Banner Iklan

Kisah Laita Roati dan Iris de Rouw Mirip Kiper Timnas Indonesia Putra

Admin JSN
29 Juni 2025 | 14.36 WIB Last Updated 2025-06-29T09:02:30Z
Dua kiper Timnas Putri Indonesia saat ini, Laita Roati dan Iris de Rouw tampak mirip dengan kisah alur penjaga gawang Timnas Indonesia putra senior./Instagram @timnasindonesia

TANGERANG | JATIMSATUNEWS.COM - Jelang pertandingan pertama Timnas Putri Indonesia di Grup D Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, perhatian penggemar Garuda Pertiwi tertuju kepada penjaga gawang.

Sebab, ada peluang besar bagi penjaga gawang Iris de Rouw untuk debut bersama Timnas Putri Indonesia termasuk pada laga pertama di kualifikasi ini.

Pertandingan Indonesia vs Kirgistan pada Minggu (29/6) malam nanti di Stadion SC Kepala Dua, Tangerang, berpotensi menjadi laga pertama Iris de Rouw membela Garuda Pertiwi.

Jika terealisasi, maka kisah penjaga gawang di Timnas Putri Indonesia mirip dengan cerita perjuangan kiper Timnas Indonesia putra senior.

Merujuk rangkuman dari JSN, alur perjuangan kiper Timnas Indonesia putra cukup panjang sejak 2021 hingga sekarang.

Kiper pertama Indonesia pada awal kepelatihan Shin Tae-yong adalah Nadeo Argawinata yang menjadi bagian dari regenerasi skuat Timnas Indonesia kala itu.

Nadeo pun debut timnas senior di bawah kepelatihan Shin Tae-yong pada 29 Mei 2021 saat uji coba melawan Oman. Ia kemudian menjadi andalan di sisa akhir Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Perjalanan kiper kelahiran Kediri 28 tahun lalu ini berlanjut ke Piala AFF 2020 yang digelar terpusat di Singapura pada 2021 akibat pandemi Covid-19.

Berkat penyelamatan Nadeo terhadap tendangan penalti dari pemain Singapura, Indonesia berhasil melaju ke final Piala AFF 2020.

Nadeo kemudian menjadi andalan STY di Kualifikasi Piala Asia 2023 yang salah satu grup digelar di Kuwait.

Hasilnya, Indonesia berhasil lolos ke putaran final setelah terakhir kali berlaga di Piala Asia pada 2007 ketika menjadi tuan rumah bersama negara ASEAN lain.

Dikarenakan pesepak bola juga manusia biasa, ada kalanya performa pemain mengalami penurunan. Momen ini juga dialami Nadeo yang kemudian membuat Ernando Ari (23 tahun) yang menjadi andalan di bawah mistar gawang Indonesia pada Piala Asia 2023 yang dihelat 2024 di Qatar karena faktor iklim.

Sejak itu, Ernando lebih sering mengawal gawang Timnas Indonesia dibanding Nadeo dan kiper lain hingga laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua.

Lalu, pada awal putaran ketiga, sarung estafet kiper timnas berpindah ke Maarten Paes yang akhirnya secara sah dapat membela Timnas Indonesia.

Kiper yang memiliki nenek kelahiran Kediri ini kemudian memainkan delapan dari 10 pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga. Ia hanya absen pada dua laga terakhir ketika Emil Audero Mulyadi dipilih Pelatih Patrick Kluivert yang kini memimpin Timnas Indonesia.

Alur kisah panjang kiper Timnas Indonesia tersebut tampak mulai terjadi juga di Timnas Putri Indonesia.

Pada awal kepelatihan Satoru Mochizuki mulai Februari 2024. Setelah merampungkan tugas pertamanya memimpin Timnas Putri Indonesia U-17 di Piala Asia Wanita U-17 2024 Bali, Mochizuki memimpin tim seniornya.

Debut Mochizuki adalah FIFA Matchday melawan Singapura yang berakhir dengan kemenangan 5-1.

Fani Supriyanto (21 tahun) menjadi penjaga gawang yang diandalkan Satoru Mochizuki. Faktor tinggi badan yang mencapai 170 cm cukup ideal untuk kiper sepak bola wanita terutama di Asia.

Fani Supriyanto saat latihan jelang Timnas Putri Indonesia berangkat ke Hongkong./dok. PSSI

Namun, kiper yang pernah bermain di Liga Saudi bersama Al Hammah ini mulai tergantikan oleh Prihatini (29 tahun). Terutama sejak FIFA Matchday di Hongkong.

Prihatini sempat menjadi kiper pilihan Satoru Mochizuki saat Timnas Putri Indonesia uji coba di Hongkong./dok. PSSI

Sarung estafet kiper Garuda Pertiwi kemudian kembali berpindah ke tangan Laita Roati (25 tahun) ketika Indonesia menjalani FMD ke Belanda.

Walau sempat diberondong 15 gol oleh Belanda, justru penampilan Laita menuai pujian dari warga Belanda yang menyaksikan langsung pertandingan tersebut.

Laita kemudian menjadi andalan di Piala AFF Wanita 2024 yang menjadi tiket masuk ke Piala ASEAN 2025--kasta tertinggi sepak bola wanita Asia Tenggara.

Ia bahkan meraih penghargaan sebagai kiper terbaik karena turut menjadi bagian penting dari keberhasilan Indonesia juara turnamen edisi pertama tersebut.

Kini, ia tampak menjadi standar minimal kiper Timnas Putri Indonesia dan akan menjadi pesaing positif bagi Iris de Rouw, yang berpeluang menjadi kiper nomor satu penerima sarung estafet Laita.

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 tampak menjadi tantangan terbesar pertama timnas era kepelatihan Satoru Mochizuki. Maka, penjaga gawang juga akan menjadi faktor krusial.

Iris de Rouw merupakan mantan penjaga gawang klub Belanda, Sparta Rotterdam. Pada musim 2024/25 yang telah berakhir, ia bahkan membawa Sparta promosi ke kasta liga berikutnya.

Faktor tinggi badan juga menjadi penunjang Iris selain keterampilannya mengawal gawang. Tinggi badan Iris de Rouw 174 cm, membuatnya saat ini menjadi kiper tertinggi di Timnas Putri Indonesia.

Selain berpotensi menjadi kiper utama timnas, Iris akan melanjutkan karier di kompetisi antarkampus tertinggi di Amerika Serikat (NCAA) bersama klub St. John's Red Storm.

Menariknya, Iris tampak seperti Paes yang menjadi kiper timnas Indonesia sekaligus berkarier di Amerika Serikat.

Maka, kesamaan alur kisah penjaga gawang Timnas Indonesia tampak mirip antara tim putra dengan tim putri.

Kedua tim ini juga sedang membangun asa untuk tampil di Piala Dunia pada kategorinya masing-masing.

Jika tim putra berusaha lolos ke Piala Dunia 2026, maka tim putri juga akan bermimpi untuk lolos ke Piala Dunia 2027.

Khusus tim putri, syaratnya adalah bisa lolos ke Piala Asia Wanita 2026 terlebih dahulu. Kemudian, Iris de Rouw dan kolega wajib lolos ke perempat final Piala Asia Wanita 2026. Di sanalah tersedia 6 tiket lolos otomatis ke Piala Dunia dan 2 tiket play-off antarkonfederasi.

Menarik ditunggu, apakah skenario tersebut dapat dilalui Timnas Putri Indonesia untuk mengejar mimpi tampil di Piala Dunia terdekat. ***

Penulis: YAN

Baca juga: Jadwal Timnas Putri Indonesia Hari Ini dan Prediksi Susunan Pemainnya


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Laita Roati dan Iris de Rouw Mirip Kiper Timnas Indonesia Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now