Mahasiswa Ilmu Komunikasi Gelar Kegiatan Kampanye Bertema Kesehatan Mental
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Mahasiswa Ilmu Komunikasi melaksanakan kegiatan kampanye bertema edukasi kesehatan mental sebagai bentuk implementasi pada mata kuliah kampanye kehumasan. Kegiatan kampanye yang berlangsung pada tanggal 30 November 2025 di Jalan Tunjungan, Surabaya dan dengan mengusung tema Confess and Let Loose (C.A.L.L) sebagai bentuk kepedulian terhadap isu kesehatan mental di kalangan masyarakat.
Kampanye yang disusun sebagai ruang aman bagi siapapun untuk mencurahkan isi hati, mengekspresikan perasaan dan membebaskan beban pikiran tanpa rasa takut dihakimi oleh pendengar. Melalui pendekatan komunikasi interpersonal dan persuasif, mahasiswa mengajak masyarakat untuk lebih terbuka terhadap kondisi mental yang dialami, sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa menyediakan media interaktif, telepon jadul, stiker yang berisi dukungan, brosur tentang kesehatan mental dan freebies berupa cemilan. Masyarakat yang melintas tampak antusias berpartisipasi dengan mengungkapkan perasaan, harapan, hingga pengalaman pribadi terkait tekanan hidup yang mereka hadapi. Beberapa pengunjung juga mengaku merasa lebih lega setelah mengikuti kampanye ini.
Tema Confess and Let Loose dipilih untuk menegaskan pesan bahwa mengungkapkan perasaan bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah awal untuk menjaga kesehatan mental. Kegiatan kampanye ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi sekaligus pengingat bagi masyarakat luas untuk lebih peka terhadap isu kesehatan mental, baik pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap pesan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dapat terus digaungkan dan mendorong terciptanya lingkungan sosial yang lebih suportif, empatik, dan bebas stigma.
Kegiatan kampanye yang berlokasi di sepanjang area pedestrian Jalan Tunjungan ini sengaja menargetkan audiens remaja hingga dewasa, kelompok usia yang kerap menghadapi tekanan sekolah, pekerjaan, hingga persoalan relasi. Jalan Tunjungan dipilih karena menjadi ruang publik yang ramai dan memungkinkan pengalaman kampanye yang lebih interaktif.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa menghadirkan konsep unik berupa “telepon curhat”, yaitu telepon jadul yang dimodifikasi menjadi media curahan hati. Masyarakat yang melintas diajak untuk mengangkat telepon tersebut dan menyampaikan perasaan atau beban pikiran mereka secara anonim. Konsep ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, terutama remaja dan dewasa muda yang merasa lebih nyaman mengekspresikan diri melalui medium yang tidak menghakimi.
Setelah melakukan sesi *confession* melalui telepon, peserta akan menerima **stiker berisi kata-kata dukungan** sebagai bentuk validasi positif, sekaligus menjadi pengingat bahwa perasaan mereka itu valid. Selain itu, terdapat pula **free tester Kraook**, hasil kolaborasi kampanye dengan brand tersebut, yang semakin menambah antusiasme pengunjung.
Penggunaan telepon sebagai simbol ruang aman terbukti efektif menciptakan suasana hangat dan penuh empati. Banyak peserta mengaku merasa lebih lega setelah mengungkapkan isi hati, bahkan ada yang kembali untuk menuliskan pesan dukungan tambahan bagi pengunjung lain.
Interaksi yang tercipta di tengah keramaian Jalan Tunjungan memberikan pengalaman baru bahwa membicarakan kesehatan mental dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, kreatif, dan menyenangkan. Melalui kampanye ini, mahasiswa berharap pesan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dapat terus tersebar luas dan mendorong terciptanya lingkungan sosial yang lebih suportif, terbuka, dan bebas stigma.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?