MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Sistem penerimaan siswa baru di tahun ajaran 2025/2026 mengalami perubahan besar dengan diberlakukannya Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), menggantikan sistem lama PPDB berbasis zonasi.
Menanggapi perubahan ini, Kepala SMPN 5 Kota Malang, Agus Wahyudi, menyatakan kesiapan sekolahnya dalam menyambut sistem baru tersebut.
Ditemui usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat, 2 Mei 2025, di ruang kerjanya, Agus Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu koordinasi resmi dari Dinas Pendidikan Kota Malang, namun sudah mulai bersiap sejak dini.
“Kami prinsipnya sebagai pelaksana, tentu menunggu kebijakan resmi dari dinas. Namun, di tingkat sekolah, kami sudah mulai menyusun langkah-langkah kepanitiaan. Intinya, SMPN 5 siap menerima siswa baru dengan aturan yang bagaimana pun,” ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pihak sekolah juga tengah mempersiapkan kesiapan teknis, termasuk operator data dan sistem administrasi lainnya, seiring dibukanya pendaftaran SPMB yang dijadwalkan mulai Mei 2025, meskipun tanggal pastinya bisa berbeda di tiap daerah.
SPMB 2025 diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan: SD, SMP, hingga SMA. Sistem ini menggantikan PPDB zonasi yang selama ini digunakan dan dinilai memiliki sejumlah keterbatasan.
SPMB menawarkan empat jalur penerimaan siswa baru:
1. Jalur Domisili: Berdasarkan kedekatan domisili siswa dengan sekolah.
2. Jalur Afirmasi: Diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
3. Jalur Prestasi: Dibuka bagi siswa dengan prestasi akademik maupun non-akademik.
4. Jalur Mutasi: Untuk siswa yang orang tuanya pindah tugas atau guru yang berpindah ke daerah lain.
Kebijakan ini diharapkan memberi peluang yang lebih adil dan fleksibel bagi calon siswa, terutama dalam mengakomodasi kondisi sosial dan prestasi yang beragam.
“Kami mendukung kebijakan ini, karena prinsipnya memberikan ruang yang lebih luas bagi siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda. Sekolah kami akan siap melayani dengan sebaik-baiknya,” jelas Agus menutup wawancara dengan JatimSatuNews. Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?