DPD RI Cantik Lia Istifhama Puji Dishub Jatim Perluas Trans Jatim Demi Konektivitas Gerbangkertosusila

DPD RI Cantik Lia Istifhama Puji Dishub Jatim Perluas Trans Jatim Demi Konektivitas Gerbangkertosusila

SURABAYA| JATIMSATUNEWS.COM: Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, memberikan apresiasi terhadap langkah progresif Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov Jatim yang berencana mengembangkan layanan Bus Trans Jatim Koridor VII. Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata komitmen Pemprov dalam memperkuat konektivitas wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).

Menurut senator yang akrab disapa Ning Lia ini, perluasan layanan Trans Jatim bukan sekadar proyek transportasi, tetapi wujud keberpihakan terhadap pemerataan pembangunan di seluruh kawasan Jawa Timur, tidak terfokus hanya pada Surabaya semata. 

“Saya mengapresiasi Dishub Jatim yang tidak kehabisan akal dalam memperluas jalur Trans Jatim. Ini menunjukkan bahwa mereka punya semangat pantang menyerah dalam membangun konektivitas antarwilayah. Kalau Surabaya tidak memberi ruang, Dishub tetap bergerak dan menjangkau daerah lain,” ujar Ning Lia.

Rencana pengembangan Koridor VII Trans Jatim sendiri merupakan hasil dari studi matang yang dilakukan Dishub Jatim. Jalur ini akan menghubungkan titik-titik strategis antarwilayah di kawasan metropolitan Gerbangkertosusila dan diharapkan mampu memberikan aksesibilitas transportasi yang terjangkau, efisien, dan terintegrasi bagi masyarakat.

Ning Lia menekankan, semangat dari proyek ini harus dilihat dari perspektif lebih luas.

 “Trans Jatim bukan hanya milik Surabaya, tapi milik Jawa Timur. Kita ingin rakyat di Bangkalan, Lamongan, Mojokerto, hingga Gresik dan Sidoarjo juga menikmati layanan publik yang setara. Ini adalah upaya menciptakan keadilan transportasi,” ujarnya.

Langkah Dishub Jatim yang tetap konsisten memperluas jaringan meskipun menghadapi dinamika atau penolakan dari daerah tertentu, mendapat pujian tersendiri dari Ning Lia. Ia menilai pendekatan yang dilakukan Dishub mencerminkan komitmen pada pelayanan publik, bukan semata-mata ego wilayah atau kepentingan politik.

 “Saya melihat ini sebagai wujud keteguhan dalam melayani rakyat. Pemerintah tidak boleh berhenti bergerak hanya karena satu-dua wilayah tak sejalan. Justru kita harus terus mencari celah dan solusi demi pemerataan pembangunan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ning Lia berharap proyek Trans Jatim ini bisa menjadi pelopor transportasi publik yang inklusif, ramah lingkungan, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok marginal dan pekerja harian. 

 “Jika transportasi publik murah dan mudah diakses, dampaknya luar biasa: ekonomi rakyat bergerak, mobilitas meningkat, dan kualitas hidup membaik. Ini bentuk konkret pembangunan berkeadilan,” ucap Ning Lia.

"Upaya trans jatim memperluas rute, bukan hanya memudahkan akses bagi pekerja tapi sekaligus memberikan peluang peningkatan wisata kab kota yang dilalui karena salah satu alssan sebuah wisata menjadi destinasi favorit adalah kemudahan akses menuju lokasi wisata tersebut," lanjutnya.

Rencana pengembangan Trans Jatim Koridor VII menandai babak baru dalam penguatan sistem transportasi di Jawa Timur. Dukungan dari tokoh-tokoh publik seperti Ning Lia Istifhama memberi semangat tersendiri bagi Dishub Jatim untuk terus memperluas layanan dan menjangkau lebih banyak masyarakat, tanpa harus menunggu persetujuan semua pihak. Yang utama adalah rakyat bisa bergerak, maju, dan terkoneksi. ANS