PKK Desa Ngabar Didorong Mandiri Lewat Digital Marketing dan Edukasi Tempe Premium
PASURUAN| JATIMSATUNEWS.COM: Balai Desa Ngabar, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, menjadi lokasi kegiatan Sosialisasi Digital Marketing dan Edukasi Pembuatan Tempe dan Keripik Tempe yang diikuti oleh sekitar 30 peserta dari unsur PKK Desa Ngabar pada hari Jumat, 19 Desember 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, melalui penguatan keterampilan produksi pangan lokal dan pemasaran berbasis digital.
Dalam wawancara, Kepala Desa Ngabar, Noviaty Astutyningrum Hidayah, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan PKK agar memiliki usaha mandiri.
“Kami berharap PKK Desa Ngabar memiliki unit usaha sendiri yang bisa mendukung berbagai kegiatan PKK dan desa secara berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, potensi olahan tempe sangat besar karena bahan mudah didapat, proses bisa dipelajari, dan pasarnya luas, baik untuk konsumsi harian maupun produk olahan bernilai jual lebih tinggi.
Materi edukasi pembuatan tempe disampaikan oleh M. Irfan, Owner Omah Edukasi Tempe, yang telah 20 tahun berkecimpung dalam usaha tempe. Ia membagikan pengalaman sekaligus praktik pembuatan tempe premium dengan proses yang higienis dan terstandar.
Bahan pembuatan tempe : Kedelai,ragi, kemasan
Proses pembuatan tempe antara lain: Kedelai direbus dengan api sedang selama kurang lebih 1–2 jam hingga mekar untuk mempermudah proses penggilingan. Setelah itu kedelai digiling hingga pecah menjadi dua bagian, lalu dicuci menggunakan air bersih untuk memisahkan kulit arinya lalu kedelai direndam selama 10–12 jam.
Setelah direndam, kedelai direbus kembali dengan api besar selama 2–3 jam hingga benar-benar matang. Kedelai ditiriskan dan didinginkan sampai tidak panas. Ragi ditambahkan secukupnya.
Untuk 50 kg kedelai, digunakan 1 sendok makan ragi, kemudian diaduk hingga merata. Kedelai yang telah diberi ragi dikemas menggunakan daun atau plastik. Kedelai difermentasi pada suhu ruang selama 24 jam. Setelah fermentasi selesai, tempe siap dimasak atau diolah sesuai kebutuhan.
Selain edukasi produksi, peserta juga mendapatkan paparan Mukhlisin dari Disperindag Kabupaten Pasuruan mengenai pentingnya pemasaran dalam usaha.
Ia menekankan bahwa salah satu strategi yang efektif saat ini adalah digital marketing, yaitu dengan memanfaatkan media sosial untuk membangun branding produk, menjangkau pasar lebih luas dan meningkatkan penjualan tanpa biaya besar
Dengan kombinasi keterampilan produksi dan pemasaran digital, diharapkan pelaku usaha desa mampu bersaing dan berkembang secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, PKK Desa Ngabar diharapkan tidak hanya mampu memproduksi tempe berkualitas, tetapi juga mampu memasarkan produknya secara mandiri. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju desa yang produktif, kreatif, dan mandiri secara ekonomi.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?