![]() |
Zahra Muzdalifah, Feni Binsbarek, Claudia Scheunemann, Sydney Hopper hingga Estella Loupatty berada di bangku cadangan Timnas Putri Indonesia saat melawan Yordania (28/5)./Instagram @zahmuz12 |
AMMAN | JATIMSATUNEWS.COM - Timnas Putri Indonesia akan menghadapi Bangladesh pada laga terakhir turnamen mini di Amman, Yordania.
Pertandingan Indonesia vs Bangladesh ini akan berlangsung pada Sabtu (31/5) malam pukul 21.00 WIB di Stadion King Abdullah II, Amman.
Laga ini juga menjadi FIFA Matchday sehingga perhitungan poin FIFA juga akan berlaku untuk hasil pertandingan Indonesia vs Bangladesh.
Berdasarkan rilis peringkat FIFA pada 6 Maret 2025, Indonesia sementara di peringkat 94 dunia dan Bangladesh di urutan 133 dunia.
Indonesia datang ke Amman sebagai juara Piala AFF Wanita 2024, turnamen kasta kedua di ASEAN.
Lalu, Bangladesh berpartisipasi pada turnamen ini sebagai juara Piala SAFF Wanita 2024, yang merupakan kasta tertinggi di Asia Selatan.
Kemudian riwayat pertandingan kedua tim dalam lima laga terakhirnya seperti berikut ini.
Malaysia 0-1 Indonesia (Piala AFF W 2024)
Singapura 0-3 Indonesia (Piala AFF W 2024)
Kamboja 1-3 Indonesia (Piala AFF W 2024)
Arab Saudi 0-1 Indonesia (FIFA Matchday Februari 2025)
Yordania 1-1 Indonesia (FIFA Matchday Mei 2025)
___
India 1-3 Bangladesh (Piala SAFF W 2024)
Bangladesh 7-1 Bhutan (Piala SAFF W 2024)
Bangladesh 2-1 Nepal (Piala SAFF W 2024)
Uni Emirat Arab 3-1 Bangladesh (FIFA Matchday Februari 2025)
Uni Emirat Arab 3-1 Bangladesh (FIFA Matchday Maret 2025).
Berdasarkan performa kedua tim dalam lima laga terakhirnya masing-masing, Indonesia tampak lebih diunggulkan selain faktor peringkat FIFA yang lebih tinggi.
Ini bisa membuat Pelatih Satoru Mochizuki melakukan rotasi pemain meski tetap dengan kewaspadaan terhadap potensi kejutan dari Bangladesh.
Bangladesh datang ke Amman tanpa kapten sekaligus penyerang tersuburnya, Sabina Khatun (31 tahun) yang mengoleksi 36 gol dalam 56 pertandingan sejak debut internasional pada 2009.
Tim berjuluk Harimau Bengal (Bengal Tigresses) ini juga tanpa penyerang tersubur kedua, Krishna Rani Sarkar (24 tahun/11 gol/31 laga), dan pemain keturunan Bangladesh-Jepang Matshusima Sumaya (24 tahun/1 gol/7 laga).
Pelatih Peter James Butler (58 tahun) yang pernah melatih Persiba Balikpapan hingga Persipura Jayapura ini membawa 23 pemain yang cenderung minim menit bermain di timnas.
Bahkan, bek Afeida Khandakar (18 tahun) yang ditunjuk sebagai kapten, baru mengemas 7 pertandingan dan melesatkan 1 gol. Sebagai bek, statistiknya menjadi yang terbaik di antara rekan seposisinya saat ini.
Pengalamannya tentu berbeda dengan Masura Parvin (23 tahun) yang sudah mencatatkan 36 pertandingan dan 3 gol sebagai bek andalan Bangladesh sebelumnya.
Menurut United News of Bangladesh, absennya beberapa pilar timnas Merah Hijau ini karena aksi boikot pada 30 Januari 2025. Artinya, performa Bangladesh pada FMD Februari dan Maret lalu sebetulnya tidak mencerminkan kekuatan sesungguhnya dari jawara Piala SAFF W 2024.
Karena itu, pertandingan Indonesia vs Bangladesh berpotensi dapat menjadi ajang Mochizuki untuk menguji komposisi pemain yang berbeda dari laga sebelumnya melawan tuan rumah Yordania (peringkat 74).
Jika merujuk susunan 11 pertama sebelumnya, Mochizuki memilih komposisi seperti berikut ini.
Formasi 4-3-3: 1. Laita Roati (PG); 2. Remini Rumbewas, 13. (K) Shafira Ika, 17. Vivi Oktavia, 5. Gea Yumanda; 19. Viny Silfianus, 15. Helsya Maeisyaroh, 7. Rosdillah Nurrohmah; 10. Sheva Imut, 18. Marsela Awi, 8. Reva Octaviani.
Cadangan: Ghadiza Asnanza, Noa Leatomu, Feni Binsbarek, Zahra Muzdalifah (masuk), Sydney Hopper (masuk), Shifana Nadhifa (masuk), Claudia Scheunemann (masuk), Estella Loupatty (masuk).
Kemudian, dari delapan pemain cadangan, Mochizuki memainkan lima diantaranya, yakni Zahra Muzdalifah, Sydney Sari Hopper, Shifana Nadhifa yang menjalani debut, Claudia Scheunemann, dan Estella Loupatty.
Laga melawan Yordania adalah penampilan kelima Estella bareng Indonesia sejak menjadi WNI pada 2024 lalu.
Selama bermain untuk Garuda Pertiwi--pada laga resmi termasuk FMD, Estella belum pernah memulai laga sejak menit pertama alias starter, maka bisa saja pada laga melawan Bangladesh ia akan starter.
Kesempatan bermain juga berpotensi diperoleh Noa Leatomu untuk menjalani debutnya pada laga ini. Bahkan, bisa saja ia akan bermain sejak menit pertama di lini pertahanan bersama Vivi Oktavia atau Shafira Ika.
Selain itu, kiper Ghadiza Asnanza juga berpeluang mendapat debutnya bareng timnas senior. Secara postur, Ghadiza cukup ideal sebagai penjaga gawang, maka momen melawan Bangladesh juga dapat menjadi kesempatan dan pengalaman berharga.
Maka, berikut ini prediksi susunan pemain Timnas Putri Indonesia untuk melawan Bangladesh Sabtu (31/5) malam WIB nanti.
Formasi 4-3-3: Ghadiza Asnanza (PG); Gea Yumanda, Noa Leatomu, Vivi Oktavia, Remini Rumbewas; Viny Silfianus, Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut; Estella Loupatty, Reva Octaviani, Marsela Awi.
Beberapa pemain yang starter pada laga melawan Yordania memang perlu ada yang dipertahankan untuk menjaga ritme permainan.
Sedangkan, pemain yang sudah menjadi andalan dan berpengalaman seperti Sydney Hopper, Claudia Scheunemann, dan Zahra Muzdalifah dapat menjadi game changer pada babak kedua untuk menjaga stabilitas performa.
Menarik dinantikan bagaimana susunan pemain yang dipilih Mochizuki pada laga Indonesia vs Bangladesh. ***
Penulis: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?