SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Ketua DHD Angkatan 45 Jawa Timur, Soerjadi Setiawan menyesalkan hilangnya nama Proklamator Hatta di Kota Pahlawan Surabaya. Nama jalan Sukarno-Hatta yang ada di wilayah timur Kota Surabaya, diganti menjadi Jalan Dr.Ir.H Soekarno. Nama Hatta "dihapus" dan "dibuang".
Itulah yang membuat Soerjadi Setiawan kecewa. Mantan Kepala Direktorat Sosial Politik (Kadit Sospol) itu, menyatakan tidak habis pikir. Mengapa nama Jalan Sukarno-Hatta itu diganti tanpa persetujuan DPRD Kota Surabaya yang sebelumnya sydah memberi persetujuan.
Nama Sukarno-Hatta tidak boleh dipisah kalau dijadikan nama jalan. Demikian juga untuk nama tempat monumental lainnya. Seperti bandara di Jakarta dan pelabuhan laut di Makassar. Sangat disayangkan di Surabaya nama Hatta dihilangkan, tinggal hanya Sukarno, ujar Soerjadi ditemui saat upacara peringatan HUT ke 78 Kemerdekaan RI 17 Agustus 2923, di Grahadi Surabaya.
Menurut mantan Kadit Sospol Jatim itu, di berbagai kota semua menggunakan nama jalan Sukarno-Hatta. Ini sesuai dengan kesepakatan pejuang saat menyiapkan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945, bahwa penulisan namanya harus Sukarno--Hatta. Jangan dipisah sendiri-sendiri, karena nama itu sebagai Dwitunggal, katanya.
DHD Angkatan 45 Jatim mengharapkan Wali Kota Surabaya, mengembalikan nama Jalan MERR (Midle East Ring Road) itu menjadi Sukarno-Hatta. Dan saya, mendukung keinginan wartawan senior Jatim yang protes melalui Pameran Foto Proklamator Dwitunggal Sukarno-Hatta saat peringatan Kemerdekaan 17 Agustus 2023 itu.
Wartawan Senior
Wartawan senior yang dimaksud Soerjadi itu adalah Yousri Nur Raja Agam. Pemimpin Redaksi jatimsatunews.com ini. Sebab yang dipamerkan Yousri adalah foto-foto dokumentasi Dwitunggal Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Sukarno-Hatta. Pameran foto Sukarno-Hatta itu, menurut Yousri merupakan inisiatif pribadi, berkaitan dengan Peringatan 78 Tahun Kemerdekaan RI.
Sejatinya, sudah berulangkali Yousri menyampaikan protes kepada Wali Kota Tri Rismaharini yang mengganti Jalan Sukarno-Hatta di Surabaya itu. Nama Hatta "dihilangkan". "Dibuang entah ke mana, ujar pria pemegang Kartu Pers Nomor Satu dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) itu.
Tidak tanggung-tanggung, Yousri mengadakan pameran foto Sukarno-Hatta sekaligus di dua lokasi. Sebanyak 1945 lembar foto kegiatan Sukarno dan Hatta berukuran 12 R + koleksinya yang disiapkan.
Namun, pemilik lokasi membatasi jumlahnya. Jadi terpaksa foto-foto mantan Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, tidak semua dipajang.
Yousri mengalokasikan foto dar berbagai sumber. Terbanyak dari Prnterest dan yang lainnya dari internet, Google, buku, majalah, koran, dan juga hasil pemotretan sendiri.
Pameran berlangsung selama dua hari di gedung Rumahgadang Minangkabau di Jalan Gayung Kebunsari 64 Surabaya pada tanggal 16-17-18 Agustus 2023. Berikutnya di mal Surabaya Town Square (SUTOS) Jalan Hayam Wuruk 6 Surabaya tanggal 19-20 Agustus 2023.
Puteri dan Mantu Bung Hatta
Foto-foto Bung Karno dan Bung Hatta itu adalah foto dokumentasi kegiatan sang Proklamator sehat kecil hingga wafat. Baik di dalam negeri maupun mancanegara, bersama tokoh nasional dan internasional. Di samping foto bersama keluarga, isteri dan anak-anak.
Ada yang menarik, saat pameran foto di SUTOS, ada tamu istimewa yang datang. Mereka adalah Puteri Bung Hatta, yakni Halida Hatta dan menantu Bung Hatta Prof.Dr.Sri Edi Swasono. Selain itu juga beberapa cendekiawan dari ibukota yang pada hari itu menjadi narasumber Dialog Nasional.
Tidak hanya itu, pada hari Sabtu tanggal 19 Agustus 2023 itu, juga berlangsung kegiatan pegelaran Budaya Nusantara, bertema Gita Puja Bangsa. Acara ini dipersembahkan oleh Gabungan organisasi Agama dan Suku-suku bangsa di Indonesia. Menampilkan pertunjukan kesenian, tarian dan drama kolosal.
Yousri dalam posisinya selaku Ketua FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Provinsi Jawa Timur mengatakan, acara ini diikuti komunitas suku-suku bangsa di Indonesia. Untuk pelaksanaannya dipelopori oleh Perkumpulan Beda Tapi Mesra, bersama Yayasan Pondok Kasih dan SUTOS. Para pendukung acara berasal dari berbagai organisasi keagamaan anggota FKUB (Forum Kerukunan antar Umat Beragama)
Kembalikan Hatta
Yousri yang juga Ketua Yayasan Peduli Surabaya itu menyatakan, ia berpartisipasi menampilkan foto-foto Sukarno-Hatta, untuk mengingatkan kepada para petinggi Kota Surabaya, bahwa Proklamator Kemerdekaan RI adalah "Dwitunggal". Yang disebut Dwitunggal adalah Sukarno-Hatta. Jadi, Kota Pshlawan "wajib" mengabadikan Dwitunggal Proklamator ini.
Nama Sukarno-Hatta yang pernah diabadikan sebagai nama jalan MERR (Midle East Ring Road). Jalan yang melintang dari pertigaan Jalan Kenjeran sampai kevarah Selatan sepanjang 10.925 meter atau hampir 11 kilometer sampai ke perbatasan Sidoarjo di Gununganyar.
Namun, betapa sedihnya hati kita, Wali kota Tri Rismaharini melakukan "cerai paksa" terhadap Dwitunggal Sukarno-Hatta. Nama Hatta "dibuang" entah kemana. Sekarang Sukarno ditinggal sendiri. Nama jalan itu kini menjadi Jalan Dr.Ir H Sukarno.
Padahal sebelum jalan MERR itu jadi, Cak Narto atau Dr Sunarto Sumoprawiro, Wali kota waktu itu menyampaikan amanah agar jalan MERR diberi nama Jalani Sukarno-Hatta. Dan itu sudah dilaksanakan oleh Bambang DH yang menggantikan Cak Narto. Namun, sangat disayangkan Tri Rismaharini, tanpa ampun tetap membiarkan Sukarno jalan sendiri dan Hatta dibuang dari Kota Pahlawan. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?