![]() |
| LSO Mekatronik UMM meraih Juara 2 Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2025 |
Manajer Tim Mekatronik UMM, Farelian Izzata Anantara, menjelaskan bahwa partisipasi UMM dalam KMHE merupakan bagian dari komitmen tim untuk terus mengembangkan riset dan inovasi di bidang teknologi transportasi ramah lingkungan. Menurutnya, kompetisi nasional menjadi ruang pembelajaran strategis bagi mahasiswa sekaligus kontribusi nyata terhadap isu efisiensi energi.
Kategori lomba yang diikuti adalah mobil hemat energi, yang menuntut ketelitian tinggi dalam perancangan sistem kendaraan. Mulai dari desain bodi, sistem pembakaran, hingga manajemen energi harus dirancang seefisien mungkin. Tantangan tersebut menjadikan KMHE sebagai ajang yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga sarat nilai inovasi dan keberlanjutan.
Dalam proses persiapan, tim Mekatronik UMM menghadapi sejumlah kendala teknis, terutama pada stabilitas prototipe berbahan bakar etanol, integrasi sistem, serta pengujian performa kendaraan.
“Kami menghadapi tantangan pada stabilitas prototipe etanol, integrasi sistem, dan manajemen waktu. Namun hal itu dapat diatasi melalui pembagian tugas yang terstruktur, pengujian berkala, serta koordinasi intensif antara tim dan dosen pembina,” ujar Farel.
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari dukungan penuh pihak kampus, mulai dari pendanaan, fasilitas penunjang, hingga dukungan moral. Dukungan tersebut dinilai mampu menciptakan ekosistem prestasi yang berkelanjutan bagi mahasiswa.
Pembina LSO Mekatronik UMM, Andi Nusa, menilai capaian Juara 2 KMHE 2025 sebagai hasil yang patut diapresiasi, namun tetap menyisakan ruang evaluasi. Ia menegaskan bahwa prestasi ini harus menjadi pijakan awal untuk riset yang lebih mendalam dalam pengembangan kendaraan hemat energi.
Ia juga mendorong tim untuk terus melakukan penelitian di luar musim lomba. Mengingat KMHE umumnya berlangsung pada Oktober hingga Desember, periode di luar itu dinilai krusial untuk memperkuat riset teknis, meningkatkan efisiensi energi, serta memaksimalkan performa kendaraan.
“Capaian ini jangan membuat cepat berpuas diri. Keseimbangan antara peningkatan kemampuan teknis dan pembinaan sumber daya manusia menjadi kunci agar tim Mekatronik UMM bisa terus konsisten berprestasi dan bersaing di level yang lebih tinggi,” pungkasnya. (raf)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?