Banner Iklan

Tafakur di Bawah Langit Mendung: Refleksi Milad Ke-1 Majelis Sabilul Khoir

19 Mei 2025 | 09.23 WIB Last Updated 2025-05-19T02:24:11Z

Majelis Sabilul Khoir Gelar Potong Tumpeng Milad Ke-1 Bersama Dua Tokoh NU,Gus Waladi dan Mas Afifi./Dok,SM,JSN.


PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM

Suasana pagi yang mendung tak mengurangi kekhusyukan jamaah Majelis Sabilul Khoir (SK) dalam mengikuti pengajian yang dipimpin oleh Gus Muhfid. Bertempat di Gang Rel Jl.Patimura Bugul Kidul Kota Pasuruan, pengajian tersebut dipenuhi nuansa ketenangan saat lantunan dzikir dan kalimat tahlil menggema di antara udara sejuk (18/05).

Dalam kesempatan itu, Gus Muhfid Abu Amar mengajak jamaah untuk memperbanyak dzikir dan tafakur. Ia mengawali ceramah dengan mengingatkan pentingnya kalimat Lā ilāha illallāh, Allāhu akbar, wa lā αΈ₯awla wa lā quwwata illā billāh sebagai sarana menguatkan hati dan menyambungkan diri kepada Allah SWT.

“Tak ada orang yang mengucapkan kalimat ini kecuali hatinya akan tersambung pada kekuatan Ilahiah,” tutur Gus Muhfid di hadapan para jamaah.

Ia juga menyampaikan keutamaan tasbih Nabi Yunus saat berada di perut ikan, yaitu Lā ilāha illā anta, subαΈ₯ānaka innΔ« kuntu minaz-ẓālimΔ«n. Menurutnya, kalimat tersebut menjadi pengakuan dan bentuk keinsafan diri yang sangat dianjurkan untuk diamalkan.

Suasana pengajian semakin hangat ketika Gus Muhfid menyelipkan canda ringan kepada jamaah. Ia menyebut bahwa dzikir memiliki ijazah khusus dari Nabi Muhammad SAW yang bisa diibaratkan seperti “gendam” di zaman sekarang.

“Berdirilah di sisi kanan, baca tasbih. Kalau bujang, insyaallah segera diijabahi. Atau kalau mau nagih hutang, bisa dicoba,” ujarnya, disambut tawa para jamaah.

Meskipun dibumbui humor, Gus Muhfid tetap menekankan pentingnya menjaga amalan dzikir. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW tentang keutamaan membaca SubαΈ₯ānallāh wa biαΈ₯amdihi seratus kali, yang dapat menggugurkan dosa-dosa meskipun sebanyak buih di lautan.

“Dzikir itu bukan soal jumlah, tapi soal istiqamah dan cinta,” pesannya.

Di akhir pengajian, Gus Muhfid turut menyampaikan keutamaan membaca tahlil, tasbih, dan takbir masing-masing seratus kali. Menurutnya, pahala amalan tersebut lebih utama dibandingkan menyembelih tujuh ekor unta.

Ia pun berpesan agar jamaah memperbanyak wirid dan dzikir, karena dari situlah pintu rizki terbuka, urusan dimudahkan, dan dosa-dosa berguguran.

Pada momen milad ke-1 Majelis Sabilul Khoir, Gus Muhfid menyampaikan harapannya agar keberadaan majelis ini dapat semakin menumbuhkan kecintaan masyarakat kepada majelis ilmu. Selain itu, ia berharap kiprah SK dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Pasuruan dan turut menjaga lingkungan sosial dari berbagai perilaku menyimpang.

“Semoga SK bisa terus menjadi majelis ilmu yang memberi warna bagi masyarakat Kota Pasuruan, menjunjung tinggi nilai moral, serta menjaga lingkungan dari kriminalitas, narkoba, kenakalan remaja, dan perilaku buruk lainnya,” tutupnya.(SM)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tafakur di Bawah Langit Mendung: Refleksi Milad Ke-1 Majelis Sabilul Khoir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now