Banner Iklan

Bakesbangpol Malang Gandeng FKDM dan Aparat, Deteksi Dini Potensi Konflik Sosial

Anis Hidayatie
08 Mei 2025 | 08.41 WIB Last Updated 2025-05-08T03:12:09Z
Bakesbangpol Malang Gandeng FKDM dan Aparat, Deteksi Dini Potensi Konflik Sosial

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Malang bersama Forum Komunikasi Deteksi Dini Masyarakat (FKDM) menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Meningkatkan Peran dan Sinergitas Masyarakat dalam Upaya Deteksi Dini dan Cegah Dini Potensi Konflik Sosial”. 

Acara ini berlangsung pada Rabu, 7 Mei 2025, bertempat di Hotel Grand Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat serta perwakilan instansi terkait. 

 Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Kesbangpol Kabupaten Malang di bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, yang bertujuan membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga stabilitas sosial sejak dini melalui sinergi antar elemen masyarakat dan aparat keamanan. 

 Acara dibuka oleh Sekretaris Kesbangpol Kabupaten Malang, Djunaedi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini dilakukan secara rutin tiap triwulan sebagai bentuk antisipasi atas potensi konflik sosial yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

 “Dampak sosial bisa datang secara tiba-tiba. Maka, kegiatan seperti ini sangat penting untuk membuka ruang dialog dan komunikasi antar pihak, baik masyarakat, tokoh agama, maupun aparat. Kita tidak ingin kasus-kasus seperti yang pernah terjadi di Malang terulang kembali,” ujar Djunaedi. 

 Tampil sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain Kapten Arh. Roni Hareis Gunawan selaku Pasi Intel Kodim 0818 Malang-Batu, Iptu Dwi dari Polres Malang, serta perwakilan FKDM Kabupaten Malang Andick Ichwanto.

 Kapten Roni menyebut pentingnya membangun komunikasi yang aktif antara masyarakat, tokoh-tokoh setempat, dan aparat keamanan dalam menghadapi potensi konflik. Ia mengatakan bahwa beberapa peristiwa konflik kecil yang sempat terjadi sejak Desember 2024 di Kabupaten Malang, memerlukan perhatian khusus agar tidak berkembang menjadi konflik besar.
“TNI hanya bisa bergerak jika diminta bantuan oleh kepolisian. Maka penting untuk masyarakat atau tokoh setempat segera menyampaikan hal-hal yang berpotensi mengganggu keamanan. Dengan komunikasi aktif, kita bisa ambil langkah tepat,” ujar Kapten Roni.

 Sementara itu, Iptu Dwi dari Polres Malang menegaskan bahwa kedekatan antar-stakeholder menjadi kunci utama dalam mencegah konflik sosial. 

Ia menjelaskan prosedur penanganan kegiatan masyarakat, termasuk pentingnya regulasi, perizinan, dan koordinasi berjenjang antara pihak penyelenggara dan aparat sebelum suatu event diselenggarakan. 

 “Konflik bisa dipicu oleh hal kecil jika tak dikelola dengan komunikasi yang baik. Melalui sosialisasi ini, kami ingin masyarakat tahu bahwa ada mekanisme dan prosedur yang harus dipatuhi demi menjaga situasi tetap aman dan kondusif,” katanya. 

 Pada sesi diskusi, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Malang, Agus Widodo, bertindak sebagai moderator dan memfasilitasi dialog interaktif antara peserta dan narasumber.

 Agus Widodo menekankan pentingnya pelibatan aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban umum. Ia menyampaikan bahwa menjaga keamanan bukan semata tugas TNI atau Polri, tapi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa. 

Sesi selanjutnya dimoderatori oleh Yudha dari FKDM menyebut melalui kegiatan ini, Kesbangpol dan FKDM Kabupaten Malang berharap lahirnya jejaring komunikasi yang solid dan berkesinambungan, sehingga segala potensi konflik dapat terdeteksi lebih awal dan ditangani secara tepat serta damai. Ans

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bakesbangpol Malang Gandeng FKDM dan Aparat, Deteksi Dini Potensi Konflik Sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now