Banner Iklan

KH Saifullah Damanhuri Gagas Jagongan Kearifan Lokal Kabupaten Pasuruan, Kampung Pancasila Destinasi yang Perlu Pendampingan

Anis Hidayatie
17 Desember 2025 | 18.04 WIB Last Updated 2025-12-17T11:35:54Z


KH Saifullah Damanhuri Gagas Jagongan Kearifan Lokal Kabupaten Pasuruan, Kampung Pancasila Destinasi yang Perlu Pendampingan

PASURUAN| JATIMSATUNEWS.COM: Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TPPPD) Kabupaten Pasuruan, KH Saifullah Damanhuri bersama ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Ahmad Bayhaqi Kadmi atau akrab dipanggil Gus Bay menggagas program Jagongan Kearifan Lokal Tersembunyi Kabupaten Pasuruan sebagai upaya menghidupkan kembali sejarah, budaya, dan nilai-nilai lokal yang selama ini kurang tergarap.

 Gagasan ini menegaskan tindak lanjut dari hasil lomba kampung Pancasila 2024. Bahwa kampung-kampung Pancasila membutuhkan pendampingan berkelanjutan, agar tidak berhenti sebagai agenda lomba seremonial.


"Kampung kampung Pancasila yang sudah menjadi juara itu  perlu pendampingan. Didukung juga dengan uang pembinaan sehingga siap menjadi destinasi," ujar KH Saifullah Damanhuri.


Kalimat tersebut disampaikan saat silaturahmi Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Pasuruan, Gus Bay, ke kediaman KH Saifullah Damanhuri di Kompleks Lembaga Pendidikan Syamsul Arifin, Desa Pukul, Kecamatan Kraton, Selasa (16/12/2025). 


“Agar lomba itu tidak berhenti sekadar seremonial. Kampung Pancasila perlu dibina agar hidup, berkembang, dan siap menjadi ruang belajar masyarakat,” ujar KH Saifullah Damanhuri imbuhnya.


Dalam pertemuan yang juga dihadiri sang istri Bu Nyai Is, anggota DPRD Komisi 4 serta aktif di Pokja I PKK,l  KH Saifullah menyampaikan bahwa Kabupaten memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang besar namun belum seluruhnya terdokumentasi dan dikenalkan kepada generasi muda. Ia menyebut Pasuruan memiliki jejak penting, seperti keberadaan 23 pabrik gula, jalur trem pada masa lalu, hingga kisah-kisah kampung yang melekat dalam nama-nama wilayah.


“Complong, Rekesan, Pengkol, Jagalan, Poh Kresek—nama-nama itu punya cerita. Kalau tidak kita gali dan ceritakan, lama-lama akan hilang,” tegasnya.


Program Jagongan Kearifan Lokal Tersembunyi direncanakan berlangsung secara rutin dengan menyasar Forum  Pembauran Kebangsaan serta Tokoh dan Stakeholder yang harusnya terlibat menginisiasi. Kegiatannya meliputi story telling sejarah lokal, diskusi budaya, serta rencana lomba menulis kearifan lokal Kabupaten Pasuruan.


Adapun tema yang akan digali antara lain:

1. Makanan khas lokal seperti rukem, juwet, dan tenggulun

2. Asal-usul nama daerah dan kampung

3. Kesenian dan budaya tradisional Pasuruan

4. Tokoh atau pahlawan asal Pasuruan seperti Untung Suropati dan Ernest Douwes Dekker atau Danu Dirja Setia Budi.


KH Saifullah menyampaikan Program ini juga akan melibatkan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Dinas Pariwisata, Disdikbud serta Litbang Kabupaten Pasuruan sebagai mitra penguatan data dan kebijakan.


Dalam kesempatan tersebut, Gus Bay menyerahkan Buku “Salam Lima Jari Pancasila” kepada KH Saifullah Damanhuri. Buku tersebut memuat dokumentasi 24 Kampung Pancasila di Kabupaten Pasuruan yang telah melalui proses penjurian.

Gus Bay mengaku prihatin karena sebagian kampung Pancasila pemenang belum siap menerima kunjungan dari daerah lain, padahal dari Kabupaten atau Kota di luar Pasuruan berminat study tiru ke Kampung Pancasila di Kabupaten Pasuruan.


“Hanya  Kauman yang bersedia menerima kunjungan, padahal Kauman itu juara harapan satu. Kampung Pancasila sudah terberitakan dan diminati daerah lain, tetapi kesiapan di lapangan masih minim,” ungkapnya.


Menurutnya, jika kampung Pancasila didampingi secara serius dan dikemas sebagai destinasi, maka akan lahir tujuan wisata baru Kabupaten Pasuruan yang berbasis nilai kebangsaan, sejarah, dan kearifan lokal.


Menutup pertemuan tersebut, KH Saifullah Damanhuri dan Gus Bay sepakat segera mengadakan Jagongan Kearifan Lokal Tersembunyi sebagai gerakan bersama lintas sektor, agar kampung Pancasila benar-benar menjadi ruang hidup nilai Pancasila dan identitas budaya Pasuruan.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • KH Saifullah Damanhuri Gagas Jagongan Kearifan Lokal Kabupaten Pasuruan, Kampung Pancasila Destinasi yang Perlu Pendampingan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now