Banner Iklan

2 Amalan Berkah yang Dianjurkan saat Muharram, Termasuk Menyantuni Anak Yatim Piatu

Admin JSN
27 Juni 2025 | 12.52 WIB Last Updated 2025-06-27T06:20:59Z
Dua amalan berkah yang dianjurkan pada Muharram./Instagram @kemenag_ri

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Dua amalan yang mengundang keberkahan saat bulan Muharram tiba.

Hari ini, 27 Juni 2025 bertepatan dengan 1 Muharram 1447 Hijriah.

Seperti yang diketahui bahwa selain kalender Masehi, Indonesia juga menggunakan kalender Hijriah terutama bagi umat Islam yang menjadi penduduk mayoritas di Indonesia.

Jika Masehi menggunakan penghitungan bumi mengelilingi matahari, sedangkan Hijriah menggunakan penghitungan bulan mengelilingi bumi.

Inilah mengapa, pada istilah Arab dan kaum muslim, kalender Masehi disebut tahun syamsiyah (syams artinya matahari) dan kalender Hijriah disebut sebagai tahun qamariyah (qamar artinya bulan).

Kemudian, di dalam kalender Hijriah terdapat empat bulan utama selain Ramadhan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Inilah mengapa kemudian datangnya Muharram selalu menjadi salah satu momen yang dinanti dan dijalani dengan penuh khidmat oleh kaum muslim.

Banyak amalan yang tentu dapat dilaksanakan kaum muslim pada bulan pertama Hijriah ini.

Namun, menurut laman resmi NU Online Jatim, ada dua hal yang paling utama untuk dapat dikerjakan, yakni puasa dan menyantuni anak yatim piatu.

Pertama, puasa sunnah Asyura' (10 Muharram).

Pada hadits riwayat Ibnu Majah dijelaskan, "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya, 'Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, 'Puasa di bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram'."

Penyebutan Muharram sebagai 'bulan Allah' (syahrullâh) menunjukkan posisi bulan ini yang sangat istimewa.

Melalui riwayat Ibnu Majah juga, puasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) disebut sebagai bagian dari amalan untuk menghapus dosa-dosa setahun yang telah lewat.

Selain 10 Muharram, puasa pada hari lain pada awal tahun Hijriah ini juga masih dianjurkan demi meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Kedua, menyantuni anak yatim piatu.

Sebagian besar umat Islam, terutama di Indonesia, momen Muharram dijadikan sebagai 'lebaran anak yatim'.

Maka, momen ini dimanfaatkan untuk memberikan santunan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua dan secara ekonomi lemah.

KH Shaleh Darat dalam Lathaifut Thaharah wa Asrarus Shalah mengistilahkan 10 Muharram sebagai bagian dari hari raya umat Islam yang layak diperingati dengan sedekah kepada fakir dan miskin.

Tentu, menyantuni anak yatim atau membantu siapa pun yang butuh pertolongan tidak terikat dengan waktu. Namun, Muharram adalah momen sangat baik untuk menunjukkan kepedulian sosial umat Muslim kepada sesama.

Bulan mulia harus diisi dengan perbuatan mulia. Al-a‘mâl as-shâlihah wal akhlâq al-karîmah yang disebut Ibnu ‘Asyur harus hadir jika seseorang ingin meraih berkah keutamaan pada Muharram.

Pengertian amal saleh dan akhlak mulia amat luas, mencakup ibadah dengan Allah, berhubungan dengan masyarakat, atau sikap manusia terhadap lingkungan alamnya.

Mengawali dan menjalani hari-hari di dalam Muharram berpeluang untuk menjadikan diri menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak hanya untuk menenangkan diri sendiri dengan lebih banyak beribadah, namun juga untuk menjadi bermanfaat bagi sesama.

Awalan yang baik pada bulan Muharram juga membuka harapan bagi umat muslim untuk dapat menjalani 11 bulan berikutnya dengan lebih baik pula. Insyaallah. ***

Editor: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 2 Amalan Berkah yang Dianjurkan saat Muharram, Termasuk Menyantuni Anak Yatim Piatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now