![]() |
| Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menghadiri silaturahim para kyai sepuh, mustasyar, dan syuriyah NU di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri |
KEDIRI | JATIMSATUNEWS.COM
Kediri, Jawa Timur — Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menghadiri pertemuan kiai Nahdlatul Ulama yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/12/2025). Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat komunikasi, musyawarah, dan penyatuan pandangan di internal jam’iyah NU.
Kehadiran dua pimpinan tertinggi PBNU itu dikonfirmasi langsung oleh Juru Bicara Pondok Pesantren Lirboyo, KH Oing Abdul Muid Shohib atau yang akrab disapa Gus Muid. Ia memastikan bahwa seluruh tokoh utama yang diundang telah hadir di lokasi pertemuan.
“Sudah hadir semua,” ujar Gus Muid sebagaimana dikutip dari Republika, Kamis (25/12/2025).
Pertemuan para kiai NU di Lirboyo ini merupakan tindak lanjut dari undangan rapat konsultasi antara Syuriyah dan Mustasyar PBNU yang sebelumnya diterbitkan oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Undangan tersebut bernomor 4829/PB.02/A.I.01.02/99/12/2025, yang secara khusus mengagendakan penjelasan menyeluruh mengenai latar belakang, tahapan, prosedur, serta substansi keputusan Rapat Pleno PBNU yang sebelumnya telah digelar.
Dalam undangan itu dijelaskan bahwa rapat konsultasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada para kiai sepuh dan bu nyai Mustasyar PBNU terkait dinamika dan keputusan organisasi, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran informasi di tengah warga Nahdlatul Ulama.
“Menyusul surat kami nomor 4824/PB.02/A.I.01.02/99/12/2025 tanggal 30 Jumadal Akhirah 1447 H/21 Desember 2025 perihal penjelasan mengenai Hasil Rapat Pleno PBNU, melalui surat ini kami mengharapkan perkenan Para Kiai/Bu Nyai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk hadir,” demikian kutipan isi undangan yang diterbitkan pada Rabu (24/12/2025).
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf telah memastikan kesiapannya untuk menghadiri undangan silaturahim dari para kiai sepuh dan mustasyar NU yang dijadwalkan berlangsung di Pondok Pesantren Lirboyo. Kepastian tersebut disampaikan setelah PBNU menerima surat undangan resmi bernomor 064/A/AZM/P2L/XII/2025 yang ditandatangani langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH M. Anwar Manshur.
Dalam pernyataannya, Gus Yahya menegaskan bahwa kehadirannya merupakan bentuk penghormatan kepada para sesepuh NU sekaligus komitmen PBNU untuk membuka ruang dialog secara terbuka dan bermartabat.
“Kami telah menerima surat undangan dari Romo Kiai Anwar Manshur. Insyaallah saya hadir untuk memenuhi panggilan para kiai sepuh dan mustasyar. Ini merupakan bentuk ta’dzim kepada para sesepuh, sekaligus komitmen untuk terus membuka ruang dialog dan mencari solusi terbaik bagi jam’iyah,” ujar Gus Yahya, Kamis (25/12/2025).
Silaturahim di Pondok Pesantren Lirboyo ini juga menjadi kelanjutan dari rangkaian pertemuan para kiai sepuh dan mustasyar NU yang sebelumnya telah digelar di beberapa pesantren bersejarah. Pertemuan pertama berlangsung di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso pada 30 November 2025, dilanjutkan di Pondok Pesantren Tebuireng pada 6 Desember 2025, serta Musyawarah Kubro yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo pada 21 Desember 2025.
Agenda pertemuan pada Kamis (25/12/2025) ini dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB dengan fokus utama pada “Silaturahim Bersama Mustasyar, Syuriyah, dan Sesepuh Nahdlatul Ulama.” Forum ini diharapkan menjadi ruang musyawarah yang sejuk, penuh hikmah, dan berorientasi pada persatuan.
Kehadiran Rais Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU dalam forum silaturahim tersebut dipandang sebagai penegasan sikap PBNU yang mengedepankan musyawarah, dialog, serta semangat islah dalam menyikapi dinamika internal organisasi. Melalui pertemuan ini, PBNU berharap dapat menjernihkan suasana, memperkuat ukhuwah, serta merumuskan solusi yang bermartabat demi menjaga keutuhan, soliditas, dan marwah Nahdlatul Ulama sebagai jam’iyah diniyah ijtima’iyah yang berkhidmat bagi umat dan bangsa.(DM)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?