Banner Iklan

Balita 3 Tahun Asal Pasuruan Hilang di Sekitar Aliran Sungai Gembong, Pencarian Masih Dilakukan

21 Mei 2025 | 19.48 WIB Last Updated 2025-05-21T13:53:47Z

Ibu Ita dan suami yang didampingi oleh tetangga masih terlihat Bingung, berharap anaknya Segera ditemukan dihari ketiga penyisiran di sekitar TKP./Dok,DM,JSN.


PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM

Seorang balita berusia 3 tahun bernama Muhammad Sawali dilaporkan hilang di sekitar aliran Sungai Gembong, pada hari Senin Pagi.Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, penyisiran dihari kedua pada Selasa dan Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Hingga hari ketiga, pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari berbagai unsur.

Kejadian bermula saat ibu korban hendak berbelanja ke sekitar Jalan KH.Ahmad Dahlan Gang 17 di wilayah tersebut. Karena mengalami sakit perut, ibu korban memutuskan untuk buang air besar (BAB) di sekitar aliran Sungai Gembong. Sebelumnya, ia sempat menitipkan anaknya kepada seorang pedagang sayur.

Namun, menurut keterangan saksi, balita tersebut tidak mau ditinggal dan berlari mengikuti ibunya yang menuju ke sungai. Saat itu, pedagang sayur yang dimintai tolong pergi sebentar untuk membeli tempe. Ketika sang ibu kembali dari sungai sekitar lima menit kemudian, anaknya sudah tidak berada di lokasi.

Pihak keluarga sempat melakukan pencarian mandiri sebelum akhirnya melapor ke pihak berwenang. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Tagana, SAR Kopas, Saka Pramuka,Redkar, BPBD, Damkar, PMI, Gerpik, dan Polres Kota Pasuruan,juga BPBD kabupaten dikerahkan untuk melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Gembong sejak hari pertama kejadian hingga hari kedua ini.

Tim SAR Gabungan dari Kota maupun Kabupaten Melakukan Penyisiran dihari Ketiga


Ketua Koordinator Pencarian SAR dari Basarnas, Mas Gani, mengatakan bahwa pencarian dilakukan secara menyeluruh di area sungai dan sekitarnya. “Kami kerahkan tim gabungan dengan metode penyisiran darat dan sungai, sampai Hilir Air laut termasuk di area yang diperkirakan menjadi titik terakhir korban terlihat,” ujarnya.

Di tengah upaya pencarian, pihak keluarga mengaku sempat mendapat firasat sebelum kejadian. Muhammad Hasan (52), paman korban, menceritakan bahwa pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB, seekor burung serak sebutan untuk masyarakat setempat atau burung hantu datang dan bersiul sebanyak tiga kali di atas rumahnya. Ia merasa firasat itu berkaitan dengan kejadian keponakannya yang hilang keesokan harinya.

Ayah korban, Ichwan, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir odong-odong yang biasanya Mangkal Di Taman Sekargadung juga keliling, mengungkapkan bahwa ibu korban baru memberi kabar ke keluarga sekitar pukul 12.47 WIB, setelah sebelumnya sempat mencari sendiri. “Terakhir anak saya pakai kaos abu-abu dan celana pendek warna oranye,” katanya.

Selain itu, disampaikan bahwa saat sang ibu sedang mengandung anak keempat, ia pernah mengalami kejadian cicak jatuh dua kali ke badannya. Kejadian itu kini kembali diingat keluarga di tengah musibah yang menimpa Muhammad Sawali, anak ketiga dari empat bersaudara tersebut.

Ciri-ciri korban memiliki kulit sawo matang, rambut lurus, wajah bulat, tinggi sekitar 100 cm, dengan hidung pesek. Hingga berita ini diturunkan, pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.  

Dan Steakholder kabupaten juga ikut andil dalam proses membantu dengan menyisir sejumlah area yang dianggap rawan Bencana meskipun masih belum ditemukan proses pencarian sampai ke muara laut pelabuhan Kota Pasuruan Antusiasme Para relawan Masih menyusun Strategi untuk pencarian dihari kamis Besok tanggal 22 Mei 2025.(DM)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Balita 3 Tahun Asal Pasuruan Hilang di Sekitar Aliran Sungai Gembong, Pencarian Masih Dilakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now