Banner Iklan

Arema FC Terima Sanksi dan Denda Komdis PSSI usai Insiden Pelemparan Batu ke Bus Persik Kediri

Admin JSN
17 Mei 2025 | 13.07 WIB Last Updated 2025-05-17T06:48:35Z
Arema FC bakal tanpa penonton saat laga kandang melawan Semen Padang di pekan terakhir BRI Liga 1 2024/25 usai insiden pelemparan batu ke bus Persik Kediri./dok. Arema FC

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Arema FC menerima sanksi dan denda dari Komite Disiplin PSSI usai insiden pelemparan batu ke bus Persik Kediri.

Melalui rilis pada Sabtu, 17 Mei 2025, Arema FC menganggap sanksi Komdis sebagai pelajaran berharga. Mereka juga memohon evaluasi keamanan di luar Stadion Kanjuruhan, Malang.

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Erwin Hardiyono, menyampaikan tanggapannya terkait sanksi yang dijatuhkan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Sanksi tersebut tertuang dalam surat keputusan bernomor 179/L1/SK/KD-PSSI/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025, menyusul insiden penyerangan terhadap bus tim Persik Kediri oleh oknum suporter Arema FC pada pertandingan BRI Liga 1 tanggal 11 Mei 2025 di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Berdasarkan surat keputusan Komdis PSSI, Panpel Arema FC dinyatakan melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 Pasal 68 huruf (c) jo Pasal 69 ayat 1 dan ayat 2.

Sanksi yang diberikan kepada Arema FC berupa larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebanyak satu kali saat menjadi tuan rumah dan denda sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).

Komdis PSSI juga memberikan peringatan keras akan adanya sanksi yang lebih berat jika pelanggaran serupa terulang.

Menyikapi keputusan tersebut, Erwin Hardiyono menyatakan bahwa pihaknya menghormati sanksi yang diberikan. Ia juga menegaskan bahwa insiden ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh pihak terkait, termasuk panpel, klub, Aremania, dan pihak keamanan secara keseluruhan.

"Kami dari Panpel Arema FC menerima keputusan dari Komdis PSSI. Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kami semua untuk melakukan introspeksi dan berbenah diri," ucap Erwin Hardiyono melalui keterangan resminya, Jumat (16/5).

Erwin tidak hanya menyoroti internal klub dan suporter, tetapi juga menaruh harapan kepada pihak kepolisian. Arema FC memohon agar kepolisian melakukan evaluasi terhadap pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 atau di luar stadion.

Erwin meyakini bahwa pihak kepolisian akan bertindak profesional dalam mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan tersebut.

"Kami juga memohon kepada pihak kepolisian untuk mengevaluasi pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 di luar stadion. Kami percaya pihak kepolisian akan segera mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan," imbuhnya.

Erwin turut menyampaikan keyakinannya bahwa dengan bantuan Presidium Aremania Utas dan berbagai pihak lainnya, Aremania akan semakin berbenah diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan berlangsung.

"Kami yakin dengan bantuan Presidium Aremania Utas serta banyak pihak, kita semua akan berbenah dan semakin sportif dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan," tandasnya.

Tribun Stadion Kanjuruhan Malang akan kosong saat laga pekan terakhir BRI Liga 1 2024/25 antara Arema FC vs Semen Padang./Instagram @aremafcofficial

Berdasarkan keputusan Komdis PSSI, maka Arema FC tidak bisa menggelar laga kandang dengan suporter di Stadion Kanjuruhan pada 24 Mei 2025 mendatang. Yakni saat laga pekan terakhir BRI Liga 1 2024/25 antara Arema FC vs Semen Padang. ***

Penulis: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Arema FC Terima Sanksi dan Denda Komdis PSSI usai Insiden Pelemparan Batu ke Bus Persik Kediri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now