Berdakwah di Era Digital Apa dan Bagaimana Seharusnya
A. PENDAHULUAN
Di era digital, cara manusia belajar, berkomunikasi, dan mengambil nilai hidup mengalami perubahan besar. Masyarakat—terutama generasi muda—lebih banyak menghabiskan waktu di gawai dan media sosial dibandingkan menghadiri majelis secara langsung. Kondisi ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang besar bagi dakwah Islam.
Jika dulu dakwah identik dengan mimbar masjid, pengajian, atau majelis taklim, kini dakwah juga hadir melalui layar ponsel. Satu unggahan singkat bisa menjangkau ribuan bahkan jutaan orang. Namun, agar dakwah tidak ditinggalkan, metode penyampaiannya harus mengikuti bahasa, kebiasaan, dan karakter masyarakat digital, tanpa meninggalkan nilai keislaman.
B. MEMAHAMI DAKWAH DI ERA DIGITAL
1. Apa Itu Dakwah Digital?
Dakwah digital adalah upaya menyampaikan pesan-pesan Islam menggunakan media berbasis teknologi digital, seperti media sosial, video online, website, dan platform interaktif lainnya.
Dakwah digital bukan sekadar memindahkan ceramah ke media sosial, tetapi menyesuaikan cara penyampaian dengan karakter audiens digital yang:
Menyukai konten singkat
Visual dan emosional
Relevan dengan kehidupan sehari-hari
Interaktif dan dialogis
Contoh: Ceramah 1 jam di masjid dapat diubah menjadi:
Video 1 menit berisi inti pesan
Kutipan narasi inspiratif
Infografis ayat dan makna singkat
C. MENULIS KONTEN DAKWAH DI ERA DIGITAL
1. Pentingnya Kemampuan Menulis bagi Dai Digital
Menulis adalah pondasi utama dakwah digital. Hampir semua konten—caption, artikel, narasi video—berawal dari tulisan. Tulisan yang baik akan membuat pesan dakwah:
Mudah dipahami
Tidak menyinggung
Menggerakkan hati pembaca
Menulis dakwah digital tidak harus panjang, tetapi harus tepat sasaran dan bermakna.
2. Prinsip Menulis Dakwah Digital
Narasi dakwah digital sebaiknya:
Menggunakan bahasa sederhana
Menghindari istilah terlalu akademik
Tidak menghakimi atau menyudutkan
Mengajak, bukan memaksa
Berangkat dari realitas kehidupan
Contoh kurang tepat:
“Orang yang meninggalkan shalat adalah pendosa besar dan akan mendapat azab berat.”
Contoh dakwah digital yang lebih diterima:
“Kadang bukan karena kita membenci shalat, tapi karena hati sedang lelah. Padahal shalat justru tempat terbaik untuk pulang.”
3. Contoh Konten Tulisan Dakwah
a. Caption Media Sosial
“Tidak semua orang yang diam itu kuat. Ada yang sedang berjuang sendiri dan memilih Allah sebagai tempat bercerita.”
b. Artikel Dakwah Online (Pendek) Judul: Mengapa Hati Tenang Setelah Shalat?
Isi: membahas shalat sebagai sarana terapi jiwa dengan dalil dan contoh kehidupan sehari-hari.
c. Quotes Dakwah
“Iman tidak selalu naik karena ceramah panjang, kadang cukup karena satu kalimat yang menyentuh hati.”
D. DAKWAH MELALUI GAMBAR (VISUAL)
1. Mengapa Visual Sangat Penting?
Masyarakat digital lebih cepat tertarik pada gambar daripada tulisan panjang. Visual membantu pesan dakwah:
Lebih cepat dipahami
Lebih mudah dibagikan
Lebih membekas secara emosional
2. Bentuk Dakwah Visual
a. Poster Dakwah Berisi ayat, hadits, atau pesan moral singkat.
Contoh: Poster dengan tulisan:
“Allah tidak pernah jauh, hanya kita yang kadang lupa mendekat.”
(QS. Al-Baqarah: 186)
b. Infografis Misalnya:
“3 Cara Menenangkan Hati Menurut Islam”
“Adab Bermedia Sosial dalam Islam”
3. Prinsip Visual Dakwah yang Baik
Desain sederhana
Warna lembut
Font mudah dibaca
Tidak terlalu banyak teks
Sertakan sumber ayat/hadits
E. DAKWAH MELALUI VIDEO
1. Video sebagai Media Dakwah Paling Efektif
Video menggabungkan suara, visual, dan ekspresi. Ini membuat pesan dakwah terasa lebih hidup dan personal.
Video dakwah di era digital tidak harus formal atau kaku. Justru gaya yang santai dan natural lebih disukai.
2. Contoh Konten Video Dakwah
a. Video Refleksi (30–60 detik)
“Pernah merasa doa tidak dijawab? Bisa jadi Allah sedang menyiapkan jawaban yang lebih baik.”
b. Video Edukasi Singkat Tema: Adab Berkomentar di Media Sosial Menurut Islam
Isi: larangan ghibah, fitnah, dan ujaran kebencian.
c. Video Storytelling Menceritakan kisah nyata atau kisah sahabat Nabi yang relevan dengan kehidupan modern.
3. Struktur Video Dakwah Singkat
Opening kuat (5 detik pertama)
“Kenapa kita sering lelah, padahal hidup tidak seberat itu?”
Isi pesan utama Sampaikan satu poin utama dengan bahasa sederhana.
Penutup reflektif
“Mungkin yang kita butuhkan bukan liburan, tapi lebih dekat dengan Allah.”
F. PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DAN MEDIA ONLINE
1. Media Sosial sebagai Mimbar Dakwah
Media sosial adalah mimbar baru yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Namun, mimbar ini juga sangat sensitif dan terbuka.
Karena itu, dakwah digital harus:
Beradab
Bijak
Menyejukkan
Menghindari konflik
2. Contoh Strategi Dakwah di Media Sosial
Unggah konten secara konsisten
Sesuaikan konten dengan platform
Gunakan hashtag relevan
Balas komentar dengan santun
Contoh respon komentar negatif:
“Terima kasih masukannya, semoga kita sama-sama terus belajar dan memperbaiki diri.”
G. PUBLIC SPEAKING DAKWAH ERA KEKINIAN
1. Tantangan Dai Masa Kini
Audiens digital cepat bosan dan kritis. Dai yang hanya membaca teks tanpa ekspresi akan sulit menarik perhatian.
2. Karakter Public Speaking Dakwah Kekinian
Mengalir dan komunikatif
Menggunakan contoh kehidupan nyata
Mengajak berdialog
Tidak terkesan menggurui
Contoh pembukaan ceramah:
“Siapa di sini yang pernah merasa capek, tapi bingung kenapa?”
3. Tips Praktis Public Speaking
Buka dengan pertanyaan atau cerita
Gunakan intonasi naik-turun
Sisipkan humor ringan
Tutup dengan pesan reflektif
H. PENUTUP
Berdakwah di era digital bukan soal menjadi viral, tetapi menjadi bermanfaat. Dai dan pegiat dakwah dituntut untuk menguasai menulis, visual, video, media sosial, dan public speaking agar pesan Islam tersampaikan dengan cara yang lembut, relevan, dan menyentuh hati masyarakat digital.
LATIHAN PRAKTIK & STUDI KASUS
Workshop: Berdakwah di Era Digital – Apa dan Bagaimana Seharusnya
A. LATIHAN PRAKTIK MENULIS DAKWAH DIGITAL
Latihan 1: Menulis Caption Dakwah Kekinian
Tujuan:
Melatih peserta menulis pesan dakwah singkat, menyentuh, dan tidak menggurui.
Instruksi:
Pilih satu tema berikut:
Istiqamah di tengah kesibukan
Menjaga lisan di media sosial
Hijrah tanpa menghakimi
Sabar menghadapi ujian hidup
Tulis caption maksimal 3–5 kalimat.
Gunakan bahasa santai dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Contoh Jawaban:
“Hijrah bukan soal siapa yang paling cepat berubah, tapi siapa yang mau terus belajar memperbaiki diri. Kita semua sedang berproses, jadi mari saling menguatkan, bukan menjatuhkan.”
Latihan 2: Menulis Opening Video Dakwah (Hook)
Tujuan:
Melatih kemampuan membuat pembuka yang menarik perhatian audiens digital.
Instruksi:
Buat 1 kalimat pembuka video berdurasi 30–60 detik.
Gunakan pertanyaan, pernyataan mengejutkan, atau realita sehari-hari.
Contoh Jawaban:
“Kenapa ya, hidup rasanya capek terus padahal kita nggak ke mana-mana?”
B. LATIHAN PRAKTIK DAKWAH VISUAL (GAMBAR)
Latihan 3: Konsep Poster Dakwah
Tujuan:
Melatih peserta menerjemahkan pesan dakwah ke bentuk visual.
Instruksi:
Tentukan tema:
Shalat sebagai penenang hati
Adab bermedia sosial
Tentukan:
Kalimat utama
Ayat/hadits pendukung
Konsep visual (warna, gambar)
Contoh Konsep:
Teks utama: “Hati Tenang Bukan Karena Dunia, Tapi Karena Allah.”
Dalil: QS. Ar-Ra’d: 28
Visual: warna biru lembut, ilustrasi orang berdoa
C. LATIHAN PRAKTIK DAKWAH VIDEO
Latihan 4: Simulasi Video Dakwah 1 Menit
Tujuan:
Melatih keberanian berbicara dan penyampaian pesan singkat.
Instruksi:
Peserta membuat skrip singkat:
Opening (1 kalimat)
Isi (2–3 kalimat)
Penutup (1 kalimat reflektif)
Disampaikan secara lisan (boleh direkam atau simulasi).
Contoh Skrip:
Opening: “Pernah merasa doa kita nggak didengar?”
Isi: “Padahal Allah selalu mendengar, hanya saja jawaban-Nya tidak selalu sesuai waktu yang kita mau.”
Penutup: “Teruslah berdoa, karena Allah tidak pernah menunda tanpa alasan.”
D. LATIHAN PRAKTIK PUBLIC SPEAKING DAKWAH
Latihan 5: Simulasi Ceramah 3 Menit
Tujuan:
Melatih public speaking dakwah yang komunikatif dan kekinian.
Instruksi:
Tema bebas (akhlak, sabar, syukur, media sosial)
Sampaikan tanpa membaca teks
Gunakan satu cerita atau pengalaman sehari-hari
Contoh Pembukaan:
“Siapa di sini yang pernah merasa pengin menyerah, tapi nggak tahu ke siapa harus cerita?”
E. STUDI KASUS DAKWAH ERA DIGITAL
Studi Kasus 1: Komentar Negatif di Media Sosial
Kasus: Sebuah akun dakwah mengunggah konten tentang hijrah. Di kolom komentar, muncul komentar:
“Ah, sok suci. Dulu juga sama aja!”
Pertanyaan Diskusi:
Apa sikap terbaik dai digital?
Apakah komentar perlu dibalas?
Jika dibalas, bagaimana narasi yang tepat?
Contoh Jawaban Bijak:
“Terima kasih sudah mampir. Kita semua sedang belajar dan berproses. Semoga Allah mudahkan langkah kita semua.”
Studi Kasus 2: Konten Dakwah Kurang Diminati
Kasus: Seorang dai rutin mengunggah ceramah panjang berdurasi 30 menit di Instagram, namun minim penonton.
Pertanyaan Diskusi:
Apa penyebabnya?
Bagaimana solusi agar konten lebih efektif?
Solusi Ideal:
Potong video menjadi klip 1 menit
Ambil poin paling relevan
Tambahkan caption reflektif
Studi Kasus 3: Dakwah Viral tapi Menyinggung
Kasus: Sebuah video dakwah viral karena kalimatnya keras dan menyudutkan kelompok tertentu.
Pertanyaan Diskusi:
Apakah viral selalu baik?
Bagaimana seharusnya sikap dai?
Refleksi:
Dakwah yang baik bukan yang paling ramai dibicarakan, tetapi yang paling menenangkan dan membimbing.
F. REFLEKSI PENUTUP (LATIHAN PERSONAL)
Latihan 6: Komitmen Dakwah Digital
Instruksi: Peserta menuliskan:
Media dakwah yang akan digunakan
Tema dakwah yang ingin disampaikan
Komitmen pribadi menjaga adab digital
Contoh:
“Saya akan berdakwah melalui Instagram dengan konten refleksi islami mingguan dan menjaga bahasa yang santun serta tidak menghakimi.”
LATIHAN PRAKTIK & STUDI KASUS
Workshop: Berdakwah di Era Digital – Apa dan Bagaimana Seharusnya
A. LATIHAN PRAKTIK MENULIS DAKWAH DIGITAL
Latihan 1: Menulis Caption Dakwah Kekinian
Tujuan:
Melatih peserta menulis pesan dakwah singkat, menyentuh, dan tidak menggurui.
Instruksi:
Pilih satu tema berikut:
Istiqamah di tengah kesibukan
Menjaga lisan di media sosial
Hijrah tanpa menghakimi
Sabar menghadapi ujian hidup
Tulis caption maksimal 3–5 kalimat.
Gunakan bahasa santai dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Contoh Jawaban:
“Hijrah bukan soal siapa yang paling cepat berubah, tapi siapa yang mau terus belajar memperbaiki diri. Kita semua sedang berproses, jadi mari saling menguatkan, bukan menjatuhkan.”
Latihan 2: Menulis Opening Video Dakwah (Hook)
Tujuan:
Melatih kemampuan membuat pembuka yang menarik perhatian audiens digital.
Instruksi:
Buat 1 kalimat pembuka video berdurasi 30–60 detik.
Gunakan pertanyaan, pernyataan mengejutkan, atau realita sehari-hari.
Contoh Jawaban:
“Kenapa ya, hidup rasanya capek terus padahal kita nggak ke mana-mana?”
B. LATIHAN PRAKTIK DAKWAH VISUAL (GAMBAR)
Latihan 3: Konsep Poster Dakwah
Tujuan:
Melatih peserta menerjemahkan pesan dakwah ke bentuk visual.
Instruksi:
Tentukan tema:
Shalat sebagai penenang hati
Adab bermedia sosial
Tentukan:
Kalimat utama
Ayat/hadits pendukung
Konsep visual (warna, gambar)
Contoh Konsep:
Teks utama: “Hati Tenang Bukan Karena Dunia, Tapi Karena Allah.”
Dalil: QS. Ar-Ra’d: 28
Visual: warna biru lembut, ilustrasi orang berdoa
C. LATIHAN PRAKTIK DAKWAH VIDEO
Latihan 4: Simulasi Video Dakwah 1 Menit
Tujuan:
Melatih keberanian berbicara dan penyampaian pesan singkat.
Instruksi:
Peserta membuat skrip singkat:
Opening (1 kalimat)
Isi (2–3 kalimat)
Penutup (1 kalimat reflektif)
Disampaikan secara lisan (boleh direkam atau simulasi).
Contoh Skrip:
Opening: “Pernah merasa doa kita nggak didengar?”
Isi: “Padahal Allah selalu mendengar, hanya saja jawaban-Nya tidak selalu sesuai waktu yang kita mau.”
Penutup: “Teruslah berdoa, karena Allah tidak pernah menunda tanpa alasan.”
D. LATIHAN PRAKTIK PUBLIC SPEAKING DAKWAH
Latihan 5: Simulasi Ceramah 3 Menit
Tujuan:
Melatih public speaking dakwah yang komunikatif dan kekinian.
Instruksi:
Tema bebas (akhlak, sabar, syukur, media sosial)
Sampaikan tanpa membaca teks
Gunakan satu cerita atau pengalaman sehari-hari
Contoh Pembukaan:
“Siapa di sini yang pernah merasa pengin menyerah, tapi nggak tahu ke siapa harus cerita?”
E. STUDI KASUS DAKWAH ERA DIGITAL
Studi Kasus 1: Komentar Negatif di Media Sosial
Kasus: Sebuah akun dakwah mengunggah konten tentang hijrah. Di kolom komentar, muncul komentar:
“Ah, sok suci. Dulu juga sama aja!”
Pertanyaan Diskusi:
Apa sikap terbaik dai digital?
Apakah komentar perlu dibalas?
Jika dibalas, bagaimana narasi yang tepat?
Contoh Jawaban Bijak:
“Terima kasih sudah mampir. Kita semua sedang belajar dan berproses. Semoga Allah mudahkan langkah kita semua.”
Studi Kasus 2: Konten Dakwah Kurang Diminati
Kasus: Seorang dai rutin mengunggah ceramah panjang berdurasi 30 menit di Instagram, namun minim penonton.
Pertanyaan Diskusi:
Apa penyebabnya?
Bagaimana solusi agar konten lebih efektif?
Solusi Ideal:
Potong video menjadi klip 1 menit
Ambil poin paling relevan
Tambahkan caption reflektif
Studi Kasus 3: Dakwah Viral tapi Menyinggung
Kasus: Sebuah video dakwah viral karena kalimatnya keras dan menyudutkan kelompok tertentu.
Pertanyaan Diskusi:
Apakah viral selalu baik?
Bagaimana seharusnya sikap dai?
Refleksi:
Dakwah yang baik bukan yang paling ramai dibicarakan, tetapi yang paling menenangkan dan membimbing.
F. REFLEKSI PENUTUP (LATIHAN PERSONAL)
Latihan 6: Komitmen Dakwah Digital
Instruksi: Peserta menuliskan:
Media dakwah yang akan digunakan
Tema dakwah yang ingin disampaikan
Komitmen pribadi menjaga adab digital
Contoh:
“Saya akan berdakwah melalui Instagram dengan konten refleksi islami mingguan dan menjaga bahasa yang santun serta tidak menghakimi.”



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?