodetabek menggelar acara medical check-up (MCU) dan santunan anak yatim piatu di Pondok Pesantren Darul Amal, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor. Kegiatan ini disambung dengan bantuan santunan kepada para korban banjir dan longsor di kecamatan Megemendung dan Tamansari.
Dalam Kegiatan ini, IKAQ Jabodetabek menggandeng Pengurus Cabang Fatayat NU Kabupaten Bogor dan BEM PAI Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISH) Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Selain bersifat rutinitas, kolaborasi ini juga merupakan bentuk kepedulian nyata dari para alumni Madrasah Qudsiyyah Kudus di Jabodetabek dan Sekitarnya.
IKAQ Jabodetabek juga membagikan paket Al-Qur’an dan Kitab Fasholatan untuk Masjid-masjid dan Musholla di Desa Sukamulya. Pembagian dilakukan dengan melakukan anjangsana atau kunjungan ke Masjid dan Musholla oleh para mahasiswa UNJ. Paket Al-Qur’an dan Kitab Fasholatan ini diterima langsung oleh pengurus Masjid dan Musholla setempat.
Santunan Yatim Piatu dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan tabligh akbar bertema mengisi kemuliaan bulan Muharram, seusai kegiatan MCU untuk masyarakat miskin dan dhuafa di sekitar Pesanntren Darul Amal. Kegiatan ini bertujuan untuk menghadirkan akses kesehatan dasar kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya mewujudkan kebermanfaatan ilmu dan pengamalan rasa sosial yang diwariskan para masyayikh Madrasah Qudsiyyah. Demikian dinyatakan Kyai Ulil Albab, salah seorang sesepuh IKAQ Jabodetabek kepada NU Online, Senin (14/7).
Menurut Kyai Ulil, kegiatan ini dilaksanakan secara berkala, MCU dan santunan yatim adalah kegiatan yang terjadwal, sedangkan untuk santunan korban banjir dan longsor adalah merupakan kegiatan insidental. Untuk MCU dan santunan Yatim Piatu dilaksanakan menurut jadwal yakni pada tanggal 10 Muharram 1447 H. bertepatan dengan 5 Juli 2025 M. sedangkan untuk santunan korban banjir dan longsor dilaksanakan minggu depannya, yakni tanggal 7 dan 10 Juli 2025 M.
“Mengingat kejadian bencana adalah musibah tak terduga yang diakibatkan oleh alam, maka santunan dilaksnakan seadanya tanpa terprogram. Dalam hal ini IKAQ Jbodetabek dan Sekitarnya turut berpartisipasi dalam rombongan PC Fatayat NU Kabupaten Bogor dan NU Online,” tutur Gus Ulil, sapaan akrab Kyai Ulil Albab.
Rangkaian program bhakti sosial ini merupakan bentuk nyata kepedulian sosial yang rutin dilakukan IKAQ setiap tahunnya. Tahun ini, kegiatan difokuskan pada pengobatan gratis, santunan untuk anak yatim dan dhuafa, serta pengajian menyambut Muharram, sebagai sarana menebar manfaat dan memperkuat tradisi keberagamaan di tengah masyarakat.
Mauidhoh hasanah tabligh akbar bertema mengisi kemuliaan bulan Muharram diisi oleh KH Ahmad Shonhadji, Alumnus Madrasah Qudsiyyah Kudus yang juga alumnus UNJ. Ceramahnya, berisi ajakan kepada kaum Muslimin untuk berperan aktif dalam memuliakan bulan Muharram dengan berbagai kegiatan positif, baik yang manfaatnya untuk diri sendiri maupun yang bermanfaat lebih luas untuk masyarakat sekitar dan bangsa secara umum.
“Muharram dikenal sebagai salah satu bulan mulia dalam Islam dan termasuk dalam deretan bulan haram sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 36. Dalam tradisi keislaman, bulan ini juga diisi dengan berbagai amal kebaikan seperti puasa sunnah, santunan, dan penguatan nilai-nilai keimanan,” terang KH Akhmad Sunhaji dalam ceramahnya.
Sekretaris Desa Sukamulya Didin fakhrurrozi menyetakan bahwa santunan yangdilaksanakan IKAQ Jabodetabek dan Sekitarnya merupakan wujud kasih sayang dan kebersamaan yang menjadi semangat tahun baru Hijriyah. Semangat berbagi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kebermanfaatan bagi sesama adalah ruh dari ajaran luhur bangsa. Kolaborasi antara berbagai unsur masyarakat, mahasiswa dan pesantren menjadi cermis sinergi yang kuat dalam menghadirkan manfaat bagi masyarakat.
Ketua IKAQ Jabodetabek dan Sekitarnya KH Syaifullah Amin menyatakan, melalui program-program kemanusiaan inilah nilai-nilai keilmuan, pengabdian, dan kebersamaan yang diwariskan para masyayikh Qudsiyyah diharapkan terus tumbuh di tengah kesibukan para alumninya, khususnya yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Bhakti sosial adalah agenda rutin dan akan terus diupayakan keberlangsungannya sebagai bentuk ikhtiar menjaga silaturahmi, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, dan menanamkan semangat hijrah menuju masyarakat yang sehat, cerdas, dan berakhlak.
“Dengan semangat Muharram, tentu kami berharap masyarakat akan terus tumbuh dengan semakin meningkat kualitasnya sehingga bahsa Indonesia akan terus tumbuh menjadi negara yang dicita-citakan bersama, yakni baldatun toyyibatun wa robbun ghofur,” tandas Kang Amin, sapaan akrab KH Syaifullah Amin.
Penulis : Kana Nilna Jannatin Alfafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?