Banner Iklan

Kepala Kankemenag Kota Malang Gus Shampton Sebut Mencontek Juga Pelanggaran Integritas

Admin JSN
04 Juni 2025 | 18.07 WIB Last Updated 2025-06-04T14:07:56Z
Kepala Kankemenag Kota Malang, Gus Shampton (ketiga dari kiri) dan para tenaga pendidik madrasah bersama para siswa menyerukan semangat integritas dalam lembaga pendidikan./dok. JSN-ANS

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Seluruh pihak yang berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama Kota Malang menggaungkan semangat memperkuat budaya integritas di lingkungan lembaga pendidikan.

Salah satu langkah strategis diwujudkan dalam kegiatan bertajuk 'Penguatan Ekosistem Integritas di Dunia Lembaga Pendidikan'. Kegiatan ini berlangsung di MTsN 1 Kota Malang pada Rabu, 4 Juni 2025.

Kegiatan ini menjadi peristiwa penting dalam komitmen madrasah untuk membentuk karakter peserta didik yang anti-korupsi, jujur, dan bertanggung jawab sejak dini.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang,  Achmad Shampton, S.HI., M.Ag atau Gus Shampton turut hadir dalam acara ini.

Demikian pula dengan Kepala MTsN 1 Kota Malang, serta Kepala MAN dan MTs serta Pengawas Kota Malang.

Selain itu, siswa-siswi sebagai agen perubahan di masa depan juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini juga perwakilan walimurid. 

Pada momen ini, Kepala MTsN 2 Kota Malang Erni Qomaria Rida, M.Pd menegaskan bahwa lembaga pendidikan di bawah Kemenag Kota Malang memiliki tanggung jawab besar dalam membangun ekosistem pendidikan yang bersih dan bermartabat. 

"Hari ini seluruh madrasah di Kota Malang berkomitmen memperkuat strategi penguatan ekosistem integritas. Melalui program inovatif dan penunjukan madrasah sebagai zona integritas, kita harap ini menjadi tonggak kemajuan," ungkap Kepala Madrasah (Kamad) Erni.

Kamad Erni juga menyebut MTsN 1 Kota Malang sebagai salah satu madrasah yang telah ditunjuk sebagai pilot project zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Sementara itu, Gus Shampton menggarisbawahi pentingnya sosialisasi nilai-nilai anti korupsi sejak bangku pendidikan dasar. 

"Mencontek itu juga bentuk pelanggaran integritas. Anak-anak harus diajarkan sejak dini bahwa kejujuran itu harga mati," tegas Gus Shampton.

Pada kesempatan ini, Gus Shampton juga memperkenalkan inovasi LENTERA (Laporan Elektronik Terpadu dan Real-time) sebagai sistem pelaporan kegiatan dan pengawasan kinerja madrasah berbasis aplikasi.

Ia menambahkan bahwa transparansi dan akuntabilitas harus diterapkan mulai dari kepala madrasah hingga guru dan peserta didik.

"MAN 1 Kota Malang telah menjadi contoh dalam sistem pelaporan digital. Kami berharap madrasah lain segera menyusul," ujarnya sambil menatap Kepala MAN 1 Samsudin yang ikut hadir.

Kasi PAIS, Febrian Taufiq Sholeh, M.Pd.I sebagai narasumber, dalam pemaparannya menjelaskan hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan tahun 2024, yang menunjukkan bahwa integritas pendidikan nasional masih menghadapi tantangan.

Dari total 449.865 responden nasional, nilai ekosistem integritas berada di angka 71,35 dan tata kelola masih relatif rendah di angka 58,68.

"Masih ada gratifikasi dalam bentuk hadiah kepada guru saat kelulusan atau kenaikan kelas, dan transparansi pengadaan barang serta penggunaan dana BOS yang belum sepenuhnya sesuai aturan," beber Kasi Taufik.

Kasi Taufiq menekankan pentingnya internalisasi terhadap nilai integritas melalui pelajaran dan praktik nyata, termasuk pelibatan orang tua, guru, dan masyarakat.

Ia juga memuji langkah madrasah di Kota Malang yang sudah memuat pesan-pesan anti korupsi dalam media internal seperti media sosial dan mading sekolah.

Kegiatan Penguatan ini juga menampilkan 10 guru dan siswa yang menjadi duta anti-korupsi.

Baca juga: https://www.jatimsatunews.com/2025/06/kepala-mtsn-malang-1-erni-tetapkan-10.html


 ***

Penulis: ANS
Editor: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kepala Kankemenag Kota Malang Gus Shampton Sebut Mencontek Juga Pelanggaran Integritas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now