![]() |
Estella Loupatty menjadi sorotan usai laga Timnas Putri Indonesia vs Bangladesh di Amman, Yordania (31/5)./Instagram @timnasindonesia |
AMMAN | JATIMSATUNEWS.COM - Estella Loupatty dan Noa Leatomu menjadi sorotan usai Timnas Putri Indonesia diimbangi Bangladesh pada FIFA Matchday di Amman, Yordania.
Laga uji coba dalam turnamen mini ini berakhir seri, 0-0.
Selepas pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (31/5) malam WIB di Stadion King Abdullah II, Amman, dua pemain Garuda Pertiwi mendapat sorotan dari warganet.
Penggemar Timnas Indonesia di media sosial menyoroti dua pemain keturunan Indonesia-Belanda yang menjadi generasi pertama naturalisasi di timnas putri, yakni Estella Loupatty (21 tahun) dan Noa Leatomu (21 tahun).
Estella Loupatty disorot karena mendapat debut starter setelah lima pertandingan sebelumnya selalui bermain dari bangku cadangan.
Dia bermain sejak menit pertama sebagai gelandang sayap kiri dalam formasi 4-4-2. Namun, dia sempat bertukar posisi dengan Shifana Rizka Nadhifa ketika Shifana sempat menjalani perawatan dan Estella mengisi posisi sayap kanan.
Salah satu dampak dari pertukaran tersebut menghasilkan serangan dari sisi kanan yang dilakukan Estella. Ia sempat melakukan umpan silang mendatar namun masih bisa diblokir lawan.
Walau kemudian ia menjadi salah satu dari tiga pemain yang diganti pada awal babak kedua, setidaknya laga ini menjadi momen berkesan bagi Estella.
Sebab, pemain keturunan Maluku dan Argentina ini mendapat pengalaman perdana bermain 45 menit sejak awal pertandingan bareng Timnas Putri Indonesia.
Lalu, pemain berikutnya yang disorot warganet adalah Noa Leatomu. Pemain bertahan ini kembali belum mendapat kesempatan untuk debut.
![]() |
Pemain Timnas Putri Indonesia, Noa Leatomu terima permintaan foto bareng dengan suporter Garuda di Yordania./Instagram @taufiqstwnn @nx.ltm |
Ketika Estella sudah bermain enam kali dan telah merasakan momen masuk starting line up, Noa masih menghangatkan bangku cadangan.
Warganet pun memperhatikan perbedaan ini dan mengomentarinya.
"Noa bagian nonton terus," kata salah seorang warganet di akun Instagram @timnasindonesia.
"Kasihan Noa sudah WNI tapi masih belum debut," ujar warganet lain.
"Noa kalau tidak bagus, kenapa dinaturalisasi," tanya warganet lain lagi.
Warganet juga ada yang menyamakan nasib Noa mirip Eliano Reijnders di timnas putra yang jarang dimainkan oleh Shin Tae-yong kala itu.
Bahkan, ada warganet yang menginginkan Pelatih Satoru Mochizuki dievaluasi oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir karena dikhawatirkan akan seperti STY yang tidak bisa memaksimalkan pemain keturunan.
Walau demikian, beberapa warganet menganggap tidak semua pemain keturunan senasib dengan Noa.
Mereka mencontohkan Sydney Hopper dan Katarina Stalin yang berhasil menjadi andalan Mochizuki meski mereka masih bermain di liga pelajar di Amerika Serikat.
Warganet juga ada yang mengatakan bahwa dalam sepak bola tidak ada kasihan melainkan persaingan untuk menjadi layak bermain di atas lapangan.
Selain itu, mereka juga mencontohkan kondisi di timnas putra bahwa chemistry antarpemain terutama di lini pertahanan sangat penting.
Warganet mencontohkan tiga bek tengah Jay Idzes dengan Rizky Ridho dan Justin Hubner yang lebih cocok dibanding Jay Idzes dengan Mees Hilgers dan Calvin Verdonk yang harus digeser menjadi bek tengah kiri jika Justin absen.
Saat ini, Mochizuki masih percaya dengan duet bek tengah Shafira Ika dan Vivi Oktavia dalam formasi empat bek. Dari dua pertandingan di Amman, hanya Shafira dan Vivi yang tidak tergantikan.
Sedangkan, Gea Yumanda, Remini Rumbewas, dan Feni Binsbarek dapat dicadangkan secara bergantian oleh Mochizuki.
Artinya, pelatih asal Jepang ini tidak ingin mengambil risiko membongkar dua bek tengahnya. Sebab, duet keduanya sudah terbukti menghasilkan juara Piala AFF Wanita 2024 dan tidak terkalahkan dalam tiga FIFA Matchday pada 2025.
Rinciannya, Indonesia menang 1-0 atas tuan rumah Arab Saudi. Imbang 1-1 dengan tuan rumah Yordania, dan seri 0-0 dengan Bangladesh.
Walau demikian, ada warganet yang berharap Noa akan mendapat debut pada Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.
Ajang ini akan digelar pada 29 Juni-5 Juli 2025. Indonesia berada di Grup D bersama China Taipei, Kirgistan, dan Pakistan.
Seluruh pertandingan di Grup D akan diselenggarakan di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Juara grup ini akan otomatis lolos ke Piala Asia Wanita 2026 yang akan berlangsung di Australia. Menarik ditunggu, apakah Noa Leatomu akan debut pada pertandingan di kualifikasi mendatang. ***
Penulis: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?