Putri Kadisdik Kota Malang Suwarjana Resmi Sandang Gelar drg, Celia Berprestasi Tanpa Privilege
MALANG| JATIMSATUNEWS.COM: Di antara puluhan dokter gigi baru yang dilantik dalam acara Pelantikan dan Pelepasan Dokter Gigi Baru Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya di Hotel Grand Mercure Malang Mirama Senin, 23/6/2025 nama drg. Celia Putri Arumadani mencuri perhatian.
Bukan karena statusnya sebagai putri dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana, melainkan karena ketekunan dan kerendahhatiannya yang membawanya sampai ke titik ini—tanpa mengandalkan status orang tua.
Kadisdik Suwarjana, istri Sri Mahanani R saat bincang dengan Prof.drg. Muhammad Chair (salah satu founding Father FKG UB)
Tak Pernah Jalur Khusus, Semua Lewat Nilai
Di tengah euforia kelulusan dan rasa syukur yang membuncah, Kadisdik kota Malang Suwarjana menegaskan bahwa keberhasilan putrinya tidak berkaitan dengan jabatannya di dunia pendidikan.
“Mohon maaf, meskipun dia anak yang bapaknya di dinas pendidikan hingga jadi Kadisdik, insya Allah semuanya murni lewat jalur nilai. Saat lulus SMA dan diterima di FKG UB itu melalui jalur undangan, berdasarkan nilai rapor. Tidak ada jalur istimewa atau akses khusus,” ujar Suwarjana tegas.
Menurutnya, dalam keluarga prinsip kerja keras dan kejujuran selalu ditanamkan sejak dini. Dan Celia, adalah representasi dari nilai-nilai itu.
“Alhamdulillah, meskipun anak saya, Celia tak pernah memanfaatkan jabatan orang tuanya. Bahkan selama kuliah pun, dia tidak pernah minta diperlakukan berbeda. Hasilnya? Cumlaude,” imbuh Kadisdik Suwarjana, meronakan bangga bahagia.
Celia: Pejuang Kecil yang Tak Pernah Henti Belajar
Meski menyandang gelar cumlaude, Celia tetap tampil sederhana. Dalam wawancara singkat usai pelantikan, ia membagikan sedikit kisah perjuangannya.
“Happy banget, akhirnya semua terbayar. Rasanya kayak pejuang sih, harus terus belajar, cari pasien, waktu UAS juga nggak selalu lancar. Tapi Alhamdulillah, sampai juga di titik ini,” ucapnya lirih berkaca haru mewarna bahagia.
Celia menekankan bahwa proses adalah hal yang paling penting.
“Setiap hari berproses, meskipun sedikit. Yang penting terus jalan, pelan-pelan nggak masalah, asal tetap belajar,” cetus Celia yang menempuh kuliah 6 tahun sampai bergelar Drg dari S1 Kedokteran Gigi.
Masa Kecil, Semangat Belajar Celia Alami
Sri Mahanani Rahayu, sang ibu, mengungkapkan bahwa semangat belajar Celia memang sudah terlihat sejak kecil. Bahkan sejak masih SD, Celia sudah aktif ikut olimpiade.
“Waktu kakaknya Ega Yamawidura belajar, Celia sang adik suka ikut nimbrung. Anaknya memang dari kecil sudah senang belajar. Kelas 4 SD sudah ikut olimpiade. Sampai Juara harapan dua Provinsi, buat kami itu sudah luar biasa,” kenang ibunya yang bekerja di Disnaker Kabupaten Malang dengan mata berkaca.
Meskipun keluarga Celia merupakan keluarga berpendidikan, sang ibu tidak pernah memaksakan profesi kepada anak-anaknya.
“Pilihan jadi dokter itu murni keinginan Celia sendiri. Awalnya ingin jadi dokter umum, tapi akhirnya melanjutkan, memilih dokter gigi karena diterima lewat jalur undangan,” tambah Bu Mahanani.
Dari Kauman ke Kampus Biru
Perjalanan pendidikan Celia dimulai dari SD Kauman 1, dilanjutkan ke SMP Negeri 3, lalu SMA Negeri 3 Malang—tiga sekolah dengan reputasi kuat di Kota Malang. Kini, namanya tercatat sebagai lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya dengan gelar drg. di depan namanya.
Meski berasal dari keluarga yang memiliki posisi di dunia pendidikan, Celia membuktikan bahwa prestasi sejati dibangun oleh semangat, kerja keras, dan konsistensi. Ia bukan hanya menaklukkan bangku kuliah, tetapi juga menginspirasi bahwa keberhasilan tak selalu lahir dari privilege—tetapi dari niat dan tekad yang tulus.
Kini, drg. Celia Putri Arumadani bersiap melangkah ke fase baru, masa internsip, sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Dengan nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil, ia membawa harapan bahwa dokter gigi muda ini akan terus tumbuh menjadi profesional yang tak hanya cerdas, tapi juga berintegritas. Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?