Rerata di antara mereka datang untuk melihat sunset atau gemerlap kota wisata Batu dari ketinggian. Cahaya memang nampak mulai berpendar dari bawah. Terlihat indah dipandang dari lokasi yang biasanya digunakan paralayang saat siang.
Gowes, hilang capek lihat pemandangan di paralayang
"Saya gowes sore dengan tujuan Paralayang, disamping agar badan bugar juga bisa melepas penat dengan pemandangan menakjubkan dari lokasi paralayang ini," tutur salah satu pengunjung asal desa Ngroto - Pujon, Nur yang merupakan ketua RT 14 di desanya datang gowes bersama rekan-rekannya.
Kafe yang berjajar dan buka hingga tak tentu jam malam merupakan salah satu pemikat pengunjung untuk datang melewatkan malam di Paralayang. Menyediakan aneka makanan dan minuman, siap menjadi tempat nyaman pengunjung yang ingin pesta kuliner sambil berwisata gunung.
Kabut yang sering datang tidak membuat surut minat menatap pemandangan dari atas bukit. Malah sebagian bertahan, makin betah berlama menatap kabut. Apalagi mereka yang datang berpasangan.
Kebanyakan anak muda. Mahasiswa atau pelajar, disamping juga mereka yang sudah berkeluarga lengkap suami, istri, anak, bahkan nenek terlihat pula.
Datang dengan keluarga, foyo foto dulu
Mereka datang secara rombongan atau berdua, juga sendiri saja. Asal bervariasi, kebanyakan dari Malang Raya. Mereka yang dari luar Malang mengaku sedang menginap di hotel sekitar area atau yang sedang perjalanan melewati destinasi Paralayang ini. Arah Kediri atau Jombang.
Ada homestay atau penginapan untuk pengunjung yang ingin menginap. Pikat pemandangan dan suasana nyaman destinasi Paralayang, tetap diburu wisatawan meski pandemi masih beraksi.
Anis Hidayatie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?