SMPN 4 Malang: Membentuk Generasi Unggul Lewat Kelas Peminatan, dari Seni hingga Tahfidz
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Transformasi pendidikan terus digaungkan SMPN 4 Malang melalui inovasi kurikulum yang berpihak pada bakat dan minat siswa. Di bawah kepemimpinan kurikulum yang dinamis, sekolah ini telah lama melahirkan gagasan kelas peminatan yang kini membuahkan hasil luar biasa dalam perkembangan prestasi dan karakter siswa.
Nabila, staf kurikulum yang sebelumnya mendampingi Pak Heni dan kini bekerja bersama Ibu Ani waka kurikulum, menjelaskan bagaimana embrio kelas peminatan sudah tumbuh sejak lama, bermula dari kelas unggulan prestasi, “Kami dulu hanya punya kelas unggulan prestasi yaitu seni dan pramuka. Tapi saat wacana Kurikulum Merdeka muncul, kami menyadari pentingnya mewadahi seluruh bakat dan minat siswa, bukan hanya seni dan pramuka,” ujar Nabila.
Kurikulum Merdeka yang mengedepankan pendekatan student-centered memicu SMPN 4 Malang untuk memperluas cakupan kelas peminatan. Berdasarkan potensi SDM internal, terbentuklah kelas-kelas khusus: Seni, Pramuka, Basket, Literasi & Jurnalistik, Olimpiade, dan Tahfidz. Setiap kelas memiliki koordinator yang menyusun kurikulum dan program spesifik sesuai bidangnya.
Lebih lanjut Kepala Sekolah Dr. Pancayani Dinihari, M.Pd menjelaskan setelah mendapat restu dari pengawas, komite, hingga Dinas Pendidikan, sekolah mulai mengenalkan konsep kelas peminatan ini kepada orang tua siswa baru bahkan sebelum MPLS dimulai. “Kami ingin orang tua dan siswa tahu arah pembinaan selama tiga tahun ke depan, dan sejak awal kami jaring minat mereka,” tutur Kepala Sekolah.
Seleksi masuk kelas peminatan dilakukan sesuai bidang masing-masing, mulai dari uji keterampilan seni hingga tes kemampuan literasi atau hafalan Al-Qur’an. Pada tahun pertama, sekolah masih menyisipkan nama-nama kelas bernuansa karakter seperti "Cinta Lingkungan" dan "Cinta Nasionalisme" agar siswa tetap merasa istimewa meskipun berada di kelas reguler. Seiring waktu, format ini berkembang hingga kini memiliki struktur yang solid.
Kini, di tahun ketiga pelaksanaannya, SMPN 4 Malang telah memiliki 9 kelas peminatan:
2 kelas Seni
2 kelas Pramuka
1 kelas Olimpiade
1 kelas Literasi dan Jurnalistik
1 kelas Tahfidz
1 kelas Basket
1 kelas Olahraga Umum
Setiap siswa wajib memilih salah satu kelas peminatan. “Itu trik kami di awal,” ucap Nabila sambil tersenyum. Namun, tak semua peminatan bersifat permanen. Di kelas 8, siswa diperbolehkan berpindah sesuai dengan perkembangan minat dan potensi mereka.
Hasilnya? Luar biasa.
Sebagai guru BK kelas 9 selama tiga tahun terakhir, Nabila mencatat lonjakan prestasi drastis. Jika sebelumnya hanya 10–15 siswa yang memperoleh surat keterangan berprestasi, tahun ini angka itu melonjak hingga 80 siswa. “Anak-anak merasa bertanggung jawab membawa nama kelasnya. Mereka terpacu karena merasa dipercaya dan didukung,” ujarnya.
Prestasi tak hanya diraih di bidang akademik. Dalam olahraga, SMPN 4 Malang menggandeng pelatih eksternal untuk mendukung siswa di berbagai cabang seperti futsal, karate, hoki, hingga renang. Bahkan meski mengikuti lomba di luar nama sekolah, siswa tetap diumumkan secara resmi dan diberi apresiasi di sekolah.
Literasi juga mencetak prestasi membanggakan. Dari kelas Literasi dan Jurnalistik, siswa SMPN 4 Malang berhasil menyabet Juara 1 Penulis Cerita Terbaik se-Kota Malang, dan siswa menjadi penulis cerita anak dwibahasa dalam Bahasa Indonesia-Jawa yang menembus seleksi nasional.
Tahfidz, meskipun tergolong program baru, juga menunjukkan harapan besar. Siswa tidak hanya dibina untuk menghafal Juz 30, tapi juga dilatih membantu teman sebaya melalui program Kamila (Kami Mengaji Bersama). “Banyak anak yang buta huruf hijaiyah dan tidak tahu niat salat. Kami ingin mereka tumbuh tak hanya untuk diri sendiri, tapi juga bermanfaat untuk sesama,” jelas KS.
Dalam hal pendanaan, SMPN 4 Malang mengandalkan kolaborasi dengan orang tua siswa. Dana utama pengembangan program berasal dari komite sekolah. “Kami hanya punya Rp 10 ribu. Tapi orang tua sangat mendukung dan membantu secara luar biasa,” ucap KS.
Kepala Dinas Pendidikan pun mengakui branding baru SMPN 4 Malang. Dulu identik dengan seni, kini dikenal pula melalui literasi, olahraga, hingga keunggulan spiritual dari program Tahfidz.
“Kami ingin semua anak merasa spesial. Semua bakat itu penting, dan tugas sekolah adalah memfasilitasi dan membimbingnya,” jelas Kepala Sekolah.
Fina, Waka kesiswaan bahwa peraihan prestasi non-akademik yang diraih lulusan siswa tahun 2025 ini telah menunjukkan prestasi-prestasi membanggakan di berbagai ajang perlombaan, baik di tingkat kota, provinsi, nasional, maupun internasional.
Berkat bapak/ibu Pembina dan pelatih yang selama ini mendedikasikan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk membina putra-putri terbaik SMPN 4 Malang dan dukungan orang tua yang selama ini mendukung dan memfasilitasi kebutuhan dalam menyukseskan dan mengembangkan bakat, minat, dan potensi yang dimiliki siswa-siswi SMPN 4 Malang.
Cabang lomba yang diikuti siswa-siswi SMPN 4 Malang sebagai berikut :
Tahfizh Al-Qur'an,
Olah raga: Basket, Pencak Silat, Esport, Karate, FutsalHockey
Seni: Tari dan musik Tradisional, Lomba Melukis Topeng, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tari kreasi dan Musik tradisi, Lomba dan Festival Musik / Vokal, pertunjukan Internasional vocal group (Asia students arts festival) hongkong, pertunjukan cerita panji, sayembara Piranti Gamelan, Duta Pelajar
Paskibra (Lomba Formasi Pengibaran dan PBB)
Bahasa dan Sastra (Lomba Menulis Surat Pribadi): Vlog, bulan Bahasa dan sastra
Pramuka
PMR: Story Telling PMR
Olimpiade.
Jumlah siswa siswi berprestasi Non-Akademik masing-masing kelas peminatan sebagai berikut.
1. Kelas 9A (Kelas Tahfidz) : 7 siswa
2. Kelas 9B (Kelas Reguler) : 7 siswa
3. Kelas 9C (Kelas Olimpiade) : 7 siswa
4. Kelas 9D (Kelas Literasi) : 9 siswa
5. Kelas 9E (Kelas Pramuka) : 18 siswa
6. Kelas 9F (Kelas Reguler) : 2 siswa
7. Kelas 9G (Kelas Basket) : 15 siswa
8. Kelas 9H (Kelas Reguler) : 4 siswa
9. Kelas 9I (Kelas Seni-PPST) : 15 siswa
Lomba yang telah diraih siswa SMP Negeri 4 Malang meliputi 131 prestasi lomba Tingkat Kota, 78 lomba Tingkat provinsi, 27 lomba tingkat nasional, 2 prestasi Tingkat internasional. Hal ini menunjukkan kesuksesan kelas peminatan dalam memperoleh prestasi baik akademik maupun non akademik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?